Di tengah-tengah masyarakat kita sering mendengar adanya keluhan stress yang luar biasa. Kondisi yang sepertinya belum pernah kita alami sebelumnya, serta tidak ada lagi kemampuan memberikan perhatian kepada apapun. Biasanya apabila kondisi stress tersebut berlarut-larut, larilah kita kepada psikiater atau bahkan “orang pintar” untuk melakukan pengobatan. Pada satu kasus pengobatan dengan jalan psikiater atau orang pintar tersebut berhasil, namun adakalanya pengobatan tersebut tidak mengembalikan kita kepada kondisi semula. Bila memiliki keimanan pada Yang Maha Kuasa, kita juga akan menempuh jalan permohonan untuk kesembuhan dari perasaan tertekan dan kesedihan jiwa atau memohon petunjuk atas pengobatan yang terbaik, agar kita bisa kembali kepada kondisi normal. Dalam suatu keadaan misterius yang kita tidak pahami, matahati kita akan memiliki kecenderungan pada sesuatu yang biasanya merupakan jalan keluar. Hal itu memerlukan keyakinan dan pegangan yang kokoh. Bila kita beragama Islam, maka berpegang teguhlah kepada Allah SWT yang disertai berbaik sangka, berserah diri atas perkara kita kepadaNya, serta tiada berputus asa dari rahmat, karunia dan kebaikanNya. Hal itu juga harus dipahamkan dengan keyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan juga obatnya. Setelah setelan gelombang hati dan jiwa kita stabil, maka mencari segala sebab untuk kesembuhan berobat dapat terus ditempuh sampai akhirnya kesembuhan bersinar. Ada kalanya bahkan kita belum bergerak menemui psikiater/dokter, kesembuhan sudah datang karena kita meyakini manfaat bacaan surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, surah An-Nas atas stress berat yang menghantui kita.
Bila kita seorang Kristiani atau Katholik, maka keyakinan atas kasih sayang Tuhan juga akan membimbing matahati kita untuk meneliti dan melihat ke dalam situasi stress, dengan harapan perasaan stress itu diangkat. Adakalanya kita menemui pendeta untuk mendapatkan sentuhan keruhanian yang akan memperkokoh keyakinan kita akan kesembuhan dari Tuhan.
Bila kita seorang Hindu, kecenderungan untuk melakukan introspeksi melalui mekanisme meditasi dan do’a serta pemantapan keyakinan pada proses meditasi tersebut akan membimbing kita dalam proses penghilangan beban yang meyebabkan stress berat.
Bila kita seorang Buddha, cukup jelas bahwa jalan meditasi dan penempuhan jalan (besar dan kecil) dalam pujian Sang Buddha akan membuka pintu-pintu level pemahaman atas diri kita yang pada gilirannya juga akan menyingkirkan stress berat yang hinggap begitu saja.
Bahkan bila kita seorang penghayat kepercayaan, keyakinan pada kuasa utama atas diri manusia akan membimbing kita pada suatu jalan matahati yang secara misterius mengangkat penderitaan stress tersebut.
Singkat kata, betapapun baiknya suatu ajaran atau agama, apa yang lebih penting dan hakiki adalah keyakinan, diperlukan suatu kesungguhan yang memantapkan keyakinan dalam pemahaman yang benar untuk menjalankan keajaiban matahati, khususnya dalam menghadapi persoalan yang terkait dengan kondisi kesehatan psikis dan jiwa kita.
Sabtu, 12 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar