Sabtu, 12 Desember 2009

PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL

PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL

Perilaku sexual yang sehat bertanggung merupakan tujuan dari perkembangan seksualitas remaja. Sex yang sehat secara Fisik artinya tidak tertular penyakit, tidak menyebabkan kehamilan sebelum menikah, tidak menyakiti dan merusak kesehatan orang lain. Sehat secara psikologi artinya mempunyai integritas yang kuat (kesesuaian antara nilai, sikap, dan perilaku), mampu mengambil keputusan dan mempertimbangkan segala resiko yang bakal dihadapi dan siap atas segala resiko dari keputusan. Sehat secara sosial artinya mampu mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang ada disekitarnya dalam menampilkan perilaku tertentu (agama, budaya dan sosial), mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan nilai dan norma yang diyakini.
Jadi perilaku seks yang sehat dan bertanggung jawab adalah perilaku yang dipilih berdasarkan pertimbangan secara fisik, sosial, dan agama serta psikologis.
Perilaku Seksual yang menyimpang
Dapat dilihat dari tiga kategori :
1. Dari cara penyaluran dorongan seksualnya :
• Masochisme X Sadisme : Mendapatkan kepuasan dengan siksaan secara fisik atau mental.
• Eksibitionisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain.
• Scoptophilia : Mendapatkan kepuasan seks dari melihat aktivitas seksual.
• Voyeurisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat orang telanjang.
• Troilisme : Perilaku seks yang membagi partner seksual dengan orang lain sementara orang lain menonton. Biasanya pasangan yang melakukan aktivitas seksual pada waktu dan tempat yang sama sehingga bisa saling menonton.
• Transvestisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian dari lawan jenisnya.
• Seksualoralisme : Mendapatkan kepuasan seks dari aplikasi mulut pada genitilia partnernya.
• Sodomi atau seksual analisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus.
2. Dari orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang
• Pedophilia : Seseorang dewasa mendapat kepuasan seks dari hubungan dengan anak-anak.
• Bestiality : Mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan binatang
• Zoophilia : Mendapatkan kepuasan dengan melihat aktivitas seksual dari binatang
• Necriphilia : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat.
• Pornography : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal.
• Fetishisme : Pemenuhan dorongan seksual melalui pakaian dalam lawan jenis.
• Frottage : Mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya.
• Saliromania : biasanya pada lelaki yang mendapatkan kepuasan seks dengan mengganggu atau mengotori badan/pakaian dari partnernya.
• Gerontoseksuality : Seorang pemuda lebih senang melakukan hubungan seks dengan perempuan yang berusia lanjut.
• Incest : Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah.
• Obscentity : Mendapatkan kepuasan seks dengan mendengarkan perkataan atau gerak gerik dan gambar yang dianggap menjijikkan.
• Mysophilia, coprophilia dan Urophilia : Senang pada kotoran, faeces dan urine.
• Masturbasi : Mendapatkan kepuasan seks dengan merangsang genitalnya sendiri.
3. Dilihat dari tingkat penyimpangan, keinginan, dan kekuatan dorongan seksual :
• Nymphomania : Seorang wanita yang mempunyai keinginan seks yang luar biasa atau yang harus terpenuhi tanpa melihat akibatnya.
• Satriasis : Keinginan seksual yang luar biasa dari seorang lelaki.
• Promiscuity dan prostitusi : Mengadakan hubungan seksual dengan banyak orang.
• Perkosaan : Mendapatkan kepuasan seksual dengan cara paksa.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa gangguan seksual yang bisa berhubungan dengan penyimpangan perilaku seksual, yaitu :
1. Gangguan Identitas Jenis : Adanya ketidakesuaian antara alat kelamin dengan identitas kelamin yang terdapat pada diri seseorang.
2. Parafilia (Deviasi Seks) : Adalah gangguan seksual karena pada penderita seringkali menghayalkan perbuatan seksual yang tidak lazim, sehingga khayalan tersebut menjadi kekuatan yang mendorong penderita untuk mencoba dan melakukan aktivitas yang dikhayalkannya.
3. Disfungsi Psikoseksual : Adanya hambatan pada selera/minat seksual atau terdapat hambatan pada perubahan psikofisiologik, yang biasanya terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual. Misalnya hambatan selera seksual, hambatan gairah seks (Impoten, dan firgiditas), hambatan orgasme, ejakulasi prematur, dispareunia fungsional, vaginismus fungsional.
4. Ganguan seksula pada remaja : Seringkali dijumpai ganmgguan seksual pada masa remaja seperti ejakulasi dini atau impotensi, bisa juga dijumpai adanya hambatan selera seksual dan hamabtan gairah seksual. Libido seksual yang rendah dan kecemasan yang berkaitan dengan seks, seperti vaginismus. Namun sebagian dari gangguan tersebut belum bersifat permanen melainkan bersifat situasional dan belum bisa dikategorikan sebagai kelainan. Hal ini disebabkan kecemasan dan perasaan bersalah yang begitu kuat, sehingga bisa menghambat dorongan seksual karena status yang belum membolehkan untuk melakukan hubungan seksual.
Nah setelah baca uraian diatas, terserah pada kamu-kamu. Sudah tau mana yang menyimpang dan mana yang tidak. Oke ..... berani bilang NO SEX......!!! pada pasangan kamu.....?***hihihih

anak autis dan hiperaktif

Ada dua ketakutan kaum ibu menyangkut anaknya, autis dan hiperaktif. Jika anaknya terkena autis, ibu akan sangat gugup karena anaknya tak fokus, cenderung pendiam dan sulit beradaptasi. Jika hiperaktif malah
gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, rata-rata anak autis dan hiperaktif punya KECERDASAN yang LUAR BIASA.

Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak.
Anak hiperaktif memang selalu bergerak, nakal, tak bisa berkosentrasi.
Keinginannya harus segera dipenuhi. Mereka juga kadang impulsif atau melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.

Anda cemas dan gugup? Tentu, tapi jangan takut. Kami punya resepnya.

Pertama, PERIKSALAH.
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu, Anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus Anda lakukan adalah mengonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi. Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa Anda lakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap Anda
agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para ahli akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.

Kedua, PAHAMILAH.
Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula
jika Anda dan anggota keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa
tumbuh seperti layaknya orang-orang normal lainnya.

Ketiga, LATIH kefokusannya.
Jangan tekan dia, terima kaeadaan itu. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam
menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan dengan nada yang lembuat, tanpa harus membenatk. Arahan ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Anda harus konsisten. Jika meminta
dia melakukan sesuatu, jangan berikandia ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu kenapa Anda berharap dia melakukan itu.

Keempat, TELATENLAH.
Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.
Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu
baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar.

Jika empat fase di atas telah dapat Anda lewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak Anda sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu Anda dalam menjaganya. Dan kini, masukilah tahap berikutnya, bagaimana Anda harus bekerjasama dengan dia.

Kelima, BANGKITKAN kepercayaan dirinya.
Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.

Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua
mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.

Dalam tahap ini, usahakan emosi Anda berada di titik stabil, sehingga dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif.

Keenam, KENALI arah minatnya.
Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari
keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.

Dengan begitu, Anda bisa memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.

Ketujuh, MINTA dia bicara. Ini sangat penting Anda terapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi
agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya.
Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga Anda bisa mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.

Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D,
Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.

Terakhir, SIAP bahu-membahu. Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, Anda dapat segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan
berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif.

Nah, itulah dasar-dasar pengelolaan jika anak Anda mengidap hiperaktif. Dia tak berbahaya, hanya butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia dapatkan, anak Anda akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.

syarat-syarat yang biasa gunakan dalam tes psikologi

Syarat-Syarat yang biasa di lakukan untuk melakukan Tes Psikologi

1.Pembakuan (standarisasi)
1.Pelaksanaan dan penskoran adalah sama pada setiap saat digunakan. Dan ini berarti ada norma-norma yang tersedia. Seharusnya seperangkat petunjuk pelaksanaan dan seharusnya diikuti dengan tepat pada setiap kali tes dilaksanakan. Lingkungan fisik, material, dan perlengkapan harusnya tetap sama. Pensekoran harusnya tes harusnya menggunakan seperangkat jawaban yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.Melibatkan penetapan norma-norma untuk memberi arti terhadap suatu skor dalam kaitanya dengan beberapa referensi pokok. Tujuanya adalah agar setiap testi mendapat perlakuan yang sama.
1.Keobjektifan
Yang berarti bahwa pensekoran adalah bebas dari kesubjektifan opini pemberi skor. Pada suatu tes objektif , pengambilan tes seharusnya memperoleh skor yang sama dari pemberi skor yang berbeda. Dengan tujuan agar bias, opini, sikap-sikap, dll tidak mempengaruhi hasilnya. Tipe tes objektif paling lazim adalah berisi pertanyaan multiple choise. Lainya adalah true or false.
1.Reabilitas
Memberi hasil yang sama pada percobaan yang dilakukan berulang-ulang. Conny Semiawan mengunkapkan bahwa pengertian reabilitas menunjuk pada ketetapan (konsistensi) dari nilai-nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tesyang sama atau ekuivalen. Hal ini didasari dari kesalahan ukuran yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu, sehingga susunan (urutan) dari kelompok tersebut berubah. Suatu tes yang reliable akan menghasilkan suatu hasil yang konsisten dengan percobaan yang telah dilakukan secara berulang-ulang atau dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama maupun item yang ekuivalen.
Ada 4 cara pokok dalam menentukan reabilitas tes, yaitu:
1.Test-Retest
Mengulang tes yang sama dalam kesempatan berikutnya. Tes yang memiliki reabilitas untuk beberapa bulan belum tentu memiliki reabilitas untuk bebrapa tahun. berikut hal yang perlu diingat pada retest;
Bila jangka waktu antar tes sering dilakukan latihan maka hasil tes berikutnya dapat menjadi lebih baik. Terutama jika tes dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek, testi mungkin masih mengingatnya. Sehingga tes tersebut dapat saling bergantung, dan korelasi nilai akan amat tinggi.
Tes akan berubah dengan sendirinya pada saat pengulangan. Biasanya terjadi pada soal yang perlu pemahaman. Bila mudah dipahami maka tak sukar untuk memperoleh jawaban.
2.Ekuivalen (pararel)
Dua konselor menguji masing-masing tes dan menganggap bahwa tersebut seimbang. Masing-masing berisi proporsi item yang sama dengan tingkat kesukaran yang sama. jika skor sama pada kedua tes, dapat dikatakan korelasi akan tinggi. Koefesien reabilitas akan menjadi suatu koefesien ekuivalensi dimana taraf kedua bentuk tes yang sama adalah setara.
1.Split-Half
Membagi salah satu tes menjadi dua bagian yang sama, masing-masing memiliki jumlah item yang sama, setiap tes memiliki proporsi item yang sama, tingkat kesulitan yang sama, dan daya beda yang sama. Kita dapat memberi tes bagian I pada hari pertama dan tes II pada saat tes berikutnya.
1.Kuder-Richardson
metode ini menggunakan penghitungan statistik pada setiap item dan hasil-hasil koefesien.
1.Validitas
Kualitas terpenting dalam suatu tes. Validitas berarti mengukur apa yang seharusnya diukur. Merujuk pada pengertian apakah hasil tes sesuai dengan yang dirumuskan dan telah sampai mana tes itu telah mengukurnya.
Tiga kategori validitas tes yaitu:
1.Validitas konten/ Face Validity/ Sampling validity/ Factorial validity
Bertujuan untuk menguji sifat-sifat atau isi tes. Bentuk tes ini mengukur sampai dimana seseorang menguasai suatu kemampuan khususnya setelah memperoleh pelajaran tertentu. Validitas konten bertujuan untuk menganalisadan memahami proses psikologis yang mempengaruhi terwujudnya prestasi itu.
1.Validitas kriterion
Suatu relasi berada diantara hasil-hasil tes dan beberapa perilaku lainnya yang dikenal dengan kriterion. Suatu kriterion yang dikehendaki terjadi dalam lapangan konseling karir adalah job performance. Skor tes calon dikorelasikan dengan suatu ukuran job performance. Ada 2 cara pokok yang bisa dilakukan;
Prediktif = Ini digunakan apabila pertama mengumpulkan data tes, dan berikutnya dikumpulkan data (dalam kelompok yang sama) kriterion(job performance). Korelasi antara kedua kumpulan data ini adalah suatu ukuran validitas prediktif. jika penilaian validitas adalah baik, maka hasil-hasil tes ini dapat digunakan untuk memprediksi kriterion job performance. Dan tes itu memiliki validitas prediktif.
Konkurensi = jika data tes dan data kriterion dikumpulkan pada saat yang sama, dan hasilnya dikorelasikan maka kita telah menetapkan validitas konkurensi tes. Validitas suatu tes ditera dengan tolok ukur tes yang lain. Jika tolok ukurnya sama maka disebut “congruent validity”. Jika tolok ukurnya beda disebut “concurrent validity”. “Criterion” yang digunakan untuk memvalidasi tes yang dicoba harus valid dan reliable. Tipe validitas ini paling lazim digunakan daripada yang validitas prediktif.
1.Validitas konstruk
Validasinya dilakukan dengan mengkumulasikan traits yang diukur oleh tes yang bersangkutan (Soe Biono 1983). Ada langkah yang kompleks untuk menilai traits semacam itu melalui metode validasi konstruk. Tema yang paling sering adalah mempertimbangkan motivasi yang diberikan kepada individu. Kemudian dihubungkan dengan keberhasilan dalam bidang lain. Validitas konstruk tes untuk membantu memprediksi keberhasilan tahap lanjutan.

faktor-faktor Motivasi Belajar

Motivasi Belajar

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.

Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:

* Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
* Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
* Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
* Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
* Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.


Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:

* Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
* Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.


Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.

Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:

* Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
* Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
* Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward

Kepribadian Ganda

Kepribadian Ganda
Dapatkah dikategorikan seseorang yang memiliki banyak ID (entah alamat email, ID milis/forum, blog dll..) kemudian memainkan peranan dan karakter yang berbeda-beda disetiap IDnya walaupun hanya dalam dunia maya, bisa dikategorikan sebagai orang yang memiliki kepribadian ganda??

Pertanyaan ini muncul berulang-ulang dalam benak saya, setelah belakangan ini ikut rajin mengikuti ramainya ruang koko, saya temukan beberapa komen aneh bin ajaib, seperti layaknya ditulis dalam keadaan sedang bermimpi, rajutan kalimatnya tidak tersusun dengan mantap (atau mungkin ditulis dengan terburu-buru dan gak sempat dibaca ulang? Entahlah..) dan disadari atau tidak oleh para pembaca lain (atau mungkin cuma feeling saya saja) komen-nya cenderung mengalirkan energi negative sehingga orang2 yang hanya membaca sekilas sangat mungkin untuk terbawa suasana permainannya. Sementara sebagian besar lainnya lebih sering mengacuhkannya dan menganggap tidak ada.

Kalau memang bener adanya, berarti saya juga pernah mengalaminya, atau bahkan semua orang juga pernah dan masih mengalami/melakukannya sampai detik ini. Ceritanya dulu waktu masih rajin2nya belajar bahasa Inggris tapi gak PD untuk praktek langsung dengan para turis, saya lebih suka menggunakan cara chatting, so saya gunakan email ID dengan nama saya asli, kenyataannya malah banyak PM jahil yang langsung to the point bicara tentang horny, sex.. dll yang bikin saya sebel, akhirnya saya putuskan bikin ID laki2, dengan begitu saya tidak di PM cowok2 iseng, justru lebih sering cewek2 yang sibuk PM saya, disisi lain saya bisa lebih konsen dengan niat saya mempraktekan bahasa Inggris dan rata2 cewek2 yang PM saya pun juga serius membantu mengerjakan PR2 saya waktu itu.. hehehehe makasih semuaaa..

Lalu saya inget salah satu novel yang pernah saya baca dulu, kalau gak salah karangan Sidney Sheldon (bener yah tulisannya begini? Maaf saya lupa judulnya) saya sendiri tidak bisa menjamin apakah pada saat penulisan novel tersebut Sidney lebih mengacu kepada hal2 fiktif atau reel adanya, yang pasti dalam kisahnya sang tokoh, seorang wanita, dibuat keder dan kelilit masalah yang dibuat oleh 2 pribadinya yang lain, dia memiliki 2 alter ego yang tidak bisa saling berkomunikasi parahnya si tokoh tidak merasa/bahkan tidak menyadari kalau dirinya memiliki 2 Kepribadian Lain selain Kepribadian Utamanya. Dalam beberapa kasus ada Kepribadian Utama yang bisa mengenali bahkan mengajak berkomunikasi Kepribadian2 lain yang hidup dalam tubuhnya. Contoh kecil, seperti tokoh Gollum/Smegol dalam film Lord of the Ring, keduanya saling berkomunikasi satu sama lain. Atau film Indonesia ‘Belahan Jiwa’ yang sempet bikin saya puyeng awalnya, tapi baru sadar kuncinya film tersebut ketika tokoh utama bunuh diri dan kelima tokoh lainnya ikut mati.


Kepribadian Ganda jumlahnya bervariasi di dalam setiap tubuh manusia. Dan manusia yang memiliki kepribadian ganda tidak bisa digolongkan sebagai orang gila, mereka waras, perilaku keseharian normal, background educationnya bagus, bahkan bisa jadi intelektualnya juga tinggi, yang pasti dimata orang2 normal tidak akan ada yang menyangka kejanggalan dalam kepribadian mereka, selama tidak tertangkap mata orang lain alias belum terlalu melenceng seperti mulai ngoceh sendiri, sahut2an sendiri dengan gerakan2/expresi2 berbeda sesuai kepribadian lain yang sedang berbicara dll.. orang lain tidak akan ada yang mengetahuinya.

Dalam dunia maya, orang2 yang cenderung memiliki Kepribadian Ganda bisa lebih leluasa memainkan setiap peran yang dimilikinya, seperti tokoh Ben X yang begitu digdaya dan perkasa di dunia maya, tapi di dunia reel dia adalah korban kejahilan yang bener2 tidak berdaya untuk melawan musuh2nya karena kondisinya sebagai penderita autis. Beberapa penilitian yang dilakukan di Univ. Hanover pada orang2 yang aktif dalam dunia maya dan telah menciptakan tokoh2 berbeda untuk menutupi identitas diri yang sebenarnya dan rajin memerankan tokoh2 ciptaannya tersebut beberapa jam setiap harinya tanpa dapat mengontrol dirinya alias mengontrol Kepribadian Utamanya, lama kelamaan tokoh2 tersebut menjadi benar2 hidup dalam dirinya bahkan ketika kondisinya semakin parah, tokoh2 rekaannya telah benar2 mengambil alih personalitas dirinya, seperti yang terjadi pada salah satu pasien Dr. Bert de Wildt dari Univ. tersebut.

Penyebab lainnya sangat beragam:

* Bisa karena trauma tragis dalam hidupnya seperti korban perilaku seksual yang menyimpang dimasa kanak2nya atau kekerasan lain yang dia terima sehingga sangat haus akan kasih sayang, perhatian dan rasa kesepian yang terlalu dalam dimasa dewasanya, sehingga mendorongnya untuk menciptakan jiwa-jiwa lain yang bisa menemaninya setiap saat,
* Lingkungan tempat dia dibesarkan yang membingungkan sehingga menimbulkan stress yang cukup extrim dan tekanan bathin berkepanjangan,
* Depresi terus menerus tanpa tahu sebab akibatnya hingga mencipkan karakter lain untuk bisa lari dari diri sendiri dan menjadi 'orang lain' yang lebih kuat dan tegar atau malah karakter yang mendorongnya untuk bunuh diri,
* Keadaan keluarga seperti sifat Ayah dan Ibu yang 180° bertolak belakang dan kedua sifat tersebut turun bersamaan dalam diri anaknya yang pasti akan sering membuat bingung teman2nya kelak,
* Hasil imajinasi dunia mimpinya yang semakin menjadi-jadi sehingga out of control dari Kepribadian Utamanya

Mungkin pembaca masih ingat kisah 24 wajah Billy Milligan yang sempat menggemparkan Amerika, dia adalah seorang laki2 tapi juga seorang perempuan, dia adalah seorang anak dewasa tapi juga seorang anak2, Billy yang memang punya talent melukis telah membuat coretan2 tentang 24 wajah dan nama2 yang muncul secara tidak terduga dan ke 24 kepribadian yang terjebak dalam tubuh Billy ini telah membuat pusing banyak orang awan bahkan para ahli jiwa sekalipun. Kronologis proses penyembuhannya yang bisa dibilang extra-ordinaire menjadi nilai tambah dibandingkan kisah Sybil, seorang guru TK dengan 16 kepribadian ganda yang dimilikinya.

Gangguan jiwa kerap sekali tidak disadari penderitannya, bahkan oleh pihak keluarganya sekalipun, seperti penderita kelainan seksual misalnya yang bisa berubah menjadi pelaku criminal karena tega membunuh korbannya, orang2 yang sulit beradaptasi karena kepercayaan dirinya yang begitu rendah sehingga tergantung pada miras, ganja dsb.. untuk bisa merasa lebih rileks ketika harus berada di lingkungannya lama2 bisa menjadi pecandu dan memulai aksi mencuri/berbohong demi memenuhi rasa ketagihannya.. Juga hal2 lainnya yang pada akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para korbannya dan masyarakat disekelilingnya karena gangguan yang semakin kronis dalam diri si penderita akan semakin sulit ditangani alias butuh proses lebih panjang dan lama dengan bantuan terapi psikiatris yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit.

Tidak jarang kadang2 kita merasa tidak sedang menjadi diri sendiri, selama kita tidak terjebak di dalamnya hal tersebut masih tergolong normal dan bukan berarti menderita multiple personality yang dulu dikenal dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD) tapi sekarang orang lebih sering menyebutnya DID (Dissociative Identity Disorder) karena banyaknya ego yang berbeda (alter ego) yang mana masing2 ego memiliki: jiwa, kelakuan, perasaan, ke-exist-an yang independent dll layaknya sebuah pribadi utuh.

Ego2nya bisa ‘keluar’ dalam waktu bersamaan, tapi juga bisa dalam waktu yang berbeda, misalkan kali lain A bilang/menulis B adalah temen yang menyenangkan dan A tidak segan menyanjung/membelanya, namun kali lainnya A akan menyerang B seperti musuh bebuyutannya, dan disaat lainnya lagi A akan menjadi bijak dan bisa menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah yang ego2 A ciptakan untuk ‘membela/menyerang’ B.

Sangat membingungkan ya.. apalagi untuk orang2 awam seperti kita yang tidak pernah bergelut dalam pendidikan formal yang mengarah kesana, karena memang sulit sekali untuk memahami jalan pikiran mereka, tapi ada baiknya kita tahu sedikit tentang hal tersebut agar tidak terjebak atau paling tidak bisa memaklumi para penderita yang kita kenal dan bisa berempati untuk mereka.

PERANAN FISIOTERAPI DALAM GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak, yang menunjukkan bahwa dia ada, berubah, berpindah, dan berkomunikasi.
Arti bergerak secara umum adalah berubahnya satu bagian atau seluruh tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sedangkan arti bergerak secara khusus adalah adanya kerjasama antara otak, saraf, otot, tulang dan sendi yang disebabkan adanya stimulasi dari luar melalui indera tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu.
Pergerakan seseorang bisa dikatakan normal bila gerakan tersebut mempunyai nilai kekuatan normal serta mempunyai makna dan tujuan tertentu.

DEFINISI FISIOTERAPI
Fisioterapi berasal dari kata f isik dan terapi. Fisik yang dimaksud ialah tubuh dan anggota geraknya. Terapi berarti memulihkan.
Jadi f isioterapi ialah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh.

RERAN FISIOTERAPI
Setiap manusia mengalami apa yang namanya tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang sendiri memiliki asas, yaitu :
• Berlangsung terus menerus sejak pembuahan sampai dewasa yang
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
• Tumbuh kembang bergantung pada kematangan (maturitas) sistem saraf.
• Urutan tumbuh kembang setiap individu selalu sama, tetapi kecepatannya
berbeda antar individu satu dengan lainnya.
• Refiek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari.
• Arah tumbuh kembang dimulai dari atas ke bawah (chepalocaudaf).

Di dalam tubuh manusia terdapat kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Fisioterapi bertanggung jawab terhadap kapasitas fisik dan kemampuan fungsional tersebut.

Kapasitas fisik berupa
• Tonus otot
• Kekuatan otot
• Luas gerak sendi

Kemampuan fungsional berupa
Tidur miring
Berguling
Merayap
Merangkak
Duduk
Berdiri

Apa yang dilakukan oleh fisioterapi terhadap macam-macam gangguan dalam tumbuh kembang anak di atas ?
• Pemberian massage guna merileksasikan atau meningkatkan tonus otot.
• Pemberian latihan aktif berupa aktivitas permainan.
• Meningkatkan head control don control postural.
• Memberikan penguluran (stretching] atau pengaturan posisi agar suatu otot
beda dalam posisi memanjang (elongation] pada otot yang mengalami pemendekan atau yang potensial untuk terjadi pemendekan.
• Menghambat ref lek primitif yang masih ada.
• Memberikan latihan weight bearing.
• Menstimulasi perkembangan anak.
• Mengkoreksi postur
• Mengkoreksi pola jalan anak.

PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PADA ANAK

PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PADA ANAK

I. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI OTAK
Proses perkembangan otak terdiri dari berbagai tahapan yang meliputi induksi neuroektoderm hingga pembentukan tabung saraf, lipatan cephalic, proliferasi neuron, migrasi, sinaptogenesis dan pertumbuhan sel-sel penyangga otak.
Tabel 1. Fase Perkembangan Otak
3 – 4 minggu Pembentukan tabung saraf
5 – 10 minggu Fase prosencephalic, pembentukan hemisfer
8 – 18 minggu Proliferasi neuronal
12 – 24 minggu Migrasi
>25 minggu Pembentukan sel pendukung
Arborisasi neuron
Sinaptogenesis
Apoptosis
40 minggu Myelinisasi

