PENYIMPANGAN PERILAKU SEKSUAL
Perilaku sexual yang sehat bertanggung merupakan tujuan dari perkembangan seksualitas remaja. Sex yang sehat secara Fisik artinya tidak tertular penyakit, tidak menyebabkan kehamilan sebelum menikah, tidak menyakiti dan merusak kesehatan orang lain. Sehat secara psikologi artinya mempunyai integritas yang kuat (kesesuaian antara nilai, sikap, dan perilaku), mampu mengambil keputusan dan mempertimbangkan segala resiko yang bakal dihadapi dan siap atas segala resiko dari keputusan. Sehat secara sosial artinya mampu mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang ada disekitarnya dalam menampilkan perilaku tertentu (agama, budaya dan sosial), mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan nilai dan norma yang diyakini.
Jadi perilaku seks yang sehat dan bertanggung jawab adalah perilaku yang dipilih berdasarkan pertimbangan secara fisik, sosial, dan agama serta psikologis.
Perilaku Seksual yang menyimpang
Dapat dilihat dari tiga kategori :
1. Dari cara penyaluran dorongan seksualnya :
• Masochisme X Sadisme : Mendapatkan kepuasan dengan siksaan secara fisik atau mental.
• Eksibitionisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain.
• Scoptophilia : Mendapatkan kepuasan seks dari melihat aktivitas seksual.
• Voyeurisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat orang telanjang.
• Troilisme : Perilaku seks yang membagi partner seksual dengan orang lain sementara orang lain menonton. Biasanya pasangan yang melakukan aktivitas seksual pada waktu dan tempat yang sama sehingga bisa saling menonton.
• Transvestisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan memakai pakaian dari lawan jenisnya.
• Seksualoralisme : Mendapatkan kepuasan seks dari aplikasi mulut pada genitilia partnernya.
• Sodomi atau seksual analisme : Mendapatkan kepuasan seks dengan melakukan hubungan seksual melalui anus.
2. Dari orientasi atau sasaran seksual yang menyimpang
• Pedophilia : Seseorang dewasa mendapat kepuasan seks dari hubungan dengan anak-anak.
• Bestiality : Mendapatkan kepuasan seks dari hubungan dengan binatang
• Zoophilia : Mendapatkan kepuasan dengan melihat aktivitas seksual dari binatang
• Necriphilia : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat mayat, coitus dengan mayat.
• Pornography : Mendapatkan kepuasan seks dengan melihat gambar porno lebih terpenuhi dibandingkan dengan hubungan seksual yang normal.
• Fetishisme : Pemenuhan dorongan seksual melalui pakaian dalam lawan jenis.
• Frottage : Mendapatkan kepuasan seks dengan meraba orang yang disenangi dan biasanya orang tersebut tidak mengetahuinya.
• Saliromania : biasanya pada lelaki yang mendapatkan kepuasan seks dengan mengganggu atau mengotori badan/pakaian dari partnernya.
• Gerontoseksuality : Seorang pemuda lebih senang melakukan hubungan seks dengan perempuan yang berusia lanjut.
• Incest : Hubungan seksual yang dilakukan antara dua orang yang masih satu darah.
• Obscentity : Mendapatkan kepuasan seks dengan mendengarkan perkataan atau gerak gerik dan gambar yang dianggap menjijikkan.
• Mysophilia, coprophilia dan Urophilia : Senang pada kotoran, faeces dan urine.
• Masturbasi : Mendapatkan kepuasan seks dengan merangsang genitalnya sendiri.
3. Dilihat dari tingkat penyimpangan, keinginan, dan kekuatan dorongan seksual :
• Nymphomania : Seorang wanita yang mempunyai keinginan seks yang luar biasa atau yang harus terpenuhi tanpa melihat akibatnya.
• Satriasis : Keinginan seksual yang luar biasa dari seorang lelaki.
• Promiscuity dan prostitusi : Mengadakan hubungan seksual dengan banyak orang.
• Perkosaan : Mendapatkan kepuasan seksual dengan cara paksa.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa gangguan seksual yang bisa berhubungan dengan penyimpangan perilaku seksual, yaitu :
1. Gangguan Identitas Jenis : Adanya ketidakesuaian antara alat kelamin dengan identitas kelamin yang terdapat pada diri seseorang.
2. Parafilia (Deviasi Seks) : Adalah gangguan seksual karena pada penderita seringkali menghayalkan perbuatan seksual yang tidak lazim, sehingga khayalan tersebut menjadi kekuatan yang mendorong penderita untuk mencoba dan melakukan aktivitas yang dikhayalkannya.
3. Disfungsi Psikoseksual : Adanya hambatan pada selera/minat seksual atau terdapat hambatan pada perubahan psikofisiologik, yang biasanya terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual. Misalnya hambatan selera seksual, hambatan gairah seks (Impoten, dan firgiditas), hambatan orgasme, ejakulasi prematur, dispareunia fungsional, vaginismus fungsional.
4. Ganguan seksula pada remaja : Seringkali dijumpai ganmgguan seksual pada masa remaja seperti ejakulasi dini atau impotensi, bisa juga dijumpai adanya hambatan selera seksual dan hamabtan gairah seksual. Libido seksual yang rendah dan kecemasan yang berkaitan dengan seks, seperti vaginismus. Namun sebagian dari gangguan tersebut belum bersifat permanen melainkan bersifat situasional dan belum bisa dikategorikan sebagai kelainan. Hal ini disebabkan kecemasan dan perasaan bersalah yang begitu kuat, sehingga bisa menghambat dorongan seksual karena status yang belum membolehkan untuk melakukan hubungan seksual.
Nah setelah baca uraian diatas, terserah pada kamu-kamu. Sudah tau mana yang menyimpang dan mana yang tidak. Oke ..... berani bilang NO SEX......!!! pada pasangan kamu.....?***hihihih
Sabtu, 12 Desember 2009
anak autis dan hiperaktif
Ada dua ketakutan kaum ibu menyangkut anaknya, autis dan hiperaktif. Jika anaknya terkena autis, ibu akan sangat gugup karena anaknya tak fokus, cenderung pendiam dan sulit beradaptasi. Jika hiperaktif malah
gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, rata-rata anak autis dan hiperaktif punya KECERDASAN yang LUAR BIASA.
Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak.
Anak hiperaktif memang selalu bergerak, nakal, tak bisa berkosentrasi.
Keinginannya harus segera dipenuhi. Mereka juga kadang impulsif atau melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.
Anda cemas dan gugup? Tentu, tapi jangan takut. Kami punya resepnya.
Pertama, PERIKSALAH.
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu, Anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus Anda lakukan adalah mengonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi. Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa Anda lakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap Anda
agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para ahli akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.
Kedua, PAHAMILAH.
Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula
jika Anda dan anggota keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa
tumbuh seperti layaknya orang-orang normal lainnya.
Ketiga, LATIH kefokusannya.
Jangan tekan dia, terima kaeadaan itu. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam
menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan dengan nada yang lembuat, tanpa harus membenatk. Arahan ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Anda harus konsisten. Jika meminta
dia melakukan sesuatu, jangan berikandia ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu kenapa Anda berharap dia melakukan itu.
Keempat, TELATENLAH.
Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.
Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu
baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar.
Jika empat fase di atas telah dapat Anda lewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak Anda sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu Anda dalam menjaganya. Dan kini, masukilah tahap berikutnya, bagaimana Anda harus bekerjasama dengan dia.
Kelima, BANGKITKAN kepercayaan dirinya.
Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.
Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua
mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.
Dalam tahap ini, usahakan emosi Anda berada di titik stabil, sehingga dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif.
Keenam, KENALI arah minatnya.
Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari
keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.
Dengan begitu, Anda bisa memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.
Ketujuh, MINTA dia bicara. Ini sangat penting Anda terapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi
agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya.
Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga Anda bisa mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.
Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D,
Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.
Terakhir, SIAP bahu-membahu. Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, Anda dapat segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan
berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif.
Nah, itulah dasar-dasar pengelolaan jika anak Anda mengidap hiperaktif. Dia tak berbahaya, hanya butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia dapatkan, anak Anda akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.
gelisah karena anaknya susah dikendalikan. Padahal, rata-rata anak autis dan hiperaktif punya KECERDASAN yang LUAR BIASA.
Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak.
Anak hiperaktif memang selalu bergerak, nakal, tak bisa berkosentrasi.
Keinginannya harus segera dipenuhi. Mereka juga kadang impulsif atau melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.
Anda cemas dan gugup? Tentu, tapi jangan takut. Kami punya resepnya.
Pertama, PERIKSALAH.
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif. Karena itu, Anda perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktif. Yang harus Anda lakukan adalah mengonsultasikan persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak. Ini penting karena gangguan hiperaktivitas bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik anak, serta kemampuannya dalam menyerap pelajaran dan bersosialisasi. Tujuannya untuk mendapatkan petunjuk dari orang yang tepat tentang apa saja yang bisa Anda lakukan di rumah. Selain itu juga berguna untuk menghapus rasa bersalah dan memperbaiki sikap Anda
agar tak terlalu menuntut anak secara berlebihan. Di sini biasanya para ahli akan memberikan obat yang sesuai atau sebuah terapi.
Kedua, PAHAMILAH.
Untuk bisa menangani anak hiperatif, ada baiknya pula
jika Anda dan anggota keluarga mengikuti support group dan parenting skill-training. Tujuannya agar bisa lebih memahami sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis. Jika si anak merasa bahwa orang tua dan anggota keluarga lain bisa mengerti keinginannya, perasaannya, frustasinya, maka kondisi ini akan meningkatkan kemungkinan anak bisa
tumbuh seperti layaknya orang-orang normal lainnya.
Ketiga, LATIH kefokusannya.
Jangan tekan dia, terima kaeadaan itu. Perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam
menerapkan norma dan tugas. Kalau anak tidak bisa diam di satu tempat, coba pegang kedua tangannya dengan lembut, kemudian ajaklah untuk duduk diam. Mintalah agar anak menatap mata Anda ketika berbicara atau diajak berbicara. Berilah arahan dengan nada yang lembuat, tanpa harus membenatk. Arahan ini penting sekali untuk melatih anak disiplin dan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Anda harus konsisten. Jika meminta
dia melakukan sesuatu, jangan berikandia ancaman tapi pengertian, yang membuatnya tahu kenapa Anda berharap dia melakukan itu.
Keempat, TELATENLAH.
Jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf. Latihan ini juga bertujuan untuk memperbaiki cara menulis angka yang tidak baik dan salah. Selanjutnya anak bisa diberi latihan menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Latihan ini sangat berguna untuk melatih motorik halusnya.
Bisa pula mulai diberikan latihan berhitung dengan berbagai variasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Mulailah dengan penjumlahan atau pengurangan dengan angka-angka dibawah 10. Setelah itu
baru diperkenalkan konsep angka 0 dengan benar.
Jika empat fase di atas telah dapat Anda lewati, bersyukurlah, pasti keaktifan anak Anda sudah dapat difokuskan untuk perkembangan jiwanya. Ini juga akan sangat membantu Anda dalam menjaganya. Dan kini, masukilah tahap berikutnya, bagaimana Anda harus bekerjasama dengan dia.
Kelima, BANGKITKAN kepercayaan dirinya.
Jika mampu, ini juga bisa dipelajari, gunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif. Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak. Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri anak.
Di samping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Misalnya, dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orangtua
mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.
Dalam tahap ini, usahakan emosi Anda berada di titik stabil, sehingga dia tahu, penguat positif itu tidak datang atas kendali amarah. Ingat, anak hiperaktif rata-rata juga sangat sensitif.
Keenam, KENALI arah minatnya.
Jika dia bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari
keaktifan dia. Jangan dilarang semuanya, nanti dia prustasi. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.
Dengan begitu, Anda bisa memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Misalnya, mengikutkan anak pada klub sepakbola di bawah umur atau berenang, agar anak belajar bergaul dan disiplin. Anak juga belajar bersosial karena ia harus mengikuti tatacara kelompoknya.
Ketujuh, MINTA dia bicara. Ini sangat penting Anda terapkan. Ingat, anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi
agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya.
Misalnya melakukan aktivitas bersama, sehingga Anda bisa mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi dengan teman dan lingkungan. Ini memang butuh kesabaran dan kelembutan.
Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi si kecil memang butuh waktu. Terlebih dulu ia harus dilengkapi dengan sikap menghargai, tenggang rasa, saling memahami, dan berempati, ujar Susan Barron, Ph.D,
Direktur Pusat Perkembangan dan Pembelajaran Mount Sinai Medical Center di New York dalam salah satu artikelnya di majalah Child.
Terakhir, SIAP bahu-membahu. Jika dia telah mampu mengungkapkan pikirannya, Anda dapat segera membantunya mewujudkan apa yang dia inginkan. Jangan ragu. Bila perlu, bekerja samalah dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya. Mintalah guru tak perlu membentak, menganggap anak nakal, atau mengucilkan, karena akan
berdampak lebih buruk bagi kesehatan mentalnya. Kerjasama ini juga penting karena anak sulit berkosentrasi dan menyerap pelajaran dengan baik. Dibutuhkan kesabaran dan bimbingan dari guru bagi anak hiperaktif.
Nah, itulah dasar-dasar pengelolaan jika anak Anda mengidap hiperaktif. Dia tak berbahaya, hanya butuh SENTUHAN dan PERHATIAN LEBIH. Jika itu dia dapatkan, anak Anda akan berubah jadi JENIUS yang bukan tak mungkin, akan mengubah dunia.
syarat-syarat yang biasa gunakan dalam tes psikologi
Syarat-Syarat yang biasa di lakukan untuk melakukan Tes Psikologi
1.Pembakuan (standarisasi)
1.Pelaksanaan dan penskoran adalah sama pada setiap saat digunakan. Dan ini berarti ada norma-norma yang tersedia. Seharusnya seperangkat petunjuk pelaksanaan dan seharusnya diikuti dengan tepat pada setiap kali tes dilaksanakan. Lingkungan fisik, material, dan perlengkapan harusnya tetap sama. Pensekoran harusnya tes harusnya menggunakan seperangkat jawaban yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.Melibatkan penetapan norma-norma untuk memberi arti terhadap suatu skor dalam kaitanya dengan beberapa referensi pokok. Tujuanya adalah agar setiap testi mendapat perlakuan yang sama.
1.Keobjektifan
Yang berarti bahwa pensekoran adalah bebas dari kesubjektifan opini pemberi skor. Pada suatu tes objektif , pengambilan tes seharusnya memperoleh skor yang sama dari pemberi skor yang berbeda. Dengan tujuan agar bias, opini, sikap-sikap, dll tidak mempengaruhi hasilnya. Tipe tes objektif paling lazim adalah berisi pertanyaan multiple choise. Lainya adalah true or false.
1.Reabilitas
Memberi hasil yang sama pada percobaan yang dilakukan berulang-ulang. Conny Semiawan mengunkapkan bahwa pengertian reabilitas menunjuk pada ketetapan (konsistensi) dari nilai-nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tesyang sama atau ekuivalen. Hal ini didasari dari kesalahan ukuran yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu, sehingga susunan (urutan) dari kelompok tersebut berubah. Suatu tes yang reliable akan menghasilkan suatu hasil yang konsisten dengan percobaan yang telah dilakukan secara berulang-ulang atau dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama maupun item yang ekuivalen.
Ada 4 cara pokok dalam menentukan reabilitas tes, yaitu:
1.Test-Retest
Mengulang tes yang sama dalam kesempatan berikutnya. Tes yang memiliki reabilitas untuk beberapa bulan belum tentu memiliki reabilitas untuk bebrapa tahun. berikut hal yang perlu diingat pada retest;
Bila jangka waktu antar tes sering dilakukan latihan maka hasil tes berikutnya dapat menjadi lebih baik. Terutama jika tes dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek, testi mungkin masih mengingatnya. Sehingga tes tersebut dapat saling bergantung, dan korelasi nilai akan amat tinggi.
Tes akan berubah dengan sendirinya pada saat pengulangan. Biasanya terjadi pada soal yang perlu pemahaman. Bila mudah dipahami maka tak sukar untuk memperoleh jawaban.
2.Ekuivalen (pararel)
Dua konselor menguji masing-masing tes dan menganggap bahwa tersebut seimbang. Masing-masing berisi proporsi item yang sama dengan tingkat kesukaran yang sama. jika skor sama pada kedua tes, dapat dikatakan korelasi akan tinggi. Koefesien reabilitas akan menjadi suatu koefesien ekuivalensi dimana taraf kedua bentuk tes yang sama adalah setara.
1.Split-Half
Membagi salah satu tes menjadi dua bagian yang sama, masing-masing memiliki jumlah item yang sama, setiap tes memiliki proporsi item yang sama, tingkat kesulitan yang sama, dan daya beda yang sama. Kita dapat memberi tes bagian I pada hari pertama dan tes II pada saat tes berikutnya.
1.Kuder-Richardson
metode ini menggunakan penghitungan statistik pada setiap item dan hasil-hasil koefesien.
1.Validitas
Kualitas terpenting dalam suatu tes. Validitas berarti mengukur apa yang seharusnya diukur. Merujuk pada pengertian apakah hasil tes sesuai dengan yang dirumuskan dan telah sampai mana tes itu telah mengukurnya.
Tiga kategori validitas tes yaitu:
1.Validitas konten/ Face Validity/ Sampling validity/ Factorial validity
Bertujuan untuk menguji sifat-sifat atau isi tes. Bentuk tes ini mengukur sampai dimana seseorang menguasai suatu kemampuan khususnya setelah memperoleh pelajaran tertentu. Validitas konten bertujuan untuk menganalisadan memahami proses psikologis yang mempengaruhi terwujudnya prestasi itu.
1.Validitas kriterion
Suatu relasi berada diantara hasil-hasil tes dan beberapa perilaku lainnya yang dikenal dengan kriterion. Suatu kriterion yang dikehendaki terjadi dalam lapangan konseling karir adalah job performance. Skor tes calon dikorelasikan dengan suatu ukuran job performance. Ada 2 cara pokok yang bisa dilakukan;
Prediktif = Ini digunakan apabila pertama mengumpulkan data tes, dan berikutnya dikumpulkan data (dalam kelompok yang sama) kriterion(job performance). Korelasi antara kedua kumpulan data ini adalah suatu ukuran validitas prediktif. jika penilaian validitas adalah baik, maka hasil-hasil tes ini dapat digunakan untuk memprediksi kriterion job performance. Dan tes itu memiliki validitas prediktif.