Neurulisasi Primer dan Sekunder
Neurulisasi adalah fase pembentukan otak dan medulla spinalis yang dimulai dari bagian dorsal embryo. Proses tersebut dibagi menjadi 2 yaitu pembentukan otak dan pembentukan medulla spinalis.
Neurulisasi Primer
Neurulisasi primer dimulai dengan terbentuknya tabung saraf pada usia 3-4 minggu kehamilan. Sama halnya dengan vertebrata lainnya, embrio manusia pada prinsipnya memiliki 3 lapisan sel : ectoderm (lapisan paling luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan paling dalam). Pembentukan system saraf pusat, sel saraf dan sel glia berasal dari regio khusus ectoderm, yang disebut neural plate, tepatnya di regio dorsalis embryo yang mengalami diferensiasi. Induksi neural , merupakan proses dimana neural plate terlibat dalam pembentukan system saraf pusat, dan ini tergantung pada sinyal dari lapisan dibawahnya yaitu mesoderm dimana mesoderm ini berasal dari notochord. Bagian dasar notochord dan chordal mesoderm akan membentuk lempeng saraf pada usia kehamilan 18 hari dilanjutkan dengan bagian lateran lempenga saraf mengalami invaginasi dan bagiandorsal menutup hingga membentuk tabung saraf.
Neural plate berada sepanjang garis tengah tepatnya di dorsal dari embrio. Proliferasi sel banyak terjadi di sepanjang garis neural plate daripada di garis tengah (midline), sehingga akan terbentuk susunan yang disebut Neural groove. Naural groove menutup membentuk neural tube. Selama fase penutupan, cikal bakal sel neuron mulai diproduksi, dan sel-sel tersebut akan menjadi ganglia radix dorsalis, ganglia sensoris nervi cranialis, ganglia autonomic, sel schwann dan sel pia serta arachnoid). Tabung saraf akan menjadi susunan saraf pusat. Bagian caudal dari neural tube membentuk spinal cord/medulla spinalis, sementara itu bagian rostral membentuk otak/badan otak. Sel glial (makroglia) dari system saraf pusat juga berasal dari neuroepithelium, dan isi dari neural tube membentuk system ventricular. Fusi pertama pada lempenga saraf terjadi pada bagian bawah pada usia kehamilan 22 hari. Ujung anterior tabung saraf akan menutup paling lambat pada usia 24 hari kehamilan, dan bagian ujung posterior menutup pada usia 26 hari kehamilan. Pada bagian posterior, penutupan tabung paling bawah berada pada ketinggian lumbosakral, dan segmen saraf yang lebih bawah akan dibentuk melalui diferensiasi perkembangan selanjutnya. Interaksi antara tabung saraf dengan jaringan mesoderm sekitarnya akan membentuk dura dan tulang axial misalnya tulang tengkorak dan vertebrae.
Perubahan bentuk lempeng saraf menjadi tabung saraf diatur oleh mekanis me seluler dan molekuler. Mekanisme seluler yang terpenting adalah fungsi jaringan sitoskeletal mikrotubulus dan mikrofilamen. Di bawah pengaruh kecenderungan pertumbuhan vertikel mikrotubulus, sel-sel lempeng saraf yang sedang berkembang akan memanjang dan bagian basal akan melebar. Dibawah pengaruh mikrofilamen, terjadi kecenderungan arah pertumbuhan secara paralel pada permukaan apikal, bagian apikal sel akan menyempit. Perubahan tersebut akan menekan permukaan lempeng saraf dan membuat bentukan lipatan saraf yang pada akhirnya akan berubah menjadi tabung saraf.
Pada mekanisem molekuler, pentimgmya peranan permukaan glikoprotein, terutama sel molekul adesi, yang mempengaruhi identifikasi sel-sel dan menyebabkan terjadinya interaksi melalui mekanisme adesi pada matrix ekstraseluler, hal tersebut akan menyebabkan adesi dari tepi yang berlawanan dari lipatan saraf.
Neurulisasi Sekunder (Pembentukan Tabung saraf caudal)
Pembentukan tabung saraf caudal misalnya segmen sacral bagian bawah dan coxygeus, terjadi melalui proses setelah terjadinya proses kanalisasi dan diferensiasi retrogresif. Kejadian tersebut dikenal dengan neurulisasi tabung saraf sekunder yang terjadi lebih lambat dari neurulisasi tabung sarafprimer dan merupakan hasil perkembangan dari tabung saraf yang terakhir. Pada usia 28 hingga 32 hari kehamilan, terjadi fusi sel-sel yang belum mengalami diferensiasi pada bagiancaudal tabung saraf menjadi vakuola. Vakuola-vakuola tersebut akan menyatu, membesar dan berhubungan dengan canalis sentralis yang merupakan bagian dari tabung saraf yang terbentuk dalm proses naurulisasiprimer . Proses kanalis akan berlanjut hingga usia 7 minggu kehamilan dan dilanjutkan dengan proses diferensiasi retrogresif. Selama proses diferensiasi retrogresif sejak usia 7 minggu kehamilan hingga beberapa waktu setelah lahir, terjadi regresi beberapa masa selcaudal. Mengingat strukturnya adalah ventrikulus terminalis, lokasi terutama di komus medularis dan filum terminalis.

Perkembangan prosensefalic
Pada perkembangan tahap awal, bagian rostral dari neural tube membentuk 3 ruang primer: (1) Prosencephalon atau forebrain, (2) Mesencephalon atau midbrain, (3) rhombencephalon atau hindbrain. Dari prosencephalon, berkembang dua ruang sekunder, yaitu telencephalon (atau cerebral hemisphere) dan diencephalons (atau thalamus dan hypothalamus). Sementara ini mesencephalon tetap tidak terbagi sepanjang perkembangan otak,rhombencephalon membentuk metencephalon (atau pons) dan Myelencephalon (atau medulla). Lima ruang otak dan medulla spinalis yang primitive, sudah mulai dapat diidentifikasi pada minggu keenam kehidupan fetus. Dan pada minggu ini mulai terbentuk 7 pembagian pada system saraf pusat.
Perkembangan prosensefalic terjadi dari mesoderm precordal. Waktu puncak adalah bulan kedua dan ke-tiga kehamilan, dengan fase prominen dini pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan. Interaksi utama yang terjadi adalah antara mesoderm notochord-precordal dan otak depan. Interaksi tersebut terjadi di depan ujung rostral embrio Interaksi tersebut mempengaruhi pembentukan permukaan otak depan, adanya gangguan pada fase perkembangan otal ini sering menyebabkan anomaly fasialis. Perkembangan proensephalon terdiri dari 3 hal yang terjadi berurutan; pembentukan prosensephalic, pembentukan celah prosensephalic dan perkembangan garis tengah prosensephalic. Pembentukan prosensephalic dimulai pada ujung rostral tabung saraf pada akhir bulan pertama kehamilan dan berlanjut hingga bulan kedua, segera setelah penutupan bagian anterior tabung saraf. Pembentukan celah celah prosensephalic mulai aktif terjadi pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan dan meliputi 3 prinsip dasar : (1) horizontal hingga membentul sepasang vesikel optikus, bulbus olfaktorius dan traktus (2) transversal untuk memisahkan telencephalon dan diencephalons dan (3) sagital untuk membentuk bagian dari telencephalon sepasang cerebral hemisphere, ventrikel lateralis dan basal ganglia. Perkembangan garis tengah procencephalic terjadi sejak pertengahan bulan ke 2 kehamilan hingga bulan ke 3 dengan terjadinya penebalan 3 lempenga jaringan yang penting; daridorsal ke ventral, merupakan komisura, chiasma dan lempeng hypothalamus. Dari bentukan tersebut yang paling menonjol adalah pembentukan corpus calosum yang mulai tampak pada usia 9 minggu; pada usia 12 minggu bentukan corpus calosum dapat diidentifikasi secara jelas. Dengan pertumbuhan 2 arah yang dimulai dengan pertemuan genu dan corpus, keseluruhan corpus calosum berkembang sempurna pada usia 20 minggu kehamilan.
Perkembangan struktur internal susunan saraf pusat yang kompleks dimulai setelah bentuk eksternal yang esensial selelsai, terdiri dari proliferasi seluruh komplemen neuron, migrasi neuron menuju tempat yang spesifik di dalam SSP, proses organisasi untuk menghasilkan sirkuit yang rumit yang merupakan karakteristik otak manusia dan akhirnya diikuti pembentukan membran spesifik system neural dan myelin. Peristiwa diatas terjadi mulai dari bulan kedua kehamilan hingga usia dewasa.

Proliferasi neuronal
Hal penting pada fase proliferasi dimulai dari bulan ke 2 dan 4 kehamilan, dengan waktu puncak secara kuantitatif pada bulan ke 3 dan 4.