Konkurensi = jika data tes dan data kriterion dikumpulkan pada saat yang sama, dan hasilnya dikorelasikan maka kita telah menetapkan validitas konkurensi tes. Validitas suatu tes ditera dengan tolok ukur tes yang lain. Jika tolok ukurnya sama maka disebut “congruent validity”. Jika tolok ukurnya beda disebut “concurrent validity”. “Criterion” yang digunakan untuk memvalidasi tes yang dicoba harus valid dan reliable. Tipe validitas ini paling lazim digunakan daripada yang validitas prediktif.
1.Validitas konstruk
Validasinya dilakukan dengan mengkumulasikan traits yang diukur oleh tes yang bersangkutan (Soe Biono 1983). Ada langkah yang kompleks untuk menilai traits semacam itu melalui metode validasi konstruk. Tema yang paling sering adalah mempertimbangkan motivasi yang diberikan kepada individu. Kemudian dihubungkan dengan keberhasilan dalam bidang lain. Validitas konstruk tes untuk membantu memprediksi keberhasilan tahap lanjutan.
1.Pembakuan (standarisasi)
1.Pelaksanaan dan penskoran adalah sama pada setiap saat digunakan. Dan ini berarti ada norma-norma yang tersedia. Seharusnya seperangkat petunjuk pelaksanaan dan seharusnya diikuti dengan tepat pada setiap kali tes dilaksanakan. Lingkungan fisik, material, dan perlengkapan harusnya tetap sama. Pensekoran harusnya tes harusnya menggunakan seperangkat jawaban yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.Melibatkan penetapan norma-norma untuk memberi arti terhadap suatu skor dalam kaitanya dengan beberapa referensi pokok. Tujuanya adalah agar setiap testi mendapat perlakuan yang sama.
1.Keobjektifan
Yang berarti bahwa pensekoran adalah bebas dari kesubjektifan opini pemberi skor. Pada suatu tes objektif , pengambilan tes seharusnya memperoleh skor yang sama dari pemberi skor yang berbeda. Dengan tujuan agar bias, opini, sikap-sikap, dll tidak mempengaruhi hasilnya. Tipe tes objektif paling lazim adalah berisi pertanyaan multiple choise. Lainya adalah true or false.
1.Reabilitas
Memberi hasil yang sama pada percobaan yang dilakukan berulang-ulang. Conny Semiawan mengunkapkan bahwa pengertian reabilitas menunjuk pada ketetapan (konsistensi) dari nilai-nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tesyang sama atau ekuivalen. Hal ini didasari dari kesalahan ukuran yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu, sehingga susunan (urutan) dari kelompok tersebut berubah. Suatu tes yang reliable akan menghasilkan suatu hasil yang konsisten dengan percobaan yang telah dilakukan secara berulang-ulang atau dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama maupun item yang ekuivalen.
Ada 4 cara pokok dalam menentukan reabilitas tes, yaitu:
1.Test-Retest
Mengulang tes yang sama dalam kesempatan berikutnya. Tes yang memiliki reabilitas untuk beberapa bulan belum tentu memiliki reabilitas untuk bebrapa tahun. berikut hal yang perlu diingat pada retest;
Bila jangka waktu antar tes sering dilakukan latihan maka hasil tes berikutnya dapat menjadi lebih baik. Terutama jika tes dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek, testi mungkin masih mengingatnya. Sehingga tes tersebut dapat saling bergantung, dan korelasi nilai akan amat tinggi.
Tes akan berubah dengan sendirinya pada saat pengulangan. Biasanya terjadi pada soal yang perlu pemahaman. Bila mudah dipahami maka tak sukar untuk memperoleh jawaban.
2.Ekuivalen (pararel)
Dua konselor menguji masing-masing tes dan menganggap bahwa tersebut seimbang. Masing-masing berisi proporsi item yang sama dengan tingkat kesukaran yang sama. jika skor sama pada kedua tes, dapat dikatakan korelasi akan tinggi. Koefesien reabilitas akan menjadi suatu koefesien ekuivalensi dimana taraf kedua bentuk tes yang sama adalah setara.
1.Split-Half
Membagi salah satu tes menjadi dua bagian yang sama, masing-masing memiliki jumlah item yang sama, setiap tes memiliki proporsi item yang sama, tingkat kesulitan yang sama, dan daya beda yang sama. Kita dapat memberi tes bagian I pada hari pertama dan tes II pada saat tes berikutnya.
1.Kuder-Richardson
metode ini menggunakan penghitungan statistik pada setiap item dan hasil-hasil koefesien.
1.Validitas
Kualitas terpenting dalam suatu tes. Validitas berarti mengukur apa yang seharusnya diukur. Merujuk pada pengertian apakah hasil tes sesuai dengan yang dirumuskan dan telah sampai mana tes itu telah mengukurnya.
Tiga kategori validitas tes yaitu:
1.Validitas konten/ Face Validity/ Sampling validity/ Factorial validity
Bertujuan untuk menguji sifat-sifat atau isi tes. Bentuk tes ini mengukur sampai dimana seseorang menguasai suatu kemampuan khususnya setelah memperoleh pelajaran tertentu. Validitas konten bertujuan untuk menganalisadan memahami proses psikologis yang mempengaruhi terwujudnya prestasi itu.
1.Validitas kriterion
Suatu relasi berada diantara hasil-hasil tes dan beberapa perilaku lainnya yang dikenal dengan kriterion. Suatu kriterion yang dikehendaki terjadi dalam lapangan konseling karir adalah job performance. Skor tes calon dikorelasikan dengan suatu ukuran job performance. Ada 2 cara pokok yang bisa dilakukan;
Prediktif = Ini digunakan apabila pertama mengumpulkan data tes, dan berikutnya dikumpulkan data (dalam kelompok yang sama) kriterion(job performance). Korelasi antara kedua kumpulan data ini adalah suatu ukuran validitas prediktif. jika penilaian validitas adalah baik, maka hasil-hasil tes ini dapat digunakan untuk memprediksi kriterion job performance. Dan tes itu memiliki validitas prediktif.
Konkurensi = jika data tes dan data kriterion dikumpulkan pada saat yang sama, dan hasilnya dikorelasikan maka kita telah menetapkan validitas konkurensi tes. Validitas suatu tes ditera dengan tolok ukur tes yang lain. Jika tolok ukurnya sama maka disebut “congruent validity”. Jika tolok ukurnya beda disebut “concurrent validity”. “Criterion” yang digunakan untuk memvalidasi tes yang dicoba harus valid dan reliable. Tipe validitas ini paling lazim digunakan daripada yang validitas prediktif.
1.Validitas konstruk
Validasinya dilakukan dengan mengkumulasikan traits yang diukur oleh tes yang bersangkutan (Soe Biono 1983). Ada langkah yang kompleks untuk menilai traits semacam itu melalui metode validasi konstruk. Tema yang paling sering adalah mempertimbangkan motivasi yang diberikan kepada individu. Kemudian dihubungkan dengan keberhasilan dalam bidang lain. Validitas konstruk tes untuk membantu memprediksi keberhasilan tahap lanjutan.
faktor-faktor Motivasi Belajar
Motivasi Belajar
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
* Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
* Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
* Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
* Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
* Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
* Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
* Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
* Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
* Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
* Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?
Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
* Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
* Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
* Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
* Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
* Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Stimulus motivasi belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
* Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
* Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
* Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.
Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
* Belajar apapun
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
* Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
Cari motivator
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
"Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward
Kepribadian Ganda
Kepribadian Ganda
Dapatkah dikategorikan seseorang yang memiliki banyak ID (entah alamat email, ID milis/forum, blog dll..) kemudian memainkan peranan dan karakter yang berbeda-beda disetiap IDnya walaupun hanya dalam dunia maya, bisa dikategorikan sebagai orang yang memiliki kepribadian ganda??
Pertanyaan ini muncul berulang-ulang dalam benak saya, setelah belakangan ini ikut rajin mengikuti ramainya ruang koko, saya temukan beberapa komen aneh bin ajaib, seperti layaknya ditulis dalam keadaan sedang bermimpi, rajutan kalimatnya tidak tersusun dengan mantap (atau mungkin ditulis dengan terburu-buru dan gak sempat dibaca ulang? Entahlah..) dan disadari atau tidak oleh para pembaca lain (atau mungkin cuma feeling saya saja) komen-nya cenderung mengalirkan energi negative sehingga orang2 yang hanya membaca sekilas sangat mungkin untuk terbawa suasana permainannya. Sementara sebagian besar lainnya lebih sering mengacuhkannya dan menganggap tidak ada.
Kalau memang bener adanya, berarti saya juga pernah mengalaminya, atau bahkan semua orang juga pernah dan masih mengalami/melakukannya sampai detik ini. Ceritanya dulu waktu masih rajin2nya belajar bahasa Inggris tapi gak PD untuk praktek langsung dengan para turis, saya lebih suka menggunakan cara chatting, so saya gunakan email ID dengan nama saya asli, kenyataannya malah banyak PM jahil yang langsung to the point bicara tentang horny, sex.. dll yang bikin saya sebel, akhirnya saya putuskan bikin ID laki2, dengan begitu saya tidak di PM cowok2 iseng, justru lebih sering cewek2 yang sibuk PM saya, disisi lain saya bisa lebih konsen dengan niat saya mempraktekan bahasa Inggris dan rata2 cewek2 yang PM saya pun juga serius membantu mengerjakan PR2 saya waktu itu.. hehehehe makasih semuaaa..
Lalu saya inget salah satu novel yang pernah saya baca dulu, kalau gak salah karangan Sidney Sheldon (bener yah tulisannya begini? Maaf saya lupa judulnya) saya sendiri tidak bisa menjamin apakah pada saat penulisan novel tersebut Sidney lebih mengacu kepada hal2 fiktif atau reel adanya, yang pasti dalam kisahnya sang tokoh, seorang wanita, dibuat keder dan kelilit masalah yang dibuat oleh 2 pribadinya yang lain, dia memiliki 2 alter ego yang tidak bisa saling berkomunikasi parahnya si tokoh tidak merasa/bahkan tidak menyadari kalau dirinya memiliki 2 Kepribadian Lain selain Kepribadian Utamanya. Dalam beberapa kasus ada Kepribadian Utama yang bisa mengenali bahkan mengajak berkomunikasi Kepribadian2 lain yang hidup dalam tubuhnya. Contoh kecil, seperti tokoh Gollum/Smegol dalam film Lord of the Ring, keduanya saling berkomunikasi satu sama lain. Atau film Indonesia ‘Belahan Jiwa’ yang sempet bikin saya puyeng awalnya, tapi baru sadar kuncinya film tersebut ketika tokoh utama bunuh diri dan kelima tokoh lainnya ikut mati.
Kepribadian Ganda jumlahnya bervariasi di dalam setiap tubuh manusia. Dan manusia yang memiliki kepribadian ganda tidak bisa digolongkan sebagai orang gila, mereka waras, perilaku keseharian normal, background educationnya bagus, bahkan bisa jadi intelektualnya juga tinggi, yang pasti dimata orang2 normal tidak akan ada yang menyangka kejanggalan dalam kepribadian mereka, selama tidak tertangkap mata orang lain alias belum terlalu melenceng seperti mulai ngoceh sendiri, sahut2an sendiri dengan gerakan2/expresi2 berbeda sesuai kepribadian lain yang sedang berbicara dll.. orang lain tidak akan ada yang mengetahuinya.
Dalam dunia maya, orang2 yang cenderung memiliki Kepribadian Ganda bisa lebih leluasa memainkan setiap peran yang dimilikinya, seperti tokoh Ben X yang begitu digdaya dan perkasa di dunia maya, tapi di dunia reel dia adalah korban kejahilan yang bener2 tidak berdaya untuk melawan musuh2nya karena kondisinya sebagai penderita autis. Beberapa penilitian yang dilakukan di Univ. Hanover pada orang2 yang aktif dalam dunia maya dan telah menciptakan tokoh2 berbeda untuk menutupi identitas diri yang sebenarnya dan rajin memerankan tokoh2 ciptaannya tersebut beberapa jam setiap harinya tanpa dapat mengontrol dirinya alias mengontrol Kepribadian Utamanya, lama kelamaan tokoh2 tersebut menjadi benar2 hidup dalam dirinya bahkan ketika kondisinya semakin parah, tokoh2 rekaannya telah benar2 mengambil alih personalitas dirinya, seperti yang terjadi pada salah satu pasien Dr. Bert de Wildt dari Univ. tersebut.
Penyebab lainnya sangat beragam:
* Bisa karena trauma tragis dalam hidupnya seperti korban perilaku seksual yang menyimpang dimasa kanak2nya atau kekerasan lain yang dia terima sehingga sangat haus akan kasih sayang, perhatian dan rasa kesepian yang terlalu dalam dimasa dewasanya, sehingga mendorongnya untuk menciptakan jiwa-jiwa lain yang bisa menemaninya setiap saat,
* Lingkungan tempat dia dibesarkan yang membingungkan sehingga menimbulkan stress yang cukup extrim dan tekanan bathin berkepanjangan,
* Depresi terus menerus tanpa tahu sebab akibatnya hingga mencipkan karakter lain untuk bisa lari dari diri sendiri dan menjadi 'orang lain' yang lebih kuat dan tegar atau malah karakter yang mendorongnya untuk bunuh diri,
* Keadaan keluarga seperti sifat Ayah dan Ibu yang 180° bertolak belakang dan kedua sifat tersebut turun bersamaan dalam diri anaknya yang pasti akan sering membuat bingung teman2nya kelak,
* Hasil imajinasi dunia mimpinya yang semakin menjadi-jadi sehingga out of control dari Kepribadian Utamanya
Mungkin pembaca masih ingat kisah 24 wajah Billy Milligan yang sempat menggemparkan Amerika, dia adalah seorang laki2 tapi juga seorang perempuan, dia adalah seorang anak dewasa tapi juga seorang anak2, Billy yang memang punya talent melukis telah membuat coretan2 tentang 24 wajah dan nama2 yang muncul secara tidak terduga dan ke 24 kepribadian yang terjebak dalam tubuh Billy ini telah membuat pusing banyak orang awan bahkan para ahli jiwa sekalipun. Kronologis proses penyembuhannya yang bisa dibilang extra-ordinaire menjadi nilai tambah dibandingkan kisah Sybil, seorang guru TK dengan 16 kepribadian ganda yang dimilikinya.
Gangguan jiwa kerap sekali tidak disadari penderitannya, bahkan oleh pihak keluarganya sekalipun, seperti penderita kelainan seksual misalnya yang bisa berubah menjadi pelaku criminal karena tega membunuh korbannya, orang2 yang sulit beradaptasi karena kepercayaan dirinya yang begitu rendah sehingga tergantung pada miras, ganja dsb.. untuk bisa merasa lebih rileks ketika harus berada di lingkungannya lama2 bisa menjadi pecandu dan memulai aksi mencuri/berbohong demi memenuhi rasa ketagihannya.. Juga hal2 lainnya yang pada akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para korbannya dan masyarakat disekelilingnya karena gangguan yang semakin kronis dalam diri si penderita akan semakin sulit ditangani alias butuh proses lebih panjang dan lama dengan bantuan terapi psikiatris yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit.
Tidak jarang kadang2 kita merasa tidak sedang menjadi diri sendiri, selama kita tidak terjebak di dalamnya hal tersebut masih tergolong normal dan bukan berarti menderita multiple personality yang dulu dikenal dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD) tapi sekarang orang lebih sering menyebutnya DID (Dissociative Identity Disorder) karena banyaknya ego yang berbeda (alter ego) yang mana masing2 ego memiliki: jiwa, kelakuan, perasaan, ke-exist-an yang independent dll layaknya sebuah pribadi utuh.
Ego2nya bisa ‘keluar’ dalam waktu bersamaan, tapi juga bisa dalam waktu yang berbeda, misalkan kali lain A bilang/menulis B adalah temen yang menyenangkan dan A tidak segan menyanjung/membelanya, namun kali lainnya A akan menyerang B seperti musuh bebuyutannya, dan disaat lainnya lagi A akan menjadi bijak dan bisa menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah yang ego2 A ciptakan untuk ‘membela/menyerang’ B.
Sangat membingungkan ya.. apalagi untuk orang2 awam seperti kita yang tidak pernah bergelut dalam pendidikan formal yang mengarah kesana, karena memang sulit sekali untuk memahami jalan pikiran mereka, tapi ada baiknya kita tahu sedikit tentang hal tersebut agar tidak terjebak atau paling tidak bisa memaklumi para penderita yang kita kenal dan bisa berempati untuk mereka.
Dapatkah dikategorikan seseorang yang memiliki banyak ID (entah alamat email, ID milis/forum, blog dll..) kemudian memainkan peranan dan karakter yang berbeda-beda disetiap IDnya walaupun hanya dalam dunia maya, bisa dikategorikan sebagai orang yang memiliki kepribadian ganda??
Pertanyaan ini muncul berulang-ulang dalam benak saya, setelah belakangan ini ikut rajin mengikuti ramainya ruang koko, saya temukan beberapa komen aneh bin ajaib, seperti layaknya ditulis dalam keadaan sedang bermimpi, rajutan kalimatnya tidak tersusun dengan mantap (atau mungkin ditulis dengan terburu-buru dan gak sempat dibaca ulang? Entahlah..) dan disadari atau tidak oleh para pembaca lain (atau mungkin cuma feeling saya saja) komen-nya cenderung mengalirkan energi negative sehingga orang2 yang hanya membaca sekilas sangat mungkin untuk terbawa suasana permainannya. Sementara sebagian besar lainnya lebih sering mengacuhkannya dan menganggap tidak ada.
Kalau memang bener adanya, berarti saya juga pernah mengalaminya, atau bahkan semua orang juga pernah dan masih mengalami/melakukannya sampai detik ini. Ceritanya dulu waktu masih rajin2nya belajar bahasa Inggris tapi gak PD untuk praktek langsung dengan para turis, saya lebih suka menggunakan cara chatting, so saya gunakan email ID dengan nama saya asli, kenyataannya malah banyak PM jahil yang langsung to the point bicara tentang horny, sex.. dll yang bikin saya sebel, akhirnya saya putuskan bikin ID laki2, dengan begitu saya tidak di PM cowok2 iseng, justru lebih sering cewek2 yang sibuk PM saya, disisi lain saya bisa lebih konsen dengan niat saya mempraktekan bahasa Inggris dan rata2 cewek2 yang PM saya pun juga serius membantu mengerjakan PR2 saya waktu itu.. hehehehe makasih semuaaa..
Lalu saya inget salah satu novel yang pernah saya baca dulu, kalau gak salah karangan Sidney Sheldon (bener yah tulisannya begini? Maaf saya lupa judulnya) saya sendiri tidak bisa menjamin apakah pada saat penulisan novel tersebut Sidney lebih mengacu kepada hal2 fiktif atau reel adanya, yang pasti dalam kisahnya sang tokoh, seorang wanita, dibuat keder dan kelilit masalah yang dibuat oleh 2 pribadinya yang lain, dia memiliki 2 alter ego yang tidak bisa saling berkomunikasi parahnya si tokoh tidak merasa/bahkan tidak menyadari kalau dirinya memiliki 2 Kepribadian Lain selain Kepribadian Utamanya. Dalam beberapa kasus ada Kepribadian Utama yang bisa mengenali bahkan mengajak berkomunikasi Kepribadian2 lain yang hidup dalam tubuhnya. Contoh kecil, seperti tokoh Gollum/Smegol dalam film Lord of the Ring, keduanya saling berkomunikasi satu sama lain. Atau film Indonesia ‘Belahan Jiwa’ yang sempet bikin saya puyeng awalnya, tapi baru sadar kuncinya film tersebut ketika tokoh utama bunuh diri dan kelima tokoh lainnya ikut mati.
Kepribadian Ganda jumlahnya bervariasi di dalam setiap tubuh manusia. Dan manusia yang memiliki kepribadian ganda tidak bisa digolongkan sebagai orang gila, mereka waras, perilaku keseharian normal, background educationnya bagus, bahkan bisa jadi intelektualnya juga tinggi, yang pasti dimata orang2 normal tidak akan ada yang menyangka kejanggalan dalam kepribadian mereka, selama tidak tertangkap mata orang lain alias belum terlalu melenceng seperti mulai ngoceh sendiri, sahut2an sendiri dengan gerakan2/expresi2 berbeda sesuai kepribadian lain yang sedang berbicara dll.. orang lain tidak akan ada yang mengetahuinya.
Dalam dunia maya, orang2 yang cenderung memiliki Kepribadian Ganda bisa lebih leluasa memainkan setiap peran yang dimilikinya, seperti tokoh Ben X yang begitu digdaya dan perkasa di dunia maya, tapi di dunia reel dia adalah korban kejahilan yang bener2 tidak berdaya untuk melawan musuh2nya karena kondisinya sebagai penderita autis. Beberapa penilitian yang dilakukan di Univ. Hanover pada orang2 yang aktif dalam dunia maya dan telah menciptakan tokoh2 berbeda untuk menutupi identitas diri yang sebenarnya dan rajin memerankan tokoh2 ciptaannya tersebut beberapa jam setiap harinya tanpa dapat mengontrol dirinya alias mengontrol Kepribadian Utamanya, lama kelamaan tokoh2 tersebut menjadi benar2 hidup dalam dirinya bahkan ketika kondisinya semakin parah, tokoh2 rekaannya telah benar2 mengambil alih personalitas dirinya, seperti yang terjadi pada salah satu pasien Dr. Bert de Wildt dari Univ. tersebut.
Penyebab lainnya sangat beragam:
* Bisa karena trauma tragis dalam hidupnya seperti korban perilaku seksual yang menyimpang dimasa kanak2nya atau kekerasan lain yang dia terima sehingga sangat haus akan kasih sayang, perhatian dan rasa kesepian yang terlalu dalam dimasa dewasanya, sehingga mendorongnya untuk menciptakan jiwa-jiwa lain yang bisa menemaninya setiap saat,
* Lingkungan tempat dia dibesarkan yang membingungkan sehingga menimbulkan stress yang cukup extrim dan tekanan bathin berkepanjangan,
* Depresi terus menerus tanpa tahu sebab akibatnya hingga mencipkan karakter lain untuk bisa lari dari diri sendiri dan menjadi 'orang lain' yang lebih kuat dan tegar atau malah karakter yang mendorongnya untuk bunuh diri,
* Keadaan keluarga seperti sifat Ayah dan Ibu yang 180° bertolak belakang dan kedua sifat tersebut turun bersamaan dalam diri anaknya yang pasti akan sering membuat bingung teman2nya kelak,
* Hasil imajinasi dunia mimpinya yang semakin menjadi-jadi sehingga out of control dari Kepribadian Utamanya
Mungkin pembaca masih ingat kisah 24 wajah Billy Milligan yang sempat menggemparkan Amerika, dia adalah seorang laki2 tapi juga seorang perempuan, dia adalah seorang anak dewasa tapi juga seorang anak2, Billy yang memang punya talent melukis telah membuat coretan2 tentang 24 wajah dan nama2 yang muncul secara tidak terduga dan ke 24 kepribadian yang terjebak dalam tubuh Billy ini telah membuat pusing banyak orang awan bahkan para ahli jiwa sekalipun. Kronologis proses penyembuhannya yang bisa dibilang extra-ordinaire menjadi nilai tambah dibandingkan kisah Sybil, seorang guru TK dengan 16 kepribadian ganda yang dimilikinya.
Gangguan jiwa kerap sekali tidak disadari penderitannya, bahkan oleh pihak keluarganya sekalipun, seperti penderita kelainan seksual misalnya yang bisa berubah menjadi pelaku criminal karena tega membunuh korbannya, orang2 yang sulit beradaptasi karena kepercayaan dirinya yang begitu rendah sehingga tergantung pada miras, ganja dsb.. untuk bisa merasa lebih rileks ketika harus berada di lingkungannya lama2 bisa menjadi pecandu dan memulai aksi mencuri/berbohong demi memenuhi rasa ketagihannya.. Juga hal2 lainnya yang pada akhirnya menjadi mimpi buruk bagi para korbannya dan masyarakat disekelilingnya karena gangguan yang semakin kronis dalam diri si penderita akan semakin sulit ditangani alias butuh proses lebih panjang dan lama dengan bantuan terapi psikiatris yang tentunya membutuhkan biaya tidak sedikit.
Tidak jarang kadang2 kita merasa tidak sedang menjadi diri sendiri, selama kita tidak terjebak di dalamnya hal tersebut masih tergolong normal dan bukan berarti menderita multiple personality yang dulu dikenal dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD) tapi sekarang orang lebih sering menyebutnya DID (Dissociative Identity Disorder) karena banyaknya ego yang berbeda (alter ego) yang mana masing2 ego memiliki: jiwa, kelakuan, perasaan, ke-exist-an yang independent dll layaknya sebuah pribadi utuh.
Ego2nya bisa ‘keluar’ dalam waktu bersamaan, tapi juga bisa dalam waktu yang berbeda, misalkan kali lain A bilang/menulis B adalah temen yang menyenangkan dan A tidak segan menyanjung/membelanya, namun kali lainnya A akan menyerang B seperti musuh bebuyutannya, dan disaat lainnya lagi A akan menjadi bijak dan bisa menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah yang ego2 A ciptakan untuk ‘membela/menyerang’ B.
Sangat membingungkan ya.. apalagi untuk orang2 awam seperti kita yang tidak pernah bergelut dalam pendidikan formal yang mengarah kesana, karena memang sulit sekali untuk memahami jalan pikiran mereka, tapi ada baiknya kita tahu sedikit tentang hal tersebut agar tidak terjebak atau paling tidak bisa memaklumi para penderita yang kita kenal dan bisa berempati untuk mereka.
PERANAN FISIOTERAPI DALAM GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak, yang menunjukkan bahwa dia ada, berubah, berpindah, dan berkomunikasi.
Arti bergerak secara umum adalah berubahnya satu bagian atau seluruh tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sedangkan arti bergerak secara khusus adalah adanya kerjasama antara otak, saraf, otot, tulang dan sendi yang disebabkan adanya stimulasi dari luar melalui indera tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu.
Pergerakan seseorang bisa dikatakan normal bila gerakan tersebut mempunyai nilai kekuatan normal serta mempunyai makna dan tujuan tertentu.
DEFINISI FISIOTERAPI
Fisioterapi berasal dari kata f isik dan terapi. Fisik yang dimaksud ialah tubuh dan anggota geraknya. Terapi berarti memulihkan.
Jadi f isioterapi ialah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh.
RERAN FISIOTERAPI
Setiap manusia mengalami apa yang namanya tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang sendiri memiliki asas, yaitu :
• Berlangsung terus menerus sejak pembuahan sampai dewasa yang
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
• Tumbuh kembang bergantung pada kematangan (maturitas) sistem saraf.
• Urutan tumbuh kembang setiap individu selalu sama, tetapi kecepatannya
berbeda antar individu satu dengan lainnya.
• Refiek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari.
• Arah tumbuh kembang dimulai dari atas ke bawah (chepalocaudaf).
Di dalam tubuh manusia terdapat kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Fisioterapi bertanggung jawab terhadap kapasitas fisik dan kemampuan fungsional tersebut.
Kapasitas fisik berupa
• Tonus otot
• Kekuatan otot
• Luas gerak sendi
Kemampuan fungsional berupa
Tidur miring
Berguling
Merayap
Merangkak
Duduk
Berdiri
Apa yang dilakukan oleh fisioterapi terhadap macam-macam gangguan dalam tumbuh kembang anak di atas ?
• Pemberian massage guna merileksasikan atau meningkatkan tonus otot.
• Pemberian latihan aktif berupa aktivitas permainan.
• Meningkatkan head control don control postural.
• Memberikan penguluran (stretching] atau pengaturan posisi agar suatu otot
beda dalam posisi memanjang (elongation] pada otot yang mengalami pemendekan atau yang potensial untuk terjadi pemendekan.
• Menghambat ref lek primitif yang masih ada.
• Memberikan latihan weight bearing.
• Menstimulasi perkembangan anak.
• Mengkoreksi postur
• Mengkoreksi pola jalan anak.
Arti bergerak secara umum adalah berubahnya satu bagian atau seluruh tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sedangkan arti bergerak secara khusus adalah adanya kerjasama antara otak, saraf, otot, tulang dan sendi yang disebabkan adanya stimulasi dari luar melalui indera tubuh untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan tertentu.
Pergerakan seseorang bisa dikatakan normal bila gerakan tersebut mempunyai nilai kekuatan normal serta mempunyai makna dan tujuan tertentu.
DEFINISI FISIOTERAPI
Fisioterapi berasal dari kata f isik dan terapi. Fisik yang dimaksud ialah tubuh dan anggota geraknya. Terapi berarti memulihkan.
Jadi f isioterapi ialah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh.
RERAN FISIOTERAPI
Setiap manusia mengalami apa yang namanya tumbuh dan berkembang. Tumbuh kembang sendiri memiliki asas, yaitu :
• Berlangsung terus menerus sejak pembuahan sampai dewasa yang
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
• Tumbuh kembang bergantung pada kematangan (maturitas) sistem saraf.
• Urutan tumbuh kembang setiap individu selalu sama, tetapi kecepatannya
berbeda antar individu satu dengan lainnya.
• Refiek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari.
• Arah tumbuh kembang dimulai dari atas ke bawah (chepalocaudaf).
Di dalam tubuh manusia terdapat kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Fisioterapi bertanggung jawab terhadap kapasitas fisik dan kemampuan fungsional tersebut.
Kapasitas fisik berupa
• Tonus otot
• Kekuatan otot
• Luas gerak sendi
Kemampuan fungsional berupa
Tidur miring
Berguling
Merayap
Merangkak
Duduk
Berdiri
Apa yang dilakukan oleh fisioterapi terhadap macam-macam gangguan dalam tumbuh kembang anak di atas ?
• Pemberian massage guna merileksasikan atau meningkatkan tonus otot.
• Pemberian latihan aktif berupa aktivitas permainan.
• Meningkatkan head control don control postural.
• Memberikan penguluran (stretching] atau pengaturan posisi agar suatu otot
beda dalam posisi memanjang (elongation] pada otot yang mengalami pemendekan atau yang potensial untuk terjadi pemendekan.
• Menghambat ref lek primitif yang masih ada.
• Memberikan latihan weight bearing.
• Menstimulasi perkembangan anak.
• Mengkoreksi postur
• Mengkoreksi pola jalan anak.
PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PADA ANAK
PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PADA ANAK
I. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI OTAK
Proses perkembangan otak terdiri dari berbagai tahapan yang meliputi induksi neuroektoderm hingga pembentukan tabung saraf, lipatan cephalic, proliferasi neuron, migrasi, sinaptogenesis dan pertumbuhan sel-sel penyangga otak.
Tabel 1. Fase Perkembangan Otak
3 – 4 minggu Pembentukan tabung saraf
5 – 10 minggu Fase prosencephalic, pembentukan hemisfer
8 – 18 minggu Proliferasi neuronal
12 – 24 minggu Migrasi
>25 minggu Pembentukan sel pendukung
Arborisasi neuron
Sinaptogenesis
Apoptosis
40 minggu Myelinisasi
Neurulisasi Primer dan Sekunder
Neurulisasi adalah fase pembentukan otak dan medulla spinalis yang dimulai dari bagian dorsal embryo. Proses tersebut dibagi menjadi 2 yaitu pembentukan otak dan pembentukan medulla spinalis.
Neurulisasi Primer
Neurulisasi primer dimulai dengan terbentuknya tabung saraf pada usia 3-4 minggu kehamilan. Sama halnya dengan vertebrata lainnya, embrio manusia pada prinsipnya memiliki 3 lapisan sel : ectoderm (lapisan paling luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan paling dalam). Pembentukan system saraf pusat, sel saraf dan sel glia berasal dari regio khusus ectoderm, yang disebut neural plate, tepatnya di regio dorsalis embryo yang mengalami diferensiasi. Induksi neural , merupakan proses dimana neural plate terlibat dalam pembentukan system saraf pusat, dan ini tergantung pada sinyal dari lapisan dibawahnya yaitu mesoderm dimana mesoderm ini berasal dari notochord. Bagian dasar notochord dan chordal mesoderm akan membentuk lempeng saraf pada usia kehamilan 18 hari dilanjutkan dengan bagian lateran lempenga saraf mengalami invaginasi dan bagiandorsal menutup hingga membentuk tabung saraf.
Neural plate berada sepanjang garis tengah tepatnya di dorsal dari embrio. Proliferasi sel banyak terjadi di sepanjang garis neural plate daripada di garis tengah (midline), sehingga akan terbentuk susunan yang disebut Neural groove. Naural groove menutup membentuk neural tube. Selama fase penutupan, cikal bakal sel neuron mulai diproduksi, dan sel-sel tersebut akan menjadi ganglia radix dorsalis, ganglia sensoris nervi cranialis, ganglia autonomic, sel schwann dan sel pia serta arachnoid). Tabung saraf akan menjadi susunan saraf pusat. Bagian caudal dari neural tube membentuk spinal cord/medulla spinalis, sementara itu bagian rostral membentuk otak/badan otak. Sel glial (makroglia) dari system saraf pusat juga berasal dari neuroepithelium, dan isi dari neural tube membentuk system ventricular. Fusi pertama pada lempenga saraf terjadi pada bagian bawah pada usia kehamilan 22 hari. Ujung anterior tabung saraf akan menutup paling lambat pada usia 24 hari kehamilan, dan bagian ujung posterior menutup pada usia 26 hari kehamilan. Pada bagian posterior, penutupan tabung paling bawah berada pada ketinggian lumbosakral, dan segmen saraf yang lebih bawah akan dibentuk melalui diferensiasi perkembangan selanjutnya. Interaksi antara tabung saraf dengan jaringan mesoderm sekitarnya akan membentuk dura dan tulang axial misalnya tulang tengkorak dan vertebrae.
Perubahan bentuk lempeng saraf menjadi tabung saraf diatur oleh mekanis me seluler dan molekuler. Mekanisme seluler yang terpenting adalah fungsi jaringan sitoskeletal mikrotubulus dan mikrofilamen. Di bawah pengaruh kecenderungan pertumbuhan vertikel mikrotubulus, sel-sel lempeng saraf yang sedang berkembang akan memanjang dan bagian basal akan melebar. Dibawah pengaruh mikrofilamen, terjadi kecenderungan arah pertumbuhan secara paralel pada permukaan apikal, bagian apikal sel akan menyempit. Perubahan tersebut akan menekan permukaan lempeng saraf dan membuat bentukan lipatan saraf yang pada akhirnya akan berubah menjadi tabung saraf.
Pada mekanisem molekuler, pentimgmya peranan permukaan glikoprotein, terutama sel molekul adesi, yang mempengaruhi identifikasi sel-sel dan menyebabkan terjadinya interaksi melalui mekanisme adesi pada matrix ekstraseluler, hal tersebut akan menyebabkan adesi dari tepi yang berlawanan dari lipatan saraf.
Neurulisasi Sekunder (Pembentukan Tabung saraf caudal)
Pembentukan tabung saraf caudal misalnya segmen sacral bagian bawah dan coxygeus, terjadi melalui proses setelah terjadinya proses kanalisasi dan diferensiasi retrogresif. Kejadian tersebut dikenal dengan neurulisasi tabung saraf sekunder yang terjadi lebih lambat dari neurulisasi tabung sarafprimer dan merupakan hasil perkembangan dari tabung saraf yang terakhir. Pada usia 28 hingga 32 hari kehamilan, terjadi fusi sel-sel yang belum mengalami diferensiasi pada bagiancaudal tabung saraf menjadi vakuola. Vakuola-vakuola tersebut akan menyatu, membesar dan berhubungan dengan canalis sentralis yang merupakan bagian dari tabung saraf yang terbentuk dalm proses naurulisasiprimer . Proses kanalis akan berlanjut hingga usia 7 minggu kehamilan dan dilanjutkan dengan proses diferensiasi retrogresif. Selama proses diferensiasi retrogresif sejak usia 7 minggu kehamilan hingga beberapa waktu setelah lahir, terjadi regresi beberapa masa selcaudal. Mengingat strukturnya adalah ventrikulus terminalis, lokasi terutama di komus medularis dan filum terminalis.