Tabel 2. Proliferasi Neuronal
Periode Puncak
3-4 bulan kehamilan

Peristiwa yang terjadi
Zona ventricular dan subventrikular merupakan tempat proliferasi
Unit proliferasi diproduksi dengan pembelahan simetris sel stem
Unitproliferasi akan membesar dengan pembelahan asimetris sel stem sebelum fase migrasi neuronal

Seluruh neuron dan glia dibuat di zona ventrikuler dan subventrikuler yang ada pada lokasi subependymal di setiap tingkatan perkembangan susunan saraf. Dua fase yang terjadi pada fase proliferasi adalah : 1. pada usia 2 minggu hingga 4 bulan kehamilan, bersamaan secara primer dengan proliferasi neural dan radial glia secara umum; 2.pada usia 5 bulan kehamilan hingga > 1 tahun post natal, secara primer berkaitan dengan multiplikasi glia. Pada tahap akhir, terjadi proliferasi percabangan vaskuler, system arterial terbentuk lebih dahulu daripada system vena, proliferasi tersebut terutama aktif selama fase proliferasi neuronal.
Migrasi dari dan kearah yang sama atau migrasi intrekinetik nuclear berulang selama terjadi replikasi DNA dan mitosis terjadi di zzona ventrikuler. Pada beberapa bagian otak, sel-sel zona subventrikuler dapat diidentiffikasi. Sel-sel tersebut membelah tanpa berpindah kembali ke permukaan lumen. Zona ventrikuler pertama kali dibentuk pada saat pembentukan neuron pertama, dan zona subventrikuler merupakan titik awal dari neuron-neuron yang terbentuk selanjutnya dan glia. Pada saat sel dihasilkan dari siktus mitosis dan aktivitas proliferasinyaa terhenti, mereka akan mengadakan migrasi masuk ke zona intermediate dalam rangka membentuk lempeng cortical. Dapat disimpulkan, pada fase awal proliferasi, sel stem membelah secara simetris menjadi 2 dengan caraa tersebut unit proliferasi stem neuronal-glia berkembaang.
Pada usia kehamilan selanjutnya, jika dibandingkan dengan pertengahan bulan ke dua kehamilan, jumlah unit proliferasi stabil seperti pada saat sel stem membelah secara asimetris. Pada fase proliferasi akan didapatkan perbandingan produksi jumlah sel neuronal post mitotic lebih banyak dibanding dengan sel stem. Hal ini karena jumlah unit proliferasi yang dibentuk lebih banyak.

Migrasi
Migrasi neuronal adalah peristiwa yang terjadi secara berkelanjutan dimana jutaan sel saraf berpindah dari tempat asal di zona ventrikel-subventrikuler ke tempat yang spesifik di SSP dan sel-sel tersebut akan menetap sepanjang hidup. Periode puncak migrasi terjadi pada usia 33 hingga 5 bulan kehamilan, walaupun migrasi neuronal sudah dapat dideteksi, pada aarea tertentu di cerebrum paling awal terjadi pada bulan ke 2 dan segera setelah bulan ke 5 kehamilan.
Tabel 3. Migrasi Neuronal
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬Periode Puncak
3-5 bulan

Periode utama
Cerebrum
Migrasi radial : korteks cerebri, nuklei profundus
Cerebellum
Migrasi radial : sel purkinje, nukleus dentatus
Migrasi tangensial : eksternal?sel granuler internal

Dua Proses dasar migrasi neuronal
Dua polaa dasar migrasi neuronal berupa migrasi kearah radial dan tangensial. Di dalam cerebrum, migrasi radial dari sel-sel yang berasal dari zonaa ventrikuler dan subventrikuler merupakan mekanisme utama dalam pembentukan korteks dan struktur nukleus profundus. Di dalan cerebellum, migrasi radial menyebabkan terbentuknya sel purkinje, nukleus dentatus dan nukleus bagian atas yang lainnya.
Migrasi tangensial merupakan perpindahan sel menuju permukaan pial, jugaa berlangsung dalam zona ventrikuler dan ventrikuler untuk membentuk korteks cerebri. Migrasi ke lateral paralel dengan permukaan pial sering terjadi setelah periode migrasi radial dalam upaya membentuk kelompok nauronal dalam batang otak dan medula spinalis.

Migrasi korteks cerebri
Pada stadium dini, sebelum migrasi sel dapat membentuk lempeng kortikal, sel glial radial aakan menyebar dari permukaan ventrikuler sampai permukaan glia dimana ujung penyebaran akan membatasi pembentukan membran glia pada permukaan pial. Sel glia radial akan memberi tuntunan untuk migrasi sel neuron yang lebih muda dari tempat asalnya hingga mencapai lempeng kortikal. Kelompok sel primitif pertama akan mengadakan migrasi pertama untuk membentuk bakal lempeng.
Setelah fase penting pertama penyebaran glial secara radial dan pembentukan preplate yang merupakan prokusor pembentukan neuron-neuron di zona marginal dan subplate, proses migrasi neuron untuk membentuk lempeng kortikal dimulai. Pada stadium selanjutnya, neuron-neuron yang diprodukasi di zona ssubventrikuler akan bermigrasi kearah zona intermediate tanpa mengadakan hubungan dengan permukaan ventrikuler. Pada usia kehamilan 20 hinggaa 24 minggu korteks cerebri sudah mempunyai komplemen neuron secara penuh.
Organisasi
Periode organisasi mencapai puncaknya pada bulan ke 5 kehamilan hingga beberapa tahun setelah lahir. hal yang didapatkan pada perkembangan utama periode organisasi meliputi : 1.pembentukan dan diferensiasi neuron subplate 2. membentuk bagian tepi yang sesuai, menentukan aarah pengembangan dan melapisi nauron kortikal 3. pengembangan dendrit dan percabangan axonal 4. pembentukan kontak sinaptik 5. apoptosis dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan ssinaps 6. proliferasi dan diferensiasi glia.

Tabel 4 Organisasi
Periode puncak
Bulan ke 5 kehamilan-beberapa tahun setelah lahir

Peristiwa utama
Neuron subplate-pembentukaan dan diferensiasi
Laminasi-tepi, arah dan melapisi neuron lempeng kortikal
Pertumbuhan neurit-percabangan dendrit dan axon
Sinaptogenesis
Kematian sel dan eliminasi selekstif dari proses neuronal dan dari sinaps
Proliferasi gliaa dan diferensiasi