Perkembangan prosensefalic
Pada perkembangan tahap awal, bagian rostral dari neural tube membentuk 3 ruang primer: (1) Prosencephalon atau forebrain, (2) Mesencephalon atau midbrain, (3) rhombencephalon atau hindbrain. Dari prosencephalon, berkembang dua ruang sekunder, yaitu telencephalon (atau cerebral hemisphere) dan diencephalons (atau thalamus dan hypothalamus). Sementara ini mesencephalon tetap tidak terbagi sepanjang perkembangan otak,rhombencephalon membentuk metencephalon (atau pons) dan Myelencephalon (atau medulla). Lima ruang otak dan medulla spinalis yang primitive, sudah mulai dapat diidentifikasi pada minggu keenam kehidupan fetus. Dan pada minggu ini mulai terbentuk 7 pembagian pada system saraf pusat.
Perkembangan prosensefalic terjadi dari mesoderm precordal. Waktu puncak adalah bulan kedua dan ke-tiga kehamilan, dengan fase prominen dini pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan. Interaksi utama yang terjadi adalah antara mesoderm notochord-precordal dan otak depan. Interaksi tersebut terjadi di depan ujung rostral embrio Interaksi tersebut mempengaruhi pembentukan permukaan otak depan, adanya gangguan pada fase perkembangan otal ini sering menyebabkan anomaly fasialis. Perkembangan proensephalon terdiri dari 3 hal yang terjadi berurutan; pembentukan prosensephalic, pembentukan celah prosensephalic dan perkembangan garis tengah prosensephalic. Pembentukan prosensephalic dimulai pada ujung rostral tabung saraf pada akhir bulan pertama kehamilan dan berlanjut hingga bulan kedua, segera setelah penutupan bagian anterior tabung saraf. Pembentukan celah celah prosensephalic mulai aktif terjadi pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan dan meliputi 3 prinsip dasar : (1) horizontal hingga membentul sepasang vesikel optikus, bulbus olfaktorius dan traktus (2) transversal untuk memisahkan telencephalon dan diencephalons dan (3) sagital untuk membentuk bagian dari telencephalon sepasang cerebral hemisphere, ventrikel lateralis dan basal ganglia. Perkembangan garis tengah procencephalic terjadi sejak pertengahan bulan ke 2 kehamilan hingga bulan ke 3 dengan terjadinya penebalan 3 lempenga jaringan yang penting; daridorsal ke ventral, merupakan komisura, chiasma dan lempeng hypothalamus. Dari bentukan tersebut yang paling menonjol adalah pembentukan corpus calosum yang mulai tampak pada usia 9 minggu; pada usia 12 minggu bentukan corpus calosum dapat diidentifikasi secara jelas. Dengan pertumbuhan 2 arah yang dimulai dengan pertemuan genu dan corpus, keseluruhan corpus calosum berkembang sempurna pada usia 20 minggu kehamilan.
Perkembangan struktur internal susunan saraf pusat yang kompleks dimulai setelah bentuk eksternal yang esensial selelsai, terdiri dari proliferasi seluruh komplemen neuron, migrasi neuron menuju tempat yang spesifik di dalam SSP, proses organisasi untuk menghasilkan sirkuit yang rumit yang merupakan karakteristik otak manusia dan akhirnya diikuti pembentukan membran spesifik system neural dan myelin. Peristiwa diatas terjadi mulai dari bulan kedua kehamilan hingga usia dewasa.
Proliferasi neuronal
Hal penting pada fase proliferasi dimulai dari bulan ke 2 dan 4 kehamilan, dengan waktu puncak secara kuantitatif pada bulan ke 3 dan 4.
Tabel 2. Proliferasi Neuronal
Periode Puncak
3-4 bulan kehamilan
Peristiwa yang terjadi
Zona ventricular dan subventrikular merupakan tempat proliferasi
Unit proliferasi diproduksi dengan pembelahan simetris sel stem
Unitproliferasi akan membesar dengan pembelahan asimetris sel stem sebelum fase migrasi neuronal
Seluruh neuron dan glia dibuat di zona ventrikuler dan subventrikuler yang ada pada lokasi subependymal di setiap tingkatan perkembangan susunan saraf. Dua fase yang terjadi pada fase proliferasi adalah : 1. pada usia 2 minggu hingga 4 bulan kehamilan, bersamaan secara primer dengan proliferasi neural dan radial glia secara umum; 2.pada usia 5 bulan kehamilan hingga > 1 tahun post natal, secara primer berkaitan dengan multiplikasi glia. Pada tahap akhir, terjadi proliferasi percabangan vaskuler, system arterial terbentuk lebih dahulu daripada system vena, proliferasi tersebut terutama aktif selama fase proliferasi neuronal.
Migrasi dari dan kearah yang sama atau migrasi intrekinetik nuclear berulang selama terjadi replikasi DNA dan mitosis terjadi di zzona ventrikuler. Pada beberapa bagian otak, sel-sel zona subventrikuler dapat diidentiffikasi. Sel-sel tersebut membelah tanpa berpindah kembali ke permukaan lumen. Zona ventrikuler pertama kali dibentuk pada saat pembentukan neuron pertama, dan zona subventrikuler merupakan titik awal dari neuron-neuron yang terbentuk selanjutnya dan glia. Pada saat sel dihasilkan dari siktus mitosis dan aktivitas proliferasinyaa terhenti, mereka akan mengadakan migrasi masuk ke zona intermediate dalam rangka membentuk lempeng cortical. Dapat disimpulkan, pada fase awal proliferasi, sel stem membelah secara simetris menjadi 2 dengan caraa tersebut unit proliferasi stem neuronal-glia berkembaang.
Pada usia kehamilan selanjutnya, jika dibandingkan dengan pertengahan bulan ke dua kehamilan, jumlah unit proliferasi stabil seperti pada saat sel stem membelah secara asimetris. Pada fase proliferasi akan didapatkan perbandingan produksi jumlah sel neuronal post mitotic lebih banyak dibanding dengan sel stem. Hal ini karena jumlah unit proliferasi yang dibentuk lebih banyak.
Migrasi
Migrasi neuronal adalah peristiwa yang terjadi secara berkelanjutan dimana jutaan sel saraf berpindah dari tempat asal di zona ventrikel-subventrikuler ke tempat yang spesifik di SSP dan sel-sel tersebut akan menetap sepanjang hidup. Periode puncak migrasi terjadi pada usia 33 hingga 5 bulan kehamilan, walaupun migrasi neuronal sudah dapat dideteksi, pada aarea tertentu di cerebrum paling awal terjadi pada bulan ke 2 dan segera setelah bulan ke 5 kehamilan.
Tabel 3. Migrasi Neuronal
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬Periode Puncak
3-5 bulan
Periode utama
Cerebrum
Migrasi radial : korteks cerebri, nuklei profundus
Cerebellum
Migrasi radial : sel purkinje, nukleus dentatus
Migrasi tangensial : eksternal?sel granuler internal
Dua Proses dasar migrasi neuronal
Dua polaa dasar migrasi neuronal berupa migrasi kearah radial dan tangensial. Di dalam cerebrum, migrasi radial dari sel-sel yang berasal dari zonaa ventrikuler dan subventrikuler merupakan mekanisme utama dalam pembentukan korteks dan struktur nukleus profundus. Di dalan cerebellum, migrasi radial menyebabkan terbentuknya sel purkinje, nukleus dentatus dan nukleus bagian atas yang lainnya.
Migrasi tangensial merupakan perpindahan sel menuju permukaan pial, jugaa berlangsung dalam zona ventrikuler dan ventrikuler untuk membentuk korteks cerebri. Migrasi ke lateral paralel dengan permukaan pial sering terjadi setelah periode migrasi radial dalam upaya membentuk kelompok nauronal dalam batang otak dan medula spinalis.
Migrasi korteks cerebri
Pada stadium dini, sebelum migrasi sel dapat membentuk lempeng kortikal, sel glial radial aakan menyebar dari permukaan ventrikuler sampai permukaan glia dimana ujung penyebaran akan membatasi pembentukan membran glia pada permukaan pial. Sel glia radial akan memberi tuntunan untuk migrasi sel neuron yang lebih muda dari tempat asalnya hingga mencapai lempeng kortikal. Kelompok sel primitif pertama akan mengadakan migrasi pertama untuk membentuk bakal lempeng.
Setelah fase penting pertama penyebaran glial secara radial dan pembentukan preplate yang merupakan prokusor pembentukan neuron-neuron di zona marginal dan subplate, proses migrasi neuron untuk membentuk lempeng kortikal dimulai. Pada stadium selanjutnya, neuron-neuron yang diprodukasi di zona ssubventrikuler akan bermigrasi kearah zona intermediate tanpa mengadakan hubungan dengan permukaan ventrikuler. Pada usia kehamilan 20 hinggaa 24 minggu korteks cerebri sudah mempunyai komplemen neuron secara penuh.
Organisasi
Periode organisasi mencapai puncaknya pada bulan ke 5 kehamilan hingga beberapa tahun setelah lahir. hal yang didapatkan pada perkembangan utama periode organisasi meliputi : 1.pembentukan dan diferensiasi neuron subplate 2. membentuk bagian tepi yang sesuai, menentukan aarah pengembangan dan melapisi nauron kortikal 3. pengembangan dendrit dan percabangan axonal 4. pembentukan kontak sinaptik 5. apoptosis dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan ssinaps 6. proliferasi dan diferensiasi glia.
Tabel 4 Organisasi
Periode puncak
Bulan ke 5 kehamilan-beberapa tahun setelah lahir
Peristiwa utama
Neuron subplate-pembentukaan dan diferensiasi
Laminasi-tepi, arah dan melapisi neuron lempeng kortikal
Pertumbuhan neurit-percabangan dendrit dan axon
Sinaptogenesis
Kematian sel dan eliminasi selekstif dari proses neuronal dan dari sinaps
Proliferasi gliaa dan diferensiasi
Peristiwa-peristiwa dalam organisasi tersebut sangat peenting karena sangat berpengaruh dalam pembentukaan jaringan dalam otak dan mempersiapkan fase terakhir yakni myelinisasi.
Neuronal subplate
Sel yang diperlukan untuk membentuk neurom subplate diproduksi di zona germinative dan mengadakan migrasi ke zona marginal primitif pada usia 7 minggu kehamilan sebelum terjadi pembentukan dan migrasi neuron-neuron di lempeng kortikal. Neuron subplate secara cepat mengadakan diferensiasi morfologis dalam bentuk reseptor neurotransmiter (GABA, asam amino eksitatori)neuropeptida dan faktor pertumbuhan (faktor pertumbuhan saraf, neuropeptida gamma, somatostatin, calbindin). Neuron subplate merupakan pusat pertumbuhan dendrit, sinaps dan perluasan kolateral axon yang menutupi korteks cerebral, bagian kortikal dan subkortikal lainnya (thalamus, regio kortikal lainnya, corpus callosum).
Fungsi neuron subplate dijabarkan oleh Shatz dkk. Pertama, neuron subplate akan mempersiapkan tempat untuk kontak ssinaptik dari axon diatasnya yang berasal dari thalamus dan atau bagian kortikal lainnya. Kedua, Neuron subplate berfungsi untuk menetaapkan jaringan fungsional ssinaptik aantara aferen dan target kortikal. Fungsi ke tigaa akan diarahkan oleh axon ssubplate yang masuk di cerebral korteks dari axon ascending ke arah target. Fungsi ke empat neuron subplate berpengaruh dalam organisasi cerebral kortikal; Fungsi ke lima tampaknya dimediasi oleh kolateral axxon descending dari neuron subplate; kolateral tersebut berperan sebagai pendahulu aatau petunjuk arah bagi korteks cerebri menuju target subcortikal, misalnya thalamus, corpus calosum, dan tempat-tempat lain dalam korteks.
Lapisan neuron subplate pada korteks frontalis mencapai puncaknya pada usia 22 dan 34 minggu kehamilan. Program kematian sel (aapoptosis) dari lapisan ini dimulai secara umum padaa bagian aaakhir trimester ke 3, dan 90% neuron subplate akan menghilang setelah ussia 6 bulan post natal.
Laminasi dan Pertumbuhan Neurit
Setelah mencapai tepi yang diperlukan, sel neuronal akan menyelubungi neuron kortikal. Laminasi merupakan bagian akhir proses migrasi neeuronal. Laminasi terjadi diantara proses organisasi kortikal paling awal. Pertumbuhan neurit yang merupakan perkembangan dari dendrit dan percabangan axon merupakan aktivitas perkembangan yang dominan di dalam korteks cerebri.
Yang terjadi bersamaan dengan peningkatan dendrit dan axon adalah elemen sinaptik, perkembangan neurofibril dan pembesaran retikulum endoplasmik dalam sitoplasma sel. Bahan biokimia yang beruhubungan dengan perubahan tersebut adalah peningkatan jumlah RNA cerebral dan protein yang berhubungan dengan DNA. Perkembangan dendrit pada awalnya terjadi di thalamus dan batang otak.
Perubahan dendrit dapat diperlihatkan pada korteks visual selama trimester ke 3. Perkembangan dendrit tersebut bersamaan dengan dibentuknya ujung dendrit yang merupakan tempat kontaak ssinaps.
Jumlah sistem neuronal yang sedang berkembang sangat penting untuk menciptakan hubungan antar sel neuron dan merupakan dasar dalam proses organisasi berikutnya.
Peningkatan volume cerebral kortikal terjadi bersamaam dengan perkembangan perubahan di dalam neurit kortikal. Fenomena tersebut terjadi secara cepat pada usia 28-40 minggu setelah konsepsi dan dapat ditunjukkaan secara kuaantitatif dengan menggunakan MRI untuk mengukur volume bagian kelabu korteks.
Perkembangan Sinaaptik (sinaptogenesis)
Pembentukan sinaps berbeda untuk tiap regio di otak. Jumlah ujung-ujung dendrit yang merupakan tempat kontak sinaptik, didalam medulaa retikuler akan meningkat hingga mencapai puncak padaaa usiaa 334-36 minggu kehamilan dan menurun secaraa sepat setelah lahir. Pada cerebrum, sinaptik pertaama sudah dijumpai pada neuron subplate dan neuron pada zona marginal. Pada hipokampus, sinaps didalam regio ini mulai meningkat pada ussia kehamilaan 1115 dan 16,5 minggu.
Tabel 5 Pembentukaan sinaps dan eliminasi dalam kortekss cerebral manusia
Sinaptik pertama meliputi neuron subplate (misalnya 15-16 minggu fetal hipokampus)
Ssinaptogenesis dalam lempeng kortikal lebih aktif pada masa posstnatal
Sebanyak 40% dari sinaps akan tereliminasi pada usia selanjutnya
Pada awalnya, dendrit tampak seperti bentukaan tipis, hanya memiliki percabangan minimal. Dalam proses perkembangan selanjutnya terdapat peningkatan jumlah dalam skala besar dengaan peningkatan maacam bentuk dendrit. Paada korteks visual, sinaptogenesia akan berjalan cepat aantara usiaa 2 hinggaa 4 bulan setelah lahir, yang merupakan waktu terpenting untuk perkembangan fungsi visual. Densitas maksimal dicapai dengan jumlah 40% sinaps.
Pada masa bayi, sel-sel otak (neuron) berhubungaan satu dan lainnyaa dengan perantaraan 50 triliun sinaps, sedangkan pada usia dewasa, densitas sinaps meningkat 10 kali lipat hinggaa mencapai jumlah 500 triliun. Pada usia 3 tahun, jumlah hubungan sinaps akan mencapai 100s0 triliun, lebih banyak dari jumlah sinaps pada usia dewasa. Jumlah sinaps yang besar tersebut merupakan hal yang penting untuk menunjang keemampuan otak melalui berbagai pengalaman yang didapatnya.
Apoptosis dan eliminasi selekstif proses neuronal dan sinapsis
Kematian sel dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan sinaps, atau peristiwa regresi dari perkembangan otak merupakan periode yang sangat penting. Hasil dari penelitian pada berbagai sistim neuronal menunjukkan bahwa setelah pembentukan bahan-bahan neuronal dengan proses proliferasi dan migrasi yang progresif, kematian sel akan terjadi selanjutnya. Walaupun terdapat berbagai macam tingkatan diantara regio-regio di otak, dikatakan setengah
dari neuron akan mati sebelum mengalami maturasi. Proses kematian sel diawali dan ditunjang oleh gen yang spesifik dan produk transkripsi mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi neuron tersebut. Fase akhir yang berurutan dengan kematian sel merupakan masa yang penting dimana terjadi aktivasi kelompok sistin-protease yang dikenal dengan caspases. Istilah program kematian sel digunakan untuk menekankan bahwa hal ini merupakan proses perkembangan aktif.
Faktor yang mengaktivasi sistim kematian sel tampaknya berhubungan dengan beberapa cara kompetisi antar neuron hingga dicapai jumlah yang terbatas. Neuron yang hilang tersebut tampaknya mendukung 2 fungsi utama dalam perkembangan yaitu penambahan jumlah populasi yang saling berhubungan dari neuron dan eliminasi dari proses atau bahan-bahan yang kurang baik kualitasnya. Kegagalan kematian sel atau aktivasi yang berlebihan akan menimbulkan implikasi yang besar untuk perkembangan otak dan fungsi yang terkait. Proses organisasi neural pada masa mendatang didefinisikan sebagai kejadian regresif kedua, eliminasi selektif proses neural dan sinapsis. Eliminasi sinaps secara nyata terjadi pada batang otak yang sedang berkembang dan korteks bayi. Pada usia 3 tahun hingga dekade berikutnya akan terjadi eliminasi sinaps secara selektif; pada usia 15 tahun, jumlah sinaps akan menurun hingga setengahnya dan relatif menetap pada usia selanjutnya. Eliminasi sinaps secara selektif merupakan hal yang esensial untuk membentuk kematangan fungsi otak secara maksimal. Individu yang memliki sinaps yang berlebihan justru akan mengalami kelainan perilaku atau kelainan kognisi yang berat. Hal yang serupa, pada penelitian yang dilakukan pada kera menunjukkan kematangan kemampuan kognisi hanya akan tercapai setelah eliminasi slektif dari sinaps selesai dilakukan.
Determinan dari eliminasi selektif proses neuronal dan sinapsis serupa dengan kematiansel. Aktivasi dari reseptor untuk NMDA tipe glutamat merupakan langkah penting dalam eliminasi sinaps selama perkembangan, setidaknya dalam cerebelum. Kematian sel dan eliminasi neuronal dan sinapsis selama periode perkembangan membawa implikasi untuk meningkatkan kemampuan plastisitas perkembangan otak yang akan menurun jika periode perkembangan otak telah lengkap. Hal tersebut merupakan kejadian yang bersifat regresif dan berguna jika terjadi cedera otak dimana proses neuronal dan eliminasi sinaps dapat ditahan jika diperlukan untuk mempertahankan fungsi.
Proliferasi dan diferensiasi glia
Proliferasi dan diferensiasi glia merupakan proses yang penting dalam perkembangan otak; jumlah glia melebihi jumlah neuron dalam SSP. Dalam cerebral korteks manusia, jumlah glia diperkirakan 1,25 hingga 1 dan merupakan sebagian besar dari tipe sel yang membentuk bagian putih otak.
Garis keturunan glial dan diferensiasi dalam otak
Gambaran utama
Astrosit dibentuk sebelum oligodendrosit
Glial progenitor merupakan sel-sel ventrikuler-subventrukuler dan glial radial
Proliferasi dari glial progenitor sering terjadi secara lokal (selama dan setelah migrasi) sama
baiknya dengan pada tempat asalnya
Astrosit
Subventrikuler progenitor
Radial glial
Oligodendrosit
Subventrikuler progenitor
Astrosit secara khusus diproduksi sebelum oligodendrosit. Progenitor sel glia merupakan sel yang berasal dari zona ventrikuler-subventrikuler dan radial glia. Proliferasi glia tidak seperti neuron, sering bersifat lokal, selama dan setelah migrasi sama baiknya dengan ditempat asalnya. Radial glia akan memproduksi astrosit dan oligodendrosit. Sel subventrikuler akan menjadi astrosit dan oligodendrosit. Sel terakhir dari progenitor subventrikuler adalah sel bipotensial dengan kapasitas mampu berdiferensiasi menjadi sel oligodendroglial atau astrosit.
Astrosit berperan sebagai sumber nutrisi yang kompleks dan pendukung dalam menciptakan keseimbangan neuronal dan didalam reaksi terhadap gangguan metabolik dan struktural. Astrosit akan mengambil glutamat secara berlebihan dan merubahnya menjadi glutamin dengan melalui proses yang menggunakan enzym yang spesifik; perpindahan glutamat dari ruang ekstra sel merupakan hal yang krusial untuk proteksi terhadap cedera eksitotoksik yang
merupakan akibat dari cedera, kejang atau hipoglikemia. Astrosit dibuat di zona germinatif, setelah migrasi neuron menuju lapisan kortikal bagian dalam, selanjutnya akan mengadakan migrasi ke korteks superfisial, hal tersebut penting untuk perkembangan normal dari neuron pada lapisan korteks pada bagian teratas. Proliferasi oligodendroglia dan diferensiasi penting untuk proses myelinisasi.
Myelinisasi
Myelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi ligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang axon.
Perkembangan oligodendroglia
Perkembangan oligodendroglia terdiri dari 4 stadium dasar, pertama, progenitor ligodendroglia akan berubah menjadi preoligodendrosit, oligodendrosit imatur lalu menjadi oligodendrosit matur. Progentor berasal dari zona ventrikuler-subventriculer yang mengalami proliferasi dan progenitor berupa sel bipolar, yang merupakan sel migrans yang mengalami mitosis aktif yang dikenal oleh antibodi monoklonal A2B5 dan NG2. Progenitor A2B5 diproduksi pada beberapa bulan terakhir kehamilan dan pada periode postnatal dini. Proses diferensiasi oligodendroglia menjadi preoligodendrosit, yang merupakan sel multipolar dikenali oleh antibodi monoklonal untuk sulfatide (O4). Gelombang migrasi sel-sel tersebut secara anatomi berhubungan dengan periventrikuler yang tampak dengan pemeriksaan MRI pada bayi prematur. O4 preoligodendrosit kemudian berdiferensiasi menjadi oligodendrosit imatur post mitotik yang merupakan sel multipolar yang dikenali oleh antibodi monoklonal terhadap galaktocebroside (O1). Pada trimester ke 3 kehamilan sel-sel tersebut dapat diamati perkembangannya yang tampak berupa garis tegas yang meluas menyelimuti sepanjang axon. Proses tersebut diikuti dengan diferensiasi menjadi oligodendrosit matur, yang merupakan sel multipolar dengan membran dan dikenali dengan antibodi untuk myelin basic protein dan protein proteolipid.
Determinan molekuler pada proses ini adalah berbagai faktor pertumbuhan, hormon dan sitokin. Molekul tersebut termasuk basic fibroblast growth factors (bFGF), neurotropin-3 (NT3), platelet-derived growth factors (PDGF), insulin-like growth factor (IGF-1), neuregulin, anggota IL-6 dan hormone tyroid.
Program kematian sel merupakan gambaran yang penting dalam perkembangan oligodendroglia, seperti pada neuron. Data penelitian menunjukkan apoptosis oligodendroglia mencapai 50% dalam proses perkembangannya.
Myelinisasi pada regio otak manusia
Myelinisasi dimulai dari sistem saraf perifer, dimana sistim saraf motorik mengalami myelinisasi sebelum sistim saraf sensoris. Segera kelahiran, myelin tampak pada batang otak dan cerebelum dimana komponen terbesarnya menyelimuti sistim sensoris dan motoris. Sedangkanmyelinisasi pada SSP mempunyai tendensi untuk mendahulukan sistim saraf motorik. Myelinisasi pada hemisfer cerebral, terutama pada regio yang mengatur fungsi luhur dan perbedaan sensoris, sering sudah siap segera setelah lahir dan berlanjut pada dekade berikutnya.
Empat aturan utama yang secara umum mengatur myelinisasi pada manusia : 1. jalur proximal mengalami myelinisasi sebelum jalur distal 2. jalur saraf sensoris mengalami myelinisasi sebelum jalur motorik 3. jalur proyeksi mengalami myelinisasi sebelum jalur yang berhubungan dengan cerebral 4. lokasi sentral cerebral mengalami myelinisasi sebelum ujung cerebral 5. kutub oksipital mengalami myelinisasi sebelum bagian frontotemporal. Secara umum perubahan cepat dalam myelinisasi terjadi pada 8 bulan pertama post natal.
I. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI OTAK
Proses perkembangan otak terdiri dari berbagai tahapan yang meliputi induksi neuroektoderm hingga pembentukan tabung saraf, lipatan cephalic, proliferasi neuron, migrasi, sinaptogenesis dan pertumbuhan sel-sel penyangga otak.
Tabel 1. Fase Perkembangan Otak
3 – 4 minggu Pembentukan tabung saraf
5 – 10 minggu Fase prosencephalic, pembentukan hemisfer
8 – 18 minggu Proliferasi neuronal
12 – 24 minggu Migrasi
>25 minggu Pembentukan sel pendukung
Arborisasi neuron
Sinaptogenesis
Apoptosis
40 minggu Myelinisasi
Neurulisasi Primer dan Sekunder
Neurulisasi adalah fase pembentukan otak dan medulla spinalis yang dimulai dari bagian dorsal embryo. Proses tersebut dibagi menjadi 2 yaitu pembentukan otak dan pembentukan medulla spinalis.
Neurulisasi Primer
Neurulisasi primer dimulai dengan terbentuknya tabung saraf pada usia 3-4 minggu kehamilan. Sama halnya dengan vertebrata lainnya, embrio manusia pada prinsipnya memiliki 3 lapisan sel : ectoderm (lapisan paling luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan paling dalam). Pembentukan system saraf pusat, sel saraf dan sel glia berasal dari regio khusus ectoderm, yang disebut neural plate, tepatnya di regio dorsalis embryo yang mengalami diferensiasi. Induksi neural , merupakan proses dimana neural plate terlibat dalam pembentukan system saraf pusat, dan ini tergantung pada sinyal dari lapisan dibawahnya yaitu mesoderm dimana mesoderm ini berasal dari notochord. Bagian dasar notochord dan chordal mesoderm akan membentuk lempeng saraf pada usia kehamilan 18 hari dilanjutkan dengan bagian lateran lempenga saraf mengalami invaginasi dan bagiandorsal menutup hingga membentuk tabung saraf.
Neural plate berada sepanjang garis tengah tepatnya di dorsal dari embrio. Proliferasi sel banyak terjadi di sepanjang garis neural plate daripada di garis tengah (midline), sehingga akan terbentuk susunan yang disebut Neural groove. Naural groove menutup membentuk neural tube. Selama fase penutupan, cikal bakal sel neuron mulai diproduksi, dan sel-sel tersebut akan menjadi ganglia radix dorsalis, ganglia sensoris nervi cranialis, ganglia autonomic, sel schwann dan sel pia serta arachnoid). Tabung saraf akan menjadi susunan saraf pusat. Bagian caudal dari neural tube membentuk spinal cord/medulla spinalis, sementara itu bagian rostral membentuk otak/badan otak. Sel glial (makroglia) dari system saraf pusat juga berasal dari neuroepithelium, dan isi dari neural tube membentuk system ventricular. Fusi pertama pada lempenga saraf terjadi pada bagian bawah pada usia kehamilan 22 hari. Ujung anterior tabung saraf akan menutup paling lambat pada usia 24 hari kehamilan, dan bagian ujung posterior menutup pada usia 26 hari kehamilan. Pada bagian posterior, penutupan tabung paling bawah berada pada ketinggian lumbosakral, dan segmen saraf yang lebih bawah akan dibentuk melalui diferensiasi perkembangan selanjutnya. Interaksi antara tabung saraf dengan jaringan mesoderm sekitarnya akan membentuk dura dan tulang axial misalnya tulang tengkorak dan vertebrae.
Perubahan bentuk lempeng saraf menjadi tabung saraf diatur oleh mekanis me seluler dan molekuler. Mekanisme seluler yang terpenting adalah fungsi jaringan sitoskeletal mikrotubulus dan mikrofilamen. Di bawah pengaruh kecenderungan pertumbuhan vertikel mikrotubulus, sel-sel lempeng saraf yang sedang berkembang akan memanjang dan bagian basal akan melebar. Dibawah pengaruh mikrofilamen, terjadi kecenderungan arah pertumbuhan secara paralel pada permukaan apikal, bagian apikal sel akan menyempit. Perubahan tersebut akan menekan permukaan lempeng saraf dan membuat bentukan lipatan saraf yang pada akhirnya akan berubah menjadi tabung saraf.
Pada mekanisem molekuler, pentimgmya peranan permukaan glikoprotein, terutama sel molekul adesi, yang mempengaruhi identifikasi sel-sel dan menyebabkan terjadinya interaksi melalui mekanisme adesi pada matrix ekstraseluler, hal tersebut akan menyebabkan adesi dari tepi yang berlawanan dari lipatan saraf.
Neurulisasi Sekunder (Pembentukan Tabung saraf caudal)
Pembentukan tabung saraf caudal misalnya segmen sacral bagian bawah dan coxygeus, terjadi melalui proses setelah terjadinya proses kanalisasi dan diferensiasi retrogresif. Kejadian tersebut dikenal dengan neurulisasi tabung saraf sekunder yang terjadi lebih lambat dari neurulisasi tabung sarafprimer dan merupakan hasil perkembangan dari tabung saraf yang terakhir. Pada usia 28 hingga 32 hari kehamilan, terjadi fusi sel-sel yang belum mengalami diferensiasi pada bagiancaudal tabung saraf menjadi vakuola. Vakuola-vakuola tersebut akan menyatu, membesar dan berhubungan dengan canalis sentralis yang merupakan bagian dari tabung saraf yang terbentuk dalm proses naurulisasiprimer . Proses kanalis akan berlanjut hingga usia 7 minggu kehamilan dan dilanjutkan dengan proses diferensiasi retrogresif. Selama proses diferensiasi retrogresif sejak usia 7 minggu kehamilan hingga beberapa waktu setelah lahir, terjadi regresi beberapa masa selcaudal. Mengingat strukturnya adalah ventrikulus terminalis, lokasi terutama di komus medularis dan filum terminalis.
Perkembangan prosensefalic
Pada perkembangan tahap awal, bagian rostral dari neural tube membentuk 3 ruang primer: (1) Prosencephalon atau forebrain, (2) Mesencephalon atau midbrain, (3) rhombencephalon atau hindbrain. Dari prosencephalon, berkembang dua ruang sekunder, yaitu telencephalon (atau cerebral hemisphere) dan diencephalons (atau thalamus dan hypothalamus). Sementara ini mesencephalon tetap tidak terbagi sepanjang perkembangan otak,rhombencephalon membentuk metencephalon (atau pons) dan Myelencephalon (atau medulla). Lima ruang otak dan medulla spinalis yang primitive, sudah mulai dapat diidentifikasi pada minggu keenam kehidupan fetus. Dan pada minggu ini mulai terbentuk 7 pembagian pada system saraf pusat.
Perkembangan prosensefalic terjadi dari mesoderm precordal. Waktu puncak adalah bulan kedua dan ke-tiga kehamilan, dengan fase prominen dini pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan. Interaksi utama yang terjadi adalah antara mesoderm notochord-precordal dan otak depan. Interaksi tersebut terjadi di depan ujung rostral embrio Interaksi tersebut mempengaruhi pembentukan permukaan otak depan, adanya gangguan pada fase perkembangan otal ini sering menyebabkan anomaly fasialis. Perkembangan proensephalon terdiri dari 3 hal yang terjadi berurutan; pembentukan prosensephalic, pembentukan celah prosensephalic dan perkembangan garis tengah prosensephalic. Pembentukan prosensephalic dimulai pada ujung rostral tabung saraf pada akhir bulan pertama kehamilan dan berlanjut hingga bulan kedua, segera setelah penutupan bagian anterior tabung saraf. Pembentukan celah celah prosensephalic mulai aktif terjadi pada minggu ke 5 dan 6 kehamilan dan meliputi 3 prinsip dasar : (1) horizontal hingga membentul sepasang vesikel optikus, bulbus olfaktorius dan traktus (2) transversal untuk memisahkan telencephalon dan diencephalons dan (3) sagital untuk membentuk bagian dari telencephalon sepasang cerebral hemisphere, ventrikel lateralis dan basal ganglia. Perkembangan garis tengah procencephalic terjadi sejak pertengahan bulan ke 2 kehamilan hingga bulan ke 3 dengan terjadinya penebalan 3 lempenga jaringan yang penting; daridorsal ke ventral, merupakan komisura, chiasma dan lempeng hypothalamus. Dari bentukan tersebut yang paling menonjol adalah pembentukan corpus calosum yang mulai tampak pada usia 9 minggu; pada usia 12 minggu bentukan corpus calosum dapat diidentifikasi secara jelas. Dengan pertumbuhan 2 arah yang dimulai dengan pertemuan genu dan corpus, keseluruhan corpus calosum berkembang sempurna pada usia 20 minggu kehamilan.
Perkembangan struktur internal susunan saraf pusat yang kompleks dimulai setelah bentuk eksternal yang esensial selelsai, terdiri dari proliferasi seluruh komplemen neuron, migrasi neuron menuju tempat yang spesifik di dalam SSP, proses organisasi untuk menghasilkan sirkuit yang rumit yang merupakan karakteristik otak manusia dan akhirnya diikuti pembentukan membran spesifik system neural dan myelin. Peristiwa diatas terjadi mulai dari bulan kedua kehamilan hingga usia dewasa.
Proliferasi neuronal
Hal penting pada fase proliferasi dimulai dari bulan ke 2 dan 4 kehamilan, dengan waktu puncak secara kuantitatif pada bulan ke 3 dan 4.
Tabel 2. Proliferasi Neuronal
Periode Puncak
3-4 bulan kehamilan
Peristiwa yang terjadi
Zona ventricular dan subventrikular merupakan tempat proliferasi
Unit proliferasi diproduksi dengan pembelahan simetris sel stem
Unitproliferasi akan membesar dengan pembelahan asimetris sel stem sebelum fase migrasi neuronal
Seluruh neuron dan glia dibuat di zona ventrikuler dan subventrikuler yang ada pada lokasi subependymal di setiap tingkatan perkembangan susunan saraf. Dua fase yang terjadi pada fase proliferasi adalah : 1. pada usia 2 minggu hingga 4 bulan kehamilan, bersamaan secara primer dengan proliferasi neural dan radial glia secara umum; 2.pada usia 5 bulan kehamilan hingga > 1 tahun post natal, secara primer berkaitan dengan multiplikasi glia. Pada tahap akhir, terjadi proliferasi percabangan vaskuler, system arterial terbentuk lebih dahulu daripada system vena, proliferasi tersebut terutama aktif selama fase proliferasi neuronal.
Migrasi dari dan kearah yang sama atau migrasi intrekinetik nuclear berulang selama terjadi replikasi DNA dan mitosis terjadi di zzona ventrikuler. Pada beberapa bagian otak, sel-sel zona subventrikuler dapat diidentiffikasi. Sel-sel tersebut membelah tanpa berpindah kembali ke permukaan lumen. Zona ventrikuler pertama kali dibentuk pada saat pembentukan neuron pertama, dan zona subventrikuler merupakan titik awal dari neuron-neuron yang terbentuk selanjutnya dan glia. Pada saat sel dihasilkan dari siktus mitosis dan aktivitas proliferasinyaa terhenti, mereka akan mengadakan migrasi masuk ke zona intermediate dalam rangka membentuk lempeng cortical. Dapat disimpulkan, pada fase awal proliferasi, sel stem membelah secara simetris menjadi 2 dengan caraa tersebut unit proliferasi stem neuronal-glia berkembaang.
Pada usia kehamilan selanjutnya, jika dibandingkan dengan pertengahan bulan ke dua kehamilan, jumlah unit proliferasi stabil seperti pada saat sel stem membelah secara asimetris. Pada fase proliferasi akan didapatkan perbandingan produksi jumlah sel neuronal post mitotic lebih banyak dibanding dengan sel stem. Hal ini karena jumlah unit proliferasi yang dibentuk lebih banyak.
Migrasi
Migrasi neuronal adalah peristiwa yang terjadi secara berkelanjutan dimana jutaan sel saraf berpindah dari tempat asal di zona ventrikel-subventrikuler ke tempat yang spesifik di SSP dan sel-sel tersebut akan menetap sepanjang hidup. Periode puncak migrasi terjadi pada usia 33 hingga 5 bulan kehamilan, walaupun migrasi neuronal sudah dapat dideteksi, pada aarea tertentu di cerebrum paling awal terjadi pada bulan ke 2 dan segera setelah bulan ke 5 kehamilan.