Peristiwa-peristiwa dalam organisasi tersebut sangat peenting karena sangat berpengaruh dalam pembentukaan jaringan dalam otak dan mempersiapkan fase terakhir yakni myelinisasi.
Neuronal subplate
Sel yang diperlukan untuk membentuk neurom subplate diproduksi di zona germinative dan mengadakan migrasi ke zona marginal primitif pada usia 7 minggu kehamilan sebelum terjadi pembentukan dan migrasi neuron-neuron di lempeng kortikal. Neuron subplate secara cepat mengadakan diferensiasi morfologis dalam bentuk reseptor neurotransmiter (GABA, asam amino eksitatori)neuropeptida dan faktor pertumbuhan (faktor pertumbuhan saraf, neuropeptida gamma, somatostatin, calbindin). Neuron subplate merupakan pusat pertumbuhan dendrit, sinaps dan perluasan kolateral axon yang menutupi korteks cerebral, bagian kortikal dan subkortikal lainnya (thalamus, regio kortikal lainnya, corpus callosum).
Fungsi neuron subplate dijabarkan oleh Shatz dkk. Pertama, neuron subplate akan mempersiapkan tempat untuk kontak ssinaptik dari axon diatasnya yang berasal dari thalamus dan atau bagian kortikal lainnya. Kedua, Neuron subplate berfungsi untuk menetaapkan jaringan fungsional ssinaptik aantara aferen dan target kortikal. Fungsi ke tigaa akan diarahkan oleh axon ssubplate yang masuk di cerebral korteks dari axon ascending ke arah target. Fungsi ke empat neuron subplate berpengaruh dalam organisasi cerebral kortikal; Fungsi ke lima tampaknya dimediasi oleh kolateral axxon descending dari neuron subplate; kolateral tersebut berperan sebagai pendahulu aatau petunjuk arah bagi korteks cerebri menuju target subcortikal, misalnya thalamus, corpus calosum, dan tempat-tempat lain dalam korteks.
Lapisan neuron subplate pada korteks frontalis mencapai puncaknya pada usia 22 dan 34 minggu kehamilan. Program kematian sel (aapoptosis) dari lapisan ini dimulai secara umum padaa bagian aaakhir trimester ke 3, dan 90% neuron subplate akan menghilang setelah ussia 6 bulan post natal.
Laminasi dan Pertumbuhan Neurit
Setelah mencapai tepi yang diperlukan, sel neuronal akan menyelubungi neuron kortikal. Laminasi merupakan bagian akhir proses migrasi neeuronal. Laminasi terjadi diantara proses organisasi kortikal paling awal. Pertumbuhan neurit yang merupakan perkembangan dari dendrit dan percabangan axon merupakan aktivitas perkembangan yang dominan di dalam korteks cerebri.
Yang terjadi bersamaan dengan peningkatan dendrit dan axon adalah elemen sinaptik, perkembangan neurofibril dan pembesaran retikulum endoplasmik dalam sitoplasma sel. Bahan biokimia yang beruhubungan dengan perubahan tersebut adalah peningkatan jumlah RNA cerebral dan protein yang berhubungan dengan DNA. Perkembangan dendrit pada awalnya terjadi di thalamus dan batang otak.
Perubahan dendrit dapat diperlihatkan pada korteks visual selama trimester ke 3. Perkembangan dendrit tersebut bersamaan dengan dibentuknya ujung dendrit yang merupakan tempat kontaak ssinaps.
Jumlah sistem neuronal yang sedang berkembang sangat penting untuk menciptakan hubungan antar sel neuron dan merupakan dasar dalam proses organisasi berikutnya.
Peningkatan volume cerebral kortikal terjadi bersamaam dengan perkembangan perubahan di dalam neurit kortikal. Fenomena tersebut terjadi secara cepat pada usia 28-40 minggu setelah konsepsi dan dapat ditunjukkaan secara kuaantitatif dengan menggunakan MRI untuk mengukur volume bagian kelabu korteks.
Perkembangan Sinaaptik (sinaptogenesis)
Pembentukan sinaps berbeda untuk tiap regio di otak. Jumlah ujung-ujung dendrit yang merupakan tempat kontak sinaptik, didalam medulaa retikuler akan meningkat hingga mencapai puncak padaaa usiaa 334-36 minggu kehamilan dan menurun secaraa sepat setelah lahir. Pada cerebrum, sinaptik pertaama sudah dijumpai pada neuron subplate dan neuron pada zona marginal. Pada hipokampus, sinaps didalam regio ini mulai meningkat pada ussia kehamilaan 1115 dan 16,5 minggu.
Tabel 5 Pembentukaan sinaps dan eliminasi dalam kortekss cerebral manusia
Sinaptik pertama meliputi neuron subplate (misalnya 15-16 minggu fetal hipokampus)
Ssinaptogenesis dalam lempeng kortikal lebih aktif pada masa posstnatal
Sebanyak 40% dari sinaps akan tereliminasi pada usia selanjutnya

Pada awalnya, dendrit tampak seperti bentukaan tipis, hanya memiliki percabangan minimal. Dalam proses perkembangan selanjutnya terdapat peningkatan jumlah dalam skala besar dengaan peningkatan maacam bentuk dendrit. Paada korteks visual, sinaptogenesia akan berjalan cepat aantara usiaa 2 hinggaa 4 bulan setelah lahir, yang merupakan waktu terpenting untuk perkembangan fungsi visual. Densitas maksimal dicapai dengan jumlah 40% sinaps.
Pada masa bayi, sel-sel otak (neuron) berhubungaan satu dan lainnyaa dengan perantaraan 50 triliun sinaps, sedangkan pada usia dewasa, densitas sinaps meningkat 10 kali lipat hinggaa mencapai jumlah 500 triliun. Pada usia 3 tahun, jumlah hubungan sinaps akan mencapai 100s0 triliun, lebih banyak dari jumlah sinaps pada usia dewasa. Jumlah sinaps yang besar tersebut merupakan hal yang penting untuk menunjang keemampuan otak melalui berbagai pengalaman yang didapatnya.

Apoptosis dan eliminasi selekstif proses neuronal dan sinapsis
Kematian sel dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan sinaps, atau peristiwa regresi dari perkembangan otak merupakan periode yang sangat penting. Hasil dari penelitian pada berbagai sistim neuronal menunjukkan bahwa setelah pembentukan bahan-bahan neuronal dengan proses proliferasi dan migrasi yang progresif, kematian sel akan terjadi selanjutnya. Walaupun terdapat berbagai macam tingkatan diantara regio-regio di otak, dikatakan setengah
dari neuron akan mati sebelum mengalami maturasi. Proses kematian sel diawali dan ditunjang oleh gen yang spesifik dan produk transkripsi mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi neuron tersebut. Fase akhir yang berurutan dengan kematian sel merupakan masa yang penting dimana terjadi aktivasi kelompok sistin-protease yang dikenal dengan caspases. Istilah program kematian sel digunakan untuk menekankan bahwa hal ini merupakan proses perkembangan aktif.
Faktor yang mengaktivasi sistim kematian sel tampaknya berhubungan dengan beberapa cara kompetisi antar neuron hingga dicapai jumlah yang terbatas. Neuron yang hilang tersebut tampaknya mendukung 2 fungsi utama dalam perkembangan yaitu penambahan jumlah populasi yang saling berhubungan dari neuron dan eliminasi dari proses atau bahan-bahan yang kurang baik kualitasnya. Kegagalan kematian sel atau aktivasi yang berlebihan akan menimbulkan implikasi yang besar untuk perkembangan otak dan fungsi yang terkait. Proses organisasi neural pada masa mendatang didefinisikan sebagai kejadian regresif kedua, eliminasi selektif proses neural dan sinapsis. Eliminasi sinaps secara nyata terjadi pada batang otak yang sedang berkembang dan korteks bayi. Pada usia 3 tahun hingga dekade berikutnya akan terjadi eliminasi sinaps secara selektif; pada usia 15 tahun, jumlah sinaps akan menurun hingga setengahnya dan relatif menetap pada usia selanjutnya. Eliminasi sinaps secara selektif merupakan hal yang esensial untuk membentuk kematangan fungsi otak secara maksimal. Individu yang memliki sinaps yang berlebihan justru akan mengalami kelainan perilaku atau kelainan kognisi yang berat. Hal yang serupa, pada penelitian yang dilakukan pada kera menunjukkan kematangan kemampuan kognisi hanya akan tercapai setelah eliminasi slektif dari sinaps selesai dilakukan.
Determinan dari eliminasi selektif proses neuronal dan sinapsis serupa dengan kematiansel. Aktivasi dari reseptor untuk NMDA tipe glutamat merupakan langkah penting dalam eliminasi sinaps selama perkembangan, setidaknya dalam cerebelum. Kematian sel dan eliminasi neuronal dan sinapsis selama periode perkembangan membawa implikasi untuk meningkatkan kemampuan plastisitas perkembangan otak yang akan menurun jika periode perkembangan otak telah lengkap. Hal tersebut merupakan kejadian yang bersifat regresif dan berguna jika terjadi cedera otak dimana proses neuronal dan eliminasi sinaps dapat ditahan jika diperlukan untuk mempertahankan fungsi.