Tabel 3. Migrasi Neuronal
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬Periode Puncak
3-5 bulan
Periode utama
Cerebrum
Migrasi radial : korteks cerebri, nuklei profundus
Cerebellum
Migrasi radial : sel purkinje, nukleus dentatus
Migrasi tangensial : eksternal?sel granuler internal
Dua Proses dasar migrasi neuronal
Dua polaa dasar migrasi neuronal berupa migrasi kearah radial dan tangensial. Di dalam cerebrum, migrasi radial dari sel-sel yang berasal dari zonaa ventrikuler dan subventrikuler merupakan mekanisme utama dalam pembentukan korteks dan struktur nukleus profundus. Di dalan cerebellum, migrasi radial menyebabkan terbentuknya sel purkinje, nukleus dentatus dan nukleus bagian atas yang lainnya.
Migrasi tangensial merupakan perpindahan sel menuju permukaan pial, jugaa berlangsung dalam zona ventrikuler dan ventrikuler untuk membentuk korteks cerebri. Migrasi ke lateral paralel dengan permukaan pial sering terjadi setelah periode migrasi radial dalam upaya membentuk kelompok nauronal dalam batang otak dan medula spinalis.
Migrasi korteks cerebri
Pada stadium dini, sebelum migrasi sel dapat membentuk lempeng kortikal, sel glial radial aakan menyebar dari permukaan ventrikuler sampai permukaan glia dimana ujung penyebaran akan membatasi pembentukan membran glia pada permukaan pial. Sel glia radial akan memberi tuntunan untuk migrasi sel neuron yang lebih muda dari tempat asalnya hingga mencapai lempeng kortikal. Kelompok sel primitif pertama akan mengadakan migrasi pertama untuk membentuk bakal lempeng.
Setelah fase penting pertama penyebaran glial secara radial dan pembentukan preplate yang merupakan prokusor pembentukan neuron-neuron di zona marginal dan subplate, proses migrasi neuron untuk membentuk lempeng kortikal dimulai. Pada stadium selanjutnya, neuron-neuron yang diprodukasi di zona ssubventrikuler akan bermigrasi kearah zona intermediate tanpa mengadakan hubungan dengan permukaan ventrikuler. Pada usia kehamilan 20 hinggaa 24 minggu korteks cerebri sudah mempunyai komplemen neuron secara penuh.
Organisasi
Periode organisasi mencapai puncaknya pada bulan ke 5 kehamilan hingga beberapa tahun setelah lahir. hal yang didapatkan pada perkembangan utama periode organisasi meliputi : 1.pembentukan dan diferensiasi neuron subplate 2. membentuk bagian tepi yang sesuai, menentukan aarah pengembangan dan melapisi nauron kortikal 3. pengembangan dendrit dan percabangan axonal 4. pembentukan kontak sinaptik 5. apoptosis dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan ssinaps 6. proliferasi dan diferensiasi glia.
Tabel 4 Organisasi
Periode puncak
Bulan ke 5 kehamilan-beberapa tahun setelah lahir
Peristiwa utama
Neuron subplate-pembentukaan dan diferensiasi
Laminasi-tepi, arah dan melapisi neuron lempeng kortikal
Pertumbuhan neurit-percabangan dendrit dan axon
Sinaptogenesis
Kematian sel dan eliminasi selekstif dari proses neuronal dan dari sinaps
Proliferasi gliaa dan diferensiasi
Peristiwa-peristiwa dalam organisasi tersebut sangat peenting karena sangat berpengaruh dalam pembentukaan jaringan dalam otak dan mempersiapkan fase terakhir yakni myelinisasi.
Neuronal subplate
Sel yang diperlukan untuk membentuk neurom subplate diproduksi di zona germinative dan mengadakan migrasi ke zona marginal primitif pada usia 7 minggu kehamilan sebelum terjadi pembentukan dan migrasi neuron-neuron di lempeng kortikal. Neuron subplate secara cepat mengadakan diferensiasi morfologis dalam bentuk reseptor neurotransmiter (GABA, asam amino eksitatori)neuropeptida dan faktor pertumbuhan (faktor pertumbuhan saraf, neuropeptida gamma, somatostatin, calbindin). Neuron subplate merupakan pusat pertumbuhan dendrit, sinaps dan perluasan kolateral axon yang menutupi korteks cerebral, bagian kortikal dan subkortikal lainnya (thalamus, regio kortikal lainnya, corpus callosum).
Fungsi neuron subplate dijabarkan oleh Shatz dkk. Pertama, neuron subplate akan mempersiapkan tempat untuk kontak ssinaptik dari axon diatasnya yang berasal dari thalamus dan atau bagian kortikal lainnya. Kedua, Neuron subplate berfungsi untuk menetaapkan jaringan fungsional ssinaptik aantara aferen dan target kortikal. Fungsi ke tigaa akan diarahkan oleh axon ssubplate yang masuk di cerebral korteks dari axon ascending ke arah target. Fungsi ke empat neuron subplate berpengaruh dalam organisasi cerebral kortikal; Fungsi ke lima tampaknya dimediasi oleh kolateral axxon descending dari neuron subplate; kolateral tersebut berperan sebagai pendahulu aatau petunjuk arah bagi korteks cerebri menuju target subcortikal, misalnya thalamus, corpus calosum, dan tempat-tempat lain dalam korteks.
Lapisan neuron subplate pada korteks frontalis mencapai puncaknya pada usia 22 dan 34 minggu kehamilan. Program kematian sel (aapoptosis) dari lapisan ini dimulai secara umum padaa bagian aaakhir trimester ke 3, dan 90% neuron subplate akan menghilang setelah ussia 6 bulan post natal.
Laminasi dan Pertumbuhan Neurit
Setelah mencapai tepi yang diperlukan, sel neuronal akan menyelubungi neuron kortikal. Laminasi merupakan bagian akhir proses migrasi neeuronal. Laminasi terjadi diantara proses organisasi kortikal paling awal. Pertumbuhan neurit yang merupakan perkembangan dari dendrit dan percabangan axon merupakan aktivitas perkembangan yang dominan di dalam korteks cerebri.
Yang terjadi bersamaan dengan peningkatan dendrit dan axon adalah elemen sinaptik, perkembangan neurofibril dan pembesaran retikulum endoplasmik dalam sitoplasma sel. Bahan biokimia yang beruhubungan dengan perubahan tersebut adalah peningkatan jumlah RNA cerebral dan protein yang berhubungan dengan DNA. Perkembangan dendrit pada awalnya terjadi di thalamus dan batang otak.
Perubahan dendrit dapat diperlihatkan pada korteks visual selama trimester ke 3. Perkembangan dendrit tersebut bersamaan dengan dibentuknya ujung dendrit yang merupakan tempat kontaak ssinaps.
Jumlah sistem neuronal yang sedang berkembang sangat penting untuk menciptakan hubungan antar sel neuron dan merupakan dasar dalam proses organisasi berikutnya.
Peningkatan volume cerebral kortikal terjadi bersamaam dengan perkembangan perubahan di dalam neurit kortikal. Fenomena tersebut terjadi secara cepat pada usia 28-40 minggu setelah konsepsi dan dapat ditunjukkaan secara kuaantitatif dengan menggunakan MRI untuk mengukur volume bagian kelabu korteks.
Perkembangan Sinaaptik (sinaptogenesis)
Pembentukan sinaps berbeda untuk tiap regio di otak. Jumlah ujung-ujung dendrit yang merupakan tempat kontak sinaptik, didalam medulaa retikuler akan meningkat hingga mencapai puncak padaaa usiaa 334-36 minggu kehamilan dan menurun secaraa sepat setelah lahir. Pada cerebrum, sinaptik pertaama sudah dijumpai pada neuron subplate dan neuron pada zona marginal. Pada hipokampus, sinaps didalam regio ini mulai meningkat pada ussia kehamilaan 1115 dan 16,5 minggu.
Tabel 5 Pembentukaan sinaps dan eliminasi dalam kortekss cerebral manusia
Sinaptik pertama meliputi neuron subplate (misalnya 15-16 minggu fetal hipokampus)
Ssinaptogenesis dalam lempeng kortikal lebih aktif pada masa posstnatal
Sebanyak 40% dari sinaps akan tereliminasi pada usia selanjutnya
Pada awalnya, dendrit tampak seperti bentukaan tipis, hanya memiliki percabangan minimal. Dalam proses perkembangan selanjutnya terdapat peningkatan jumlah dalam skala besar dengaan peningkatan maacam bentuk dendrit. Paada korteks visual, sinaptogenesia akan berjalan cepat aantara usiaa 2 hinggaa 4 bulan setelah lahir, yang merupakan waktu terpenting untuk perkembangan fungsi visual. Densitas maksimal dicapai dengan jumlah 40% sinaps.
Pada masa bayi, sel-sel otak (neuron) berhubungaan satu dan lainnyaa dengan perantaraan 50 triliun sinaps, sedangkan pada usia dewasa, densitas sinaps meningkat 10 kali lipat hinggaa mencapai jumlah 500 triliun. Pada usia 3 tahun, jumlah hubungan sinaps akan mencapai 100s0 triliun, lebih banyak dari jumlah sinaps pada usia dewasa. Jumlah sinaps yang besar tersebut merupakan hal yang penting untuk menunjang keemampuan otak melalui berbagai pengalaman yang didapatnya.
Apoptosis dan eliminasi selekstif proses neuronal dan sinapsis
Kematian sel dan eliminasi selektif dalam proses neuronal dan sinaps, atau peristiwa regresi dari perkembangan otak merupakan periode yang sangat penting. Hasil dari penelitian pada berbagai sistim neuronal menunjukkan bahwa setelah pembentukan bahan-bahan neuronal dengan proses proliferasi dan migrasi yang progresif, kematian sel akan terjadi selanjutnya. Walaupun terdapat berbagai macam tingkatan diantara regio-regio di otak, dikatakan setengah
dari neuron akan mati sebelum mengalami maturasi. Proses kematian sel diawali dan ditunjang oleh gen yang spesifik dan produk transkripsi mempunyai kemampuan untuk mengeliminasi neuron tersebut. Fase akhir yang berurutan dengan kematian sel merupakan masa yang penting dimana terjadi aktivasi kelompok sistin-protease yang dikenal dengan caspases. Istilah program kematian sel digunakan untuk menekankan bahwa hal ini merupakan proses perkembangan aktif.
Faktor yang mengaktivasi sistim kematian sel tampaknya berhubungan dengan beberapa cara kompetisi antar neuron hingga dicapai jumlah yang terbatas. Neuron yang hilang tersebut tampaknya mendukung 2 fungsi utama dalam perkembangan yaitu penambahan jumlah populasi yang saling berhubungan dari neuron dan eliminasi dari proses atau bahan-bahan yang kurang baik kualitasnya. Kegagalan kematian sel atau aktivasi yang berlebihan akan menimbulkan implikasi yang besar untuk perkembangan otak dan fungsi yang terkait. Proses organisasi neural pada masa mendatang didefinisikan sebagai kejadian regresif kedua, eliminasi selektif proses neural dan sinapsis. Eliminasi sinaps secara nyata terjadi pada batang otak yang sedang berkembang dan korteks bayi. Pada usia 3 tahun hingga dekade berikutnya akan terjadi eliminasi sinaps secara selektif; pada usia 15 tahun, jumlah sinaps akan menurun hingga setengahnya dan relatif menetap pada usia selanjutnya. Eliminasi sinaps secara selektif merupakan hal yang esensial untuk membentuk kematangan fungsi otak secara maksimal. Individu yang memliki sinaps yang berlebihan justru akan mengalami kelainan perilaku atau kelainan kognisi yang berat. Hal yang serupa, pada penelitian yang dilakukan pada kera menunjukkan kematangan kemampuan kognisi hanya akan tercapai setelah eliminasi slektif dari sinaps selesai dilakukan.
Determinan dari eliminasi selektif proses neuronal dan sinapsis serupa dengan kematiansel. Aktivasi dari reseptor untuk NMDA tipe glutamat merupakan langkah penting dalam eliminasi sinaps selama perkembangan, setidaknya dalam cerebelum. Kematian sel dan eliminasi neuronal dan sinapsis selama periode perkembangan membawa implikasi untuk meningkatkan kemampuan plastisitas perkembangan otak yang akan menurun jika periode perkembangan otak telah lengkap. Hal tersebut merupakan kejadian yang bersifat regresif dan berguna jika terjadi cedera otak dimana proses neuronal dan eliminasi sinaps dapat ditahan jika diperlukan untuk mempertahankan fungsi.
Proliferasi dan diferensiasi glia
Proliferasi dan diferensiasi glia merupakan proses yang penting dalam perkembangan otak; jumlah glia melebihi jumlah neuron dalam SSP. Dalam cerebral korteks manusia, jumlah glia diperkirakan 1,25 hingga 1 dan merupakan sebagian besar dari tipe sel yang membentuk bagian putih otak.
Garis keturunan glial dan diferensiasi dalam otak
Gambaran utama
Astrosit dibentuk sebelum oligodendrosit
Glial progenitor merupakan sel-sel ventrikuler-subventrukuler dan glial radial
Proliferasi dari glial progenitor sering terjadi secara lokal (selama dan setelah migrasi) sama
baiknya dengan pada tempat asalnya
Astrosit
Subventrikuler progenitor
Radial glial
Oligodendrosit
Subventrikuler progenitor
Astrosit secara khusus diproduksi sebelum oligodendrosit. Progenitor sel glia merupakan sel yang berasal dari zona ventrikuler-subventrikuler dan radial glia. Proliferasi glia tidak seperti neuron, sering bersifat lokal, selama dan setelah migrasi sama baiknya dengan ditempat asalnya. Radial glia akan memproduksi astrosit dan oligodendrosit. Sel subventrikuler akan menjadi astrosit dan oligodendrosit. Sel terakhir dari progenitor subventrikuler adalah sel bipotensial dengan kapasitas mampu berdiferensiasi menjadi sel oligodendroglial atau astrosit.
Astrosit berperan sebagai sumber nutrisi yang kompleks dan pendukung dalam menciptakan keseimbangan neuronal dan didalam reaksi terhadap gangguan metabolik dan struktural. Astrosit akan mengambil glutamat secara berlebihan dan merubahnya menjadi glutamin dengan melalui proses yang menggunakan enzym yang spesifik; perpindahan glutamat dari ruang ekstra sel merupakan hal yang krusial untuk proteksi terhadap cedera eksitotoksik yang
merupakan akibat dari cedera, kejang atau hipoglikemia. Astrosit dibuat di zona germinatif, setelah migrasi neuron menuju lapisan kortikal bagian dalam, selanjutnya akan mengadakan migrasi ke korteks superfisial, hal tersebut penting untuk perkembangan normal dari neuron pada lapisan korteks pada bagian teratas. Proliferasi oligodendroglia dan diferensiasi penting untuk proses myelinisasi.
Myelinisasi
Myelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi ligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang axon.
Perkembangan oligodendroglia
Perkembangan oligodendroglia terdiri dari 4 stadium dasar, pertama, progenitor ligodendroglia akan berubah menjadi preoligodendrosit, oligodendrosit imatur lalu menjadi oligodendrosit matur. Progentor berasal dari zona ventrikuler-subventriculer yang mengalami proliferasi dan progenitor berupa sel bipolar, yang merupakan sel migrans yang mengalami mitosis aktif yang dikenal oleh antibodi monoklonal A2B5 dan NG2. Progenitor A2B5 diproduksi pada beberapa bulan terakhir kehamilan dan pada periode postnatal dini. Proses diferensiasi oligodendroglia menjadi preoligodendrosit, yang merupakan sel multipolar dikenali oleh antibodi monoklonal untuk sulfatide (O4). Gelombang migrasi sel-sel tersebut secara anatomi berhubungan dengan periventrikuler yang tampak dengan pemeriksaan MRI pada bayi prematur. O4 preoligodendrosit kemudian berdiferensiasi menjadi oligodendrosit imatur post mitotik yang merupakan sel multipolar yang dikenali oleh antibodi monoklonal terhadap galaktocebroside (O1). Pada trimester ke 3 kehamilan sel-sel tersebut dapat diamati perkembangannya yang tampak berupa garis tegas yang meluas menyelimuti sepanjang axon. Proses tersebut diikuti dengan diferensiasi menjadi oligodendrosit matur, yang merupakan sel multipolar dengan membran dan dikenali dengan antibodi untuk myelin basic protein dan protein proteolipid.
Determinan molekuler pada proses ini adalah berbagai faktor pertumbuhan, hormon dan sitokin. Molekul tersebut termasuk basic fibroblast growth factors (bFGF), neurotropin-3 (NT3), platelet-derived growth factors (PDGF), insulin-like growth factor (IGF-1), neuregulin, anggota IL-6 dan hormone tyroid.
Program kematian sel merupakan gambaran yang penting dalam perkembangan oligodendroglia, seperti pada neuron. Data penelitian menunjukkan apoptosis oligodendroglia mencapai 50% dalam proses perkembangannya.
Myelinisasi pada regio otak manusia
Myelinisasi dimulai dari sistem saraf perifer, dimana sistim saraf motorik mengalami myelinisasi sebelum sistim saraf sensoris. Segera kelahiran, myelin tampak pada batang otak dan cerebelum dimana komponen terbesarnya menyelimuti sistim sensoris dan motoris. Sedangkanmyelinisasi pada SSP mempunyai tendensi untuk mendahulukan sistim saraf motorik. Myelinisasi pada hemisfer cerebral, terutama pada regio yang mengatur fungsi luhur dan perbedaan sensoris, sering sudah siap segera setelah lahir dan berlanjut pada dekade berikutnya.
Empat aturan utama yang secara umum mengatur myelinisasi pada manusia : 1. jalur proximal mengalami myelinisasi sebelum jalur distal 2. jalur saraf sensoris mengalami myelinisasi sebelum jalur motorik 3. jalur proyeksi mengalami myelinisasi sebelum jalur yang berhubungan dengan cerebral 4. lokasi sentral cerebral mengalami myelinisasi sebelum ujung cerebral 5. kutub oksipital mengalami myelinisasi sebelum bagian frontotemporal. Secara umum perubahan cepat dalam myelinisasi terjadi pada 8 bulan pertama post natal.
Sindroma Reiter
Sindroma Reiter
DEFINISI
Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon (urat daging) yang melengkapinya, sering disertai dengan peradangan pada konjungtiva mata dan selaput lendir (misalnya di mulut, saluran kemih, vagina dan penis), dan ruam-ruam yang khas.
Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh lainnya selain sendi.
Terdapat 2 bentuk Sindroma Reiter:
1. Terjadi dengan penyakit menular seksual seperti infeksi klamidia, dan lebih sering terjadi pada laki-laki muda
2. Terjadi setelah infeksi saluran pencernaan, misalnya salmonelosis.
PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari sindroma Reiter tidak diketahui.
Paling sering terjadi pada pria yang berusia kurang dari 40 tahun.
Bisa timbul setelah terjadinya penyakit menular seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter, Salmonella atau Yersinia.
Faktor genetik kemungkinan berperan dalam terjadinya penyakit ini.
GEJALA
Gejalanya dimulai dalam 7-14 hari setelah terjadinya infeksi.
Gejala awalnya sering berupa peradangan uretra (saluran yang membawa air kemih dari kandung kemih keluar tubuh).
Pada laki-laki, peradangan ini menyebabkan nyeri dan keluarnya nanah dari penis. Kelenjar prostat bisa meradang dan nyeri.
Gejala saluran kemih-kelamin pada wanita biasanya ringan, berupa keputihan ringan atau nyeri waktu berkemih.
Konjungtiva (selaput yang melapisi kelopak mata dan bola mata) bisa menjadi merah dan meradang, menyebabkan rasa gatal atau rasa terbakar dan pengeluaran air mata yang berlebihan.
Nyeri dan peradangan sendi bisa ringan atau berat.
Beberapa sendi biasanya terkena, terutama lutut, sendi jari kaki dan daerah dimana tendon (urat otot) menempel ke tulang (misalnya tumit).
Pada kasus yang lebih berat, nyeri dan peradangan bisa mengenai tulang belakang.
Luka kecil yang tidak terasa nyeri bisa terjadi di mulut, lidah dan ujung penis.
Kadang-kadang ruam yang khas dari bintik tebal dan keras, bisa timbul di kulit, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.
Endapan kuning bisa terbentuk dibawah kuku jari tangan dan kuku jari kaki.
Pada sebagian besar penderita, gejala awalnya menghilang dalam 3-4 bulan.
Pada 50% penderita, artritis dan gejala lainnya muncul lagi setelah beberapa tahun.
Jika gejalanya menetap atau sering kambuh, bisa terjadi kelainan bentuk pada sendi dan tulang belakang.
Sindroma Reiter
DIAGNOSA
Adanya gabungan dari gejala-gejala pada sendi, alat kelamin, alat kemih, kulit dan mata mengarah kepada diagnosis penyakit ini.
Karena gejala-gejala ini tidak muncul bersamaan, penyakit ini mungkin tidak terdiagnosis selama beberapa bulan.
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat memperkuat diagnosis penyakit ini.
Untuk mencoba menentukan organisme penyebab infeksi yang memicu sindroma ini bisa dilakukan pemeriksaan terhadap contoh dari uretra atau cairan sendi, atau biopsi sendi.
PENGOBATAN
Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksinya, tetapi pengobatan ini tidak selalu berhasil dan lamanya pemberian yang optimal tidak diketahui.
Artritis biasanya diobati dengan obat anti peradangan non-steroid.
Bisa juga digunakan obat imunosupresan, seperti sulfasalazin atau metotreksat.
Kortikosteroid disuntikkan langsung ke dalam sendi yang meradang.
Konjungtivitis dan luka di kulit tidak perlu diobati, tetapi peradangan mata yang berat mungkin memerlukan salep atau tetes mata kortikosteroid.
DEFINISI
Sindroma Reiter merupakan peradangan pada sendi dan tendon (urat daging) yang melengkapinya, sering disertai dengan peradangan pada konjungtiva mata dan selaput lendir (misalnya di mulut, saluran kemih, vagina dan penis), dan ruam-ruam yang khas.
Sindroma Reiter disebut artritis reaktif karena peradangan sendi muncul sebagai reaksi terhadap infeksi yang berasal dari bagian tubuh lainnya selain sendi.
Terdapat 2 bentuk Sindroma Reiter:
1. Terjadi dengan penyakit menular seksual seperti infeksi klamidia, dan lebih sering terjadi pada laki-laki muda
2. Terjadi setelah infeksi saluran pencernaan, misalnya salmonelosis.
PENYEBAB
Penyebab yang pasti dari sindroma Reiter tidak diketahui.
Paling sering terjadi pada pria yang berusia kurang dari 40 tahun.
Bisa timbul setelah terjadinya penyakit menular seksual atau infeksi disenterik karena Chlamydia, Campylobacter, Salmonella atau Yersinia.
Faktor genetik kemungkinan berperan dalam terjadinya penyakit ini.
GEJALA
Gejalanya dimulai dalam 7-14 hari setelah terjadinya infeksi.
Gejala awalnya sering berupa peradangan uretra (saluran yang membawa air kemih dari kandung kemih keluar tubuh).
Pada laki-laki, peradangan ini menyebabkan nyeri dan keluarnya nanah dari penis. Kelenjar prostat bisa meradang dan nyeri.
Gejala saluran kemih-kelamin pada wanita biasanya ringan, berupa keputihan ringan atau nyeri waktu berkemih.
Konjungtiva (selaput yang melapisi kelopak mata dan bola mata) bisa menjadi merah dan meradang, menyebabkan rasa gatal atau rasa terbakar dan pengeluaran air mata yang berlebihan.
Nyeri dan peradangan sendi bisa ringan atau berat.
Beberapa sendi biasanya terkena, terutama lutut, sendi jari kaki dan daerah dimana tendon (urat otot) menempel ke tulang (misalnya tumit).
Pada kasus yang lebih berat, nyeri dan peradangan bisa mengenai tulang belakang.
Luka kecil yang tidak terasa nyeri bisa terjadi di mulut, lidah dan ujung penis.
Kadang-kadang ruam yang khas dari bintik tebal dan keras, bisa timbul di kulit, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.
Endapan kuning bisa terbentuk dibawah kuku jari tangan dan kuku jari kaki.
Pada sebagian besar penderita, gejala awalnya menghilang dalam 3-4 bulan.
Pada 50% penderita, artritis dan gejala lainnya muncul lagi setelah beberapa tahun.
Jika gejalanya menetap atau sering kambuh, bisa terjadi kelainan bentuk pada sendi dan tulang belakang.
Sindroma Reiter
DIAGNOSA
Adanya gabungan dari gejala-gejala pada sendi, alat kelamin, alat kemih, kulit dan mata mengarah kepada diagnosis penyakit ini.
Karena gejala-gejala ini tidak muncul bersamaan, penyakit ini mungkin tidak terdiagnosis selama beberapa bulan.
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat memperkuat diagnosis penyakit ini.
Untuk mencoba menentukan organisme penyebab infeksi yang memicu sindroma ini bisa dilakukan pemeriksaan terhadap contoh dari uretra atau cairan sendi, atau biopsi sendi.
PENGOBATAN
Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksinya, tetapi pengobatan ini tidak selalu berhasil dan lamanya pemberian yang optimal tidak diketahui.
Artritis biasanya diobati dengan obat anti peradangan non-steroid.
Bisa juga digunakan obat imunosupresan, seperti sulfasalazin atau metotreksat.
Kortikosteroid disuntikkan langsung ke dalam sendi yang meradang.
Konjungtivitis dan luka di kulit tidak perlu diobati, tetapi peradangan mata yang berat mungkin memerlukan salep atau tetes mata kortikosteroid.
Tekanan Batin dan Stress
Di tengah-tengah masyarakat kita sering mendengar adanya keluhan stress yang luar biasa. Kondisi yang sepertinya belum pernah kita alami sebelumnya, serta tidak ada lagi kemampuan memberikan perhatian kepada apapun. Biasanya apabila kondisi stress tersebut berlarut-larut, larilah kita kepada psikiater atau bahkan “orang pintar” untuk melakukan pengobatan. Pada satu kasus pengobatan dengan jalan psikiater atau orang pintar tersebut berhasil, namun adakalanya pengobatan tersebut tidak mengembalikan kita kepada kondisi semula. Bila memiliki keimanan pada Yang Maha Kuasa, kita juga akan menempuh jalan permohonan untuk kesembuhan dari perasaan tertekan dan kesedihan jiwa atau memohon petunjuk atas pengobatan yang terbaik, agar kita bisa kembali kepada kondisi normal. Dalam suatu keadaan misterius yang kita tidak pahami, matahati kita akan memiliki kecenderungan pada sesuatu yang biasanya merupakan jalan keluar. Hal itu memerlukan keyakinan dan pegangan yang kokoh. Bila kita beragama Islam, maka berpegang teguhlah kepada Allah SWT yang disertai berbaik sangka, berserah diri atas perkara kita kepadaNya, serta tiada berputus asa dari rahmat, karunia dan kebaikanNya. Hal itu juga harus dipahamkan dengan keyakinan bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan juga obatnya. Setelah setelan gelombang hati dan jiwa kita stabil, maka mencari segala sebab untuk kesembuhan berobat dapat terus ditempuh sampai akhirnya kesembuhan bersinar. Ada kalanya bahkan kita belum bergerak menemui psikiater/dokter, kesembuhan sudah datang karena kita meyakini manfaat bacaan surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, surah An-Nas atas stress berat yang menghantui kita.
Bila kita seorang Kristiani atau Katholik, maka keyakinan atas kasih sayang Tuhan juga akan membimbing matahati kita untuk meneliti dan melihat ke dalam situasi stress, dengan harapan perasaan stress itu diangkat. Adakalanya kita menemui pendeta untuk mendapatkan sentuhan keruhanian yang akan memperkokoh keyakinan kita akan kesembuhan dari Tuhan.
Bila kita seorang Hindu, kecenderungan untuk melakukan introspeksi melalui mekanisme meditasi dan do’a serta pemantapan keyakinan pada proses meditasi tersebut akan membimbing kita dalam proses penghilangan beban yang meyebabkan stress berat.
Bila kita seorang Buddha, cukup jelas bahwa jalan meditasi dan penempuhan jalan (besar dan kecil) dalam pujian Sang Buddha akan membuka pintu-pintu level pemahaman atas diri kita yang pada gilirannya juga akan menyingkirkan stress berat yang hinggap begitu saja.
Bahkan bila kita seorang penghayat kepercayaan, keyakinan pada kuasa utama atas diri manusia akan membimbing kita pada suatu jalan matahati yang secara misterius mengangkat penderitaan stress tersebut.
Singkat kata, betapapun baiknya suatu ajaran atau agama, apa yang lebih penting dan hakiki adalah keyakinan, diperlukan suatu kesungguhan yang memantapkan keyakinan dalam pemahaman yang benar untuk menjalankan keajaiban matahati, khususnya dalam menghadapi persoalan yang terkait dengan kondisi kesehatan psikis dan jiwa kita.
Bila kita seorang Kristiani atau Katholik, maka keyakinan atas kasih sayang Tuhan juga akan membimbing matahati kita untuk meneliti dan melihat ke dalam situasi stress, dengan harapan perasaan stress itu diangkat. Adakalanya kita menemui pendeta untuk mendapatkan sentuhan keruhanian yang akan memperkokoh keyakinan kita akan kesembuhan dari Tuhan.
Bila kita seorang Hindu, kecenderungan untuk melakukan introspeksi melalui mekanisme meditasi dan do’a serta pemantapan keyakinan pada proses meditasi tersebut akan membimbing kita dalam proses penghilangan beban yang meyebabkan stress berat.
Bila kita seorang Buddha, cukup jelas bahwa jalan meditasi dan penempuhan jalan (besar dan kecil) dalam pujian Sang Buddha akan membuka pintu-pintu level pemahaman atas diri kita yang pada gilirannya juga akan menyingkirkan stress berat yang hinggap begitu saja.
Bahkan bila kita seorang penghayat kepercayaan, keyakinan pada kuasa utama atas diri manusia akan membimbing kita pada suatu jalan matahati yang secara misterius mengangkat penderitaan stress tersebut.
Singkat kata, betapapun baiknya suatu ajaran atau agama, apa yang lebih penting dan hakiki adalah keyakinan, diperlukan suatu kesungguhan yang memantapkan keyakinan dalam pemahaman yang benar untuk menjalankan keajaiban matahati, khususnya dalam menghadapi persoalan yang terkait dengan kondisi kesehatan psikis dan jiwa kita.
teori kecemasan
Teori Kecemasan Berdasarkan
Psikoanalisis Klasik dan
Berbagai Mekanisme Pertahanan
terhadap Kecemasan
Andri*, Yenny Dewi P**
*Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta
**Departemen Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta
Abstrak: Teori kecemasan oleh Freud pertama kali diungkapkan tahun 1890, berawal dari
sebuah pemikiran bahwa kecemasan merupakan libido yang mengendap. Selanjutnya Freud
setuju dengan koleganya Otto Rank bahwa asal mula kecemasan berawal dari trauma masa
lahir. Kecemasan menurut Freud dibagi menjadi tiga yaitu kecemasan realitas, kecemasan
neurosis, dan kecemasan moral. Freud membagi kecemasan neurosis menjadi tiga bagian yang
berbeda yaitu kecemasan yang didapat karena adanya faktor dalam dan luar yang menakutkan,
kecemasan yang terkait dengan objek tertentu yang bermanifestasi seperti fobia, kecemasan
neurotik yang tidak berhubungan dengan faktor-faktor berbahaya dari dalam dan luar.
Mekanisme pertahanan terhadap kecemasan ada beberapa yaitu Represi, Reaksi Formasi,
Proyeksi, Regresi, Rasionalisasi, Pemindahan, Sublimasi, Isolasi, Undoing dan Intelektualisasi
Kata Kunci: teori kecemasan, Freud, mekanisme pertahanan
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
Anxiety Theory Based On Classic Psychoanalitic and Types of
Defense Mechanism To Anxiety
Andri*, Yenny Dewi P**
*Department of Psychiatry Faculty of Medicine University of Indonesia,
Cipto Mangunkusumo General Hospital
**Department of Mental Health, Gatot Subroto Army Central Hospital
Abstract: Anxiety theory was introduced by Freud in 1890. It began with a thought that anxiety
comes from the unrevealed libido. Afterward Freud than agree with his colleague, Otto Rank that
the nature of anxiety begin from early birth traumatic. Freud divided anxiety into three categories;
reality anxiety, neurotic anxiety, and moral anxiety. Then Freud divided again the neurotic anxiety
into three different part; anxiety because of the frightened inside and outside factor, anxiety that
related to specific object that manifested as phobia, and neurotic anxiety that has nothing to do with
the inside and outside factor. There are some defense mechanism to anxiety situation; repression,
reaction formation, projection, regression, rationalization, displacement, sublimation, isolation,
undoing and intellectualization .
Key words: anxiety theory, Freud, defense mechanism
Pendahuluan
Teori Freud tentang kecemasan pertama kali didasari
oleh suatu pemikiran berani yang mengungkapkan analogi
dari kesamaan respon tubuh selama serangan kecemasan
dengan yang terlihat saat berhubungan seksual (palpitasi,
nafas berat). Teori ini dikemukakan sekitar tahun 1894
sebagai penyambung dari teori koitus interuptus yang
sebelumnya telah dikemukakan.1 Sebelumnya pada tahun
1890, Freud melalui observasi klinisnya mengatakan bahwa
kecemasan adalah hasil dari “libido yang mengendap”. Freud
ingin mengatakan bahwa peningkatan fisiologis dari tekanan
seksual mengarah kepada peningkatan libido yang
merupakan representasi mental dari peristiwa fisiologis
tersebut. Pelepasan yang normal dari tekanan seksual ini
menurut pandangan Freud adalah melalui hubungan seksual.
Sedangkan banyak praktek seksual yang menurut Freud tidak
normal seperti koitus interuptus dan abstinensi, yang
akhirnya menahan pelepasan tekanan itu dan berakhir pada
neurosis sebenarnya (actual neurosis). Beberapa kondisi
peningkatan kecemasan yang berhubungan dengan
penahanan pelepasan libido termasuk neurasthenia,
hipokondriasis dan kecemasan neurosis. 2
Asal Mula Kecemasan
Freud melihat kecemasan sebagai bagian penting dari
sistem kepribadian, hal yang merupakan suatu landasan dan
pusat dari perkembangan perilaku neurosis dan psikosis.
Freud mengatakan bahwa prototipe dari semua anxietas
adalah trauma masa lahir (suatu pendapat yang pertama kali
dikemukakan oleh kolega Otto Rank).
Janin saat dalam masa kandungan merasa dalam dunia
yang nyaman, stabil dan aman dengan setiap kebutuhan
dapat dipuaskan tanpa ada penundaan. Tiba-tiba saat lahir
individu dihadapkan pada lingkungan yang bermusuhan .
Individu kemudian harus beradaptasi dengan realitas, yaitu
kebutuhan instinktual tidak selalu dapat ditemukan. Sistem
saraf bayi yang baru lahir masih mentah dan belum tersiapkan,
tiba-tiba dibombardir dengan stimulus sensorik yang keras
dan terus-menerus.
Trauma lahir, dengan peningkatan kecemasan dan
ketakutan bahwa Id (aspek dari kepribadian yang
berhubungan dengan dorongan insting yang merupakan
sumber energi psikis yang bekerja berdasarkan prinsip
kepuasan/pleasure principle dan selalu ingin dipuaskan)
tidak dapat terpuaskan merupakan pengalaman pertama
individu dengan ketakutan dan kecemasan. Dari pengalaman
ini diciptakan pola teladan dari reaksi dan tingkat perasaan
yang akan terjadi kapan saja pada individu yang ditunjukkan
bila berhadapan dengan bahaya di masa depan. Ketika
individu tidak mampu melakukan coping terhadap anxietasnya
pada waktu dalam keadaan bahaya atau berlebihan, maka
kecemasan itu disebut sebagai traumatik. Apa yang dimaksud
Freud dengan hal ini adalah individu, tak dihitung berapa
usianya, mundur pada suatu tahapan tak berdaya sama sekali,
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
seperti keadaan pada janin. Pada kehidupan dewasa,
ketidakberdayaan infantil diberlakukan kembali, untuk
beberapa tingkatan, dimana ego terancam.3
Kecemasan Menurut Freud
Freud membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu:
a.
Kecemasan Realitas atau Objektif (Reality or Objective
Anxiety)
Suatu kecemasan yang bersumber dari adanya ketakutan
terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata.
Kecemasan seperti ini misalnya ketakutan terhadap
kebakaran, angin tornado, gempa bumi, atau binatang
buas. Kecemasan ini menuntun kita untuk berperilaku
bagaimana menghadapi bahaya. Tidak jarang ketakutan
yang bersumber pada realitas ini menjadi ekstrim.