Proliferasi dan diferensiasi glia
Proliferasi dan diferensiasi glia merupakan proses yang penting dalam perkembangan otak; jumlah glia melebihi jumlah neuron dalam SSP. Dalam cerebral korteks manusia, jumlah glia diperkirakan 1,25 hingga 1 dan merupakan sebagian besar dari tipe sel yang membentuk bagian putih otak.

Garis keturunan glial dan diferensiasi dalam otak
Gambaran utama
Astrosit dibentuk sebelum oligodendrosit
Glial progenitor merupakan sel-sel ventrikuler-subventrukuler dan glial radial
Proliferasi dari glial progenitor sering terjadi secara lokal (selama dan setelah migrasi) sama
baiknya dengan pada tempat asalnya

Astrosit
Subventrikuler progenitor
Radial glial

Oligodendrosit
Subventrikuler progenitor
Astrosit secara khusus diproduksi sebelum oligodendrosit. Progenitor sel glia merupakan sel yang berasal dari zona ventrikuler-subventrikuler dan radial glia. Proliferasi glia tidak seperti neuron, sering bersifat lokal, selama dan setelah migrasi sama baiknya dengan ditempat asalnya. Radial glia akan memproduksi astrosit dan oligodendrosit. Sel subventrikuler akan menjadi astrosit dan oligodendrosit. Sel terakhir dari progenitor subventrikuler adalah sel bipotensial dengan kapasitas mampu berdiferensiasi menjadi sel oligodendroglial atau astrosit.
Astrosit berperan sebagai sumber nutrisi yang kompleks dan pendukung dalam menciptakan keseimbangan neuronal dan didalam reaksi terhadap gangguan metabolik dan struktural. Astrosit akan mengambil glutamat secara berlebihan dan merubahnya menjadi glutamin dengan melalui proses yang menggunakan enzym yang spesifik; perpindahan glutamat dari ruang ekstra sel merupakan hal yang krusial untuk proteksi terhadap cedera eksitotoksik yang
merupakan akibat dari cedera, kejang atau hipoglikemia. Astrosit dibuat di zona germinatif, setelah migrasi neuron menuju lapisan kortikal bagian dalam, selanjutnya akan mengadakan migrasi ke korteks superfisial, hal tersebut penting untuk perkembangan normal dari neuron pada lapisan korteks pada bagian teratas. Proliferasi oligodendroglia dan diferensiasi penting untuk proses myelinisasi.

Myelinisasi
Myelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi ligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang axon.

Perkembangan oligodendroglia
Perkembangan oligodendroglia terdiri dari 4 stadium dasar, pertama, progenitor ligodendroglia akan berubah menjadi preoligodendrosit, oligodendrosit imatur lalu menjadi oligodendrosit matur. Progentor berasal dari zona ventrikuler-subventriculer yang mengalami proliferasi dan progenitor berupa sel bipolar, yang merupakan sel migrans yang mengalami mitosis aktif yang dikenal oleh antibodi monoklonal A2B5 dan NG2. Progenitor A2B5 diproduksi pada beberapa bulan terakhir kehamilan dan pada periode postnatal dini. Proses diferensiasi oligodendroglia menjadi preoligodendrosit, yang merupakan sel multipolar dikenali oleh antibodi monoklonal untuk sulfatide (O4). Gelombang migrasi sel-sel tersebut secara anatomi berhubungan dengan periventrikuler yang tampak dengan pemeriksaan MRI pada bayi prematur. O4 preoligodendrosit kemudian berdiferensiasi menjadi oligodendrosit imatur post mitotik yang merupakan sel multipolar yang dikenali oleh antibodi monoklonal terhadap galaktocebroside (O1). Pada trimester ke 3 kehamilan sel-sel tersebut dapat diamati perkembangannya yang tampak berupa garis tegas yang meluas menyelimuti sepanjang axon. Proses tersebut diikuti dengan diferensiasi menjadi oligodendrosit matur, yang merupakan sel multipolar dengan membran dan dikenali dengan antibodi untuk myelin basic protein dan protein proteolipid.
Determinan molekuler pada proses ini adalah berbagai faktor pertumbuhan, hormon dan sitokin. Molekul tersebut termasuk basic fibroblast growth factors (bFGF), neurotropin-3 (NT3), platelet-derived growth factors (PDGF), insulin-like growth factor (IGF-1), neuregulin, anggota IL-6 dan hormone tyroid.
Program kematian sel merupakan gambaran yang penting dalam perkembangan oligodendroglia, seperti pada neuron. Data penelitian menunjukkan apoptosis oligodendroglia mencapai 50% dalam proses perkembangannya.

Myelinisasi pada regio otak manusia
Myelinisasi dimulai dari sistem saraf perifer, dimana sistim saraf motorik mengalami myelinisasi sebelum sistim saraf sensoris. Segera kelahiran, myelin tampak pada batang otak dan cerebelum dimana komponen terbesarnya menyelimuti sistim sensoris dan motoris. Sedangkanmyelinisasi pada SSP mempunyai tendensi untuk mendahulukan sistim saraf motorik. Myelinisasi pada hemisfer cerebral, terutama pada regio yang mengatur fungsi luhur dan perbedaan sensoris, sering sudah siap segera setelah lahir dan berlanjut pada dekade berikutnya.
Empat aturan utama yang secara umum mengatur myelinisasi pada manusia : 1. jalur proximal mengalami myelinisasi sebelum jalur distal 2. jalur saraf sensoris mengalami myelinisasi sebelum jalur motorik 3. jalur proyeksi mengalami myelinisasi sebelum jalur yang berhubungan dengan cerebral 4. lokasi sentral cerebral mengalami myelinisasi sebelum ujung cerebral 5. kutub oksipital mengalami myelinisasi sebelum bagian frontotemporal. Secara umum perubahan cepat dalam myelinisasi terjadi pada 8 bulan pertama post natal.