Seseorang dapat menjadi sangat takut untuk keluar
rumah karena takut terjadi kecelakaan pada dirinya atau
takut menyalakan korek api karena takut terjadi
kebakaran.3,4
b.
Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety)
Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, pada
konflik antara pemuasan instingtual dan realitas. Pada
masa kecil, terkadang beberapa kali seorang anak
mengalami hukuman dari orang tua akibat pemenuhan
kebutuhan id yang implusif Terutama sekali yang
berhubungan dengan pemenuhan insting seksual atau
agresif. Anak biasanya dihukum karena secara berlebihan
mengekspresikan impuls seksual atau agresifnya itu.
Kecemasan atau ketakutan untuk itu berkembang karena
adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu.
Kecemasan neurotik yang muncul adalah ketakutan akan
terkena hukuman karena memperlihatkan perilaku
impulsif yang didominasi oleh Id. Hal yang perlu
diperhatikan adalah ketakutan terjadi bukan karena
ketakutan terhadap insting tersebut tapi merupakan
ketakutan atas apa yang akan terjadi bila insting tersebut
dipuaskan. Konflik yang terjadi adalah di antara Id dan
Ego yang kita ketahui mempunyai dasar dalam realitas.3,4
c.
Kecemasan Moral (Moral Anxiety)
Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara Id
dan superego. Secara dasar merupakan ketakutan akan
suara hati individu sendiri. Ketika individu termotivasi
untuk mengekspresikan impuls instingtual yang
berlawanan dengan nilai moral yang termaksud dalam
superego individu itu maka ia akan merasa malu atau
bersalah. Pada kehidupan sehari-hari ia akan menemukan
dirinya sebagai “conscience stricken”. Kecemasan moral
menjelaskan bagaimana berkembangnya superego.
Biasanya individu dengan kata hati yang kuat dan puritan
akan mengalami konfllik yang lebih hebat daripada
individu yang mempunyai kondisi toleransi moral yang
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
lebih longgar. Seperti kecemasan neurosis, kecemasan
moral juga mempunyai dasar dalam kehidupan nyata.
Anak-anak akan dihukum bila melanggar aturan yang
ditetapkan orang tua mereka. Orang dewasa juga akan
mendapatkan hukuman jika melanggar norma yang ada
di masyarakat. Rasa malu dan perasaan bersalah
menyertai kecemasan moral. Dapat dikatakan bahwa yang
menyebabkan kecemasan adalah kata hati individu itu
sendiri. Freud mengatakan bahwa superego dapat
memberikan balasan yang setimpal karena pelanggaran
terhadap aturan moral.3,4
Apapun tipenya, kecemasan merupakan suatu tanda
peringatan kepada individu. Hal ini menyebabkan tekanan
pada individu dan menjadi dorongan pada individu termotivasi
untuk memuaskan. Tekanan ini harus dikurangi.
Kecemasan memberikan peringatan kepada individu
bahwa ego sedang dalam ancaman dan oleh karena itu
apabila tidak ada tindakan maka ego akan terbuang secara
keseluruhan. Ada berbagai cara ego melindungi dan
mempertahankan dirinya. Individu akan mencoba lari dari
situasi yang mengancam serta berusaha untuk membatasi
kebutuhan impuls yang merupakan sumber bahaya.
Individu juga dapat mengikuti kata hatinya. Atau jika
tidak ada teknik rasional yang bekerja, individu dapat
memakai mekanisme pertahanan (defence mechanism)
yang non-rasional untuk mempertahankan ego.
Kecemasan Neurosis
Freud membagi kecemasan neurosis (neorotic anxiety)
menjadi tiga bagian yang berbeda seperti di bawah ini:5
a. kecemasan yang didapat karena adanya faktor dalam dan
luar yang menakutkan
b. kecemasan yang terkait dengan objek tertentu yang
bermanifestasi seperti fobia
c. kecemasan neurotik yang tidak berhubungan dengan
faktor-faktor berbahaya dari dalam dan luar.
Kecemasan yang bermanifestasi dalam gangguan panik
merupakan bagian dari kelompok yang ketiga, terutama jika
penderita pada serangan pertama tidak mampu menjelaskan
hubungan antara pengalaman itu dengan adanya bahaya yang
mampu dikenali. Gejala fisiologis yang timbul pada saat
serangan panik tersebut seperti palpitasi, dispnea, adanya
rasa takut mati, dan adanya kecemasan akan terulangnya
kejadian tersebut. Perasaan takut gila juga sering terdapat
pada serangan panik karena ketidakmampuan penderita
mengkontrol pikirannya saat itu. Saat serangan panik timbul
pertama kali misalnya di tempat umum saat makan di restoran,
mengendarai bus atau berjalan di pasar, maka akan ada rasa
ketakutan yang berupa fobia di mana penderita merasakan
ketakutan jika serangan itu terjadi lagi dalam keadaan
demikian sehingga dia berusaha untuk menghindari keadaan
tersebut. Dalam klinik kita kenal sebagai agorafobia. Ada
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
perbedaan yang mencolok antara ketakutan pada situasi
tertentu (fobia khas) dengan gangguan panik, yaitu bahwa
fobia khas biasanya berhubungan dengan situasi tertentu
yang penderita ketahui dan ada kecenderungan untuk
menghindari situasi tertentu itu. Sedang pada serangan panik
terkadang penderita tidak mengetahui keadaan atau situasi
tertentu yang memicu timbulnya serangan panik.5
Menurut klasifikasi Freud fobia khas yang disebut
sebagai psychoneurosis dan kecemasan neurosis yang
disebut neurosis yang sebenarnya (actual neurosis) berbeda.
Hal ini dikarenakan bahwa ide dasar pada psiko-neurosis
ditandai oleh tanda kecemasan yang mengingatkan
kepada situasi bahaya yang pernah ditemui sebelumnya,
sedangkan kecemasan neurosis dan segala bentuk neurosis
yang sesungguhnya merupakan kecemasan yang berhubungan
dengan pengalaman sekarang dari ketidak-puasan
libido. Pada kecemasan jenis ini energi libido atau dorongan
seksual tidak terpuaskan dan terganggu pada saat pelepasannya.
Salah satu yang membedakan dengan fobia atau
histeria adalah bahwa gangguan ini berasal dari perkembangan
seksual infantil. Menurut Freud, munculnya
kecemasan pada kecemasan neurosis bukanlah berasal dari
sebuah konflik akan tetapi berasal dari konsepsi asli dengan
tidak dilepaskannya libido yang kemudian berubah menjadi
kecemasan dalam bentuknya yang beracun. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa pada kecemasan neurosis akan
mencapai sebuah tahapan panik sedangkan pada fobia tetap
merupakan suatu sinyal kewaspadaan yang membuat
penderita menghindari bahaya atau situasi yang dari
pengalamannya dapat menyebabkan suatu kecemasan. Akan
tetapi penjelasan di atas tidak dapat sepenuhnya diambil
sebagai suatu pegangan yang mutlak. Kenyataan bahwa
pada penderita fobia yang mengalami serangan panik jika
tidak mampu menghindari atau terjebak dalam suasana yang
menakutkan (fobic situation) membuat kita dapat mengatakan
bahwa pada dasarnya kecemasan pada fobia dan kecemasan
neurosis berasal dari sumber yang sama. Pada kecemasan
neurosis manifestasi kecemasan terlihat lebih nyata daripada
fobia karena mekanisme pertahanan pada kecemasan neurosis
bermula sejak mula dan tidak sempurna terbentuk seperti
pada pasien fobia. Atau mekanisme pertahanannya tidak siap
dimobilisasi segera untuk digunakan oleh the self sebagai
imbas dari pikiran-pikiran atau fantasi nirsadar atau prasadar.
Tanda kecemasan yang akan mengaktifkan mekanisme pertahanan
tidak terjadi, sehingga kecemasan akan mengambil
bentuk primer dari kecemasan yang berujung pada serangan
panik.5
Freud mengatakan bahwa ada empat bentuk kecemasan
yang berhubungan dengan fase perkembangan anak. Bentuk
yang paling awal muncul adalah kecemasan terhadap
disintegrasi atau penghancuran diri saat bayi baru pertama
kali datang ke dunia ini. Kecemasan berikutnya adalah
kecemasan perpisahan yang dirasakan oleh bayi karena
perpisahan dengan ibunya. Ketiga adalah kecemasan yang
berhubungan dengan fase psikoseksual menurut Freud,
ketika anak perempuan mempunyai kecemasan akan
hilangnya figur yang bermakna yaitu ibunya dan anak lakilaki
mempunyai kecemasan mengalami pemotongan penisnya
yang dilakukan oleh figur berkuasa yaitu ayahnya sendiri
atau sering disebut castration anxiety. Kecemasan terakhir
yaitu kecemasan superego yaitu ketika figur orangtua sudah
mulai terbentuk sehingga anak mempunyai kecemasan bahwa
suatu saat orang tua dapat menghentikan cintanya kepada
dirinya atau memarahi dirinya.2 Walau ide tentang adanya
perpisahan atau ancaman perpisahan dengan ibu cocok
dengan adanya suatu peringatan terhadap the self akibat
perpisahan tersebut, namun dirasakan tidak cocok untuk
mengerti kebanyakan dari gejala serangan panik yaitu
disintegrasi dari the self dan pemusnahan diri.5
Freud sudah berusaha keras untuk mencari bentuk
prototipe yang secara umum cocok untuk semua bentuk dari
kecemasan. Dia juga mengatakan bahwa trauma lahir yang
diperkenalkan oleh Rank merupakan pengalaman paling dasar
dari kecemasan.
Perkembangan psikoanalisis sekarang ini terutama pada
teori narsisistik dan diri telah banyak memberikan pengetahuan
yang lebih terhadap pemahaman dari asal muasal
kecemasan/panik. Pada teori psikologi diri (self psychology)
yang diperkenalkan oleh Kohut ada penambahan dari bentuk
kecemasan yang diperkenalkan Freud. Dua tambahan itu
adalah kecemasan akan disintegrasi diri dan kecemasan akan
pemusnahan diri. Ada kemiripan antara bentuk kecemasan
ini dengan ketakutan menjadi gila dan ketakutan akan
kematian pada penderita serangan panik. Namun hal ini
berbeda dengan pengalaman nyata disintegrasi diri dan
pemusnahan diri pada pengalaman prepsikotik pada pasien
dengan gangguan kepribadian narsisistik yang berat.
Perbedaan lain adalah bahwa regresi pada pasien panik lebih
terbatas daripada pasien dengan gangguan kepribadian
narsisistik. Struktur ego pada individu dengan kecemasan
panik lebih kuat daripada individu dengan gangguan
kepribadian narsisistik.5
Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan
Kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya bahaya
yang akan terjadi, suatu ancaman terhadap ego yang harus
dihindari atau dilawan. Dalam hal ini ego harus mengurangi
konflik antara kemauan Id dan Superego. Konflik ini akan
selalu ada dalam kehidupan manusia karena menurut Freud,
insting akan selalu mencari pemuasan sedangkan lingkungan
sosial dan moral membatasi pemuasan tersebut. Sehingga
menurut Freud suatu pertahanan akan selalu beroperasi
secara luas dalam segi kehidupan manusia. Layaknya semua
perilaku dimotivasi oleh insting, begitu juga semua perilaku
mempunyai pertahanan secara alami, dalam hal untuk melawan
kecemasan.3
Freud membuat postulat tentang beberapa mekanisme
pertahanan namun mencatat bahwa jarang sekali individu
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
menggunakan hanya satu pertahanan saja. Biasanya individu
akan menggunakan beberapa mekanisme pertahanan pada
satu saat yang bersamaan. Ada dua karakteristik penting
dari mekanisme pertahanan. Pertama adalah bahwa mereka
merupakan bentuk penolakan atau gangguan terhadap
realitas. Kedua adalah bahwa mekanisme pertahanan
berlangsung tanpa disadari. Kita sebenarnya berbohong
pada diri kita sendiri namun tidak menyadari telah berlaku
demikian. Tentu saja jika kita mengetahui bahwa kita berbohong
maka mekanisme pertahanan tidak akan efektif. Jika
mekanisme pertahanan bekerja dengan baik, pertahanan akan
menjaga segala ancaman tetap berada di luar kesadaran kita.
Sebagai hasilnya kita tidak mengetahui kebenaran tentang
diri kita sendiri. Kita telah terpecah oleh gambaran keinginan,
ketakutan, kepemilikan dan segala macam lainnya.3,6,7
Beberapa mekanisme pertahanan yang digunakan untuk
melawan kecemasan antara lain adalah:3,6,7
a.
Represi
Dalam terminologi Freud, represi adalah pelepasan tanpa
sengaja sesuatu dari kesadaran (conscious). Pada
dasarnya merupakan upaya penolakan secara tidak sadar
terhadap sesuatu yang membuat tidak nyaman atau
menyakitkan. Konsep tentang represi merupakan dasar
dari sistem kepribadian Freud dan berhubungan dengan
semua perilaku neurosis.
b.
Reaksi Formasi
Reaksi formasi adalah bagaimana mengubah suatu impuls
yang mengancam dan tidak sesuai serta tidak dapat
diterima norma sosial diubah menjadi suatu bentuk yang
lebih dapat diterima. Misalnya seorang yang mempunyai
impuls seksual yang tinggi menjadi seorang yang
dengan gigih menentang pornografi. Lain lagi misalnya
seseorang yang mempunyai impuls agresif dalam dirinya
berubah menjadi orang yang ramah dan sangat bersahabat.
Hal ini bukan berarti bahwa semua orang yang
menentang, misalnya peredaran film porno adalah
seorang yang mencoba menutupi impuls seksualnya
yang tinggi. Perbedaan antara perilaku yang diperbuat
merupakan benar-benar dengan yang merupakan reaksi
formasi adalah intensitas dan keekstrimannya.
c.
Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan dari individu
yang menganggap suatu impuls yang tidak baik, agresif
dan tidak dapat diterima sebagai bukan miliknya
melainkan milik orang lain. Misalnya seseorang berkata
“Aku tidak benci dia, dialah yang benci padaku”. Pada
proyeksi impuls itu masih dapat bermanifestasi namun
dengan cara yang lebih dapat diterima oleh individu
tersebut.
d.
Regresi
Regresi adalah suatu mekanisme pertahanan saat
individu kembali ke masa periode awal dalam hidupnya
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
yang lebih menyenangkan dan bebas dari frustasi dan
kecemasan yang saat ini dihadapi. Regresi biasanya
berhubungan dengan kembalinya individu ke suatu
tahap perkembangan psikoseksual. Individu kembali ke
masa dia merasa lebih aman dari hidupnya dan dimanifestasikan
oleh perilakunya di saat itu, seperti
kekanak-kanakan dan perilaku dependen.
e.
Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang
melibatkan pemahaman kembali perilaku kita untuk
membuatnya menjadi lebih rasional dan dapat diterima
oleh kita. Kita berusaha memaafkan atau mempertimbangkan
suatu pemikiran atau tindakan yang mengancam
kita dengan meyakinkan diri kita sendiri bahwa ada alasan
yang rasional dibalik pikiran dan tindakan itu. Misalnya
seorang yang dipecat dari pekerjaan mengatakan bahwa
pekerjaannya itu memang tidak terlalu bagus untuknya.
Jika anda sedang bermain tenis dan kalah maka anda
akan menyalahkan raket dengan cara membantingnya
atau melemparnya daripada anda menyalahkan diri anda
sendiri telah bermain buruk. Itulah yang dinamakan
rasionalisasi. Hal ini dilakukan karena dengan menyalahkan
objek atau orang lain akan sedikit mengurangi
ancaman pada individu itu.
f.
Pemindahan
Suatu mekanisme pertahanan dengan cara memindahkan
impuls terhadap objek lain karena objek yang dapat
memuaskan Id tidak tersedia. Misalnya seorang anak
yang kesal dan marah dengan orang tuanya, karena
perasaan takut berhadapan dengan orang tua maka rasa
kesal dan marahnya itu ditimpakan kepada adiknya yang
kecil. Pada mekanisme ini objek pengganti adalah suatu
objek yang menurut individu bukanlah merupakan suatu
ancaman.
g.
Sublimasi
Berbeda dengan displacement yang mengganti objek
untuk memuaskan Id, sublimasi melibatkan perubahan
atau penggantian dari impuls Id itu sendiri. Energi
instingtual dialihkan ke bentuk ekspresi lain, yang secara
sosial bukan hanya diterima namun dipuji. Misalnya
energi seksual diubah menjadi perilaku kreatif yang
artistik.
h.
Isolasi
Isolasi adalah cara kita untuk menghindari perasaan yang
tidak dapat diterima dengan cara melepaskan mereka dari
peristiwa yang seharusnya mereka terikat, merepresikannya
dan bereaksi terhadap peristiwa tersebut tanpa
emosi. Hal ini sering terjadi pada psikoterapi. Pasien
berkeinginan untuk mengatakan kepada terapis tentang
perasaannya namun tidak ingin berkonfrontasi dengan
perasaan yang dilibatkan itu. Pasien kemudian akan
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
menghubungkan perasaan tersebut dengan cara pelepasan
yang tenang walau sebenarnya ada keinginan
untuk mengeksplorasi lebih jauh.
i.
Undoing
Dalam undoing, individu akan melakukan perilaku atau
pikiran ritual dalam upaya untuk mencegah impuls yang
tidak dapat diterima. Misalnya pada pasien dengan
gangguan obsesif kompulsif, melakukan cuci tangan
berulang kali demi melepaskan pikiran-pikiran seksual
yang mengganggu.
j.
Intelektualisasi
Sering bersamaan dengan isolasi; individu mendapatkan
jarak yang lebih jauh dari emosinya dan menutupi hal
tersebut dengan analisis intelektual yang abstrak dari
individu itu sendiri.
Kesimpulan
Teori kecemasan dari Freud merupakan salah satu poin
penting dalam membicarakan psikoanalisis. Teori ini dalam
perjalanannya mengalami beberapa perubahan seperti juga
teori Freud tentang struktur mental individu. Berbagai bentuk
kecemasan telah Freud sebutkan, tetapi pada kenyataannya,
prototipe semua bentuk kecemasan adalah trauma kelahiran.
Saat itulah pertama kalinya individu dihadapkan pada situasi
kecemasan yang sebelumnya tidak pernah dialami saat dalam
kandungan.
Kecemasan merupakan suatu tanda peringatan bahaya
dari luar yang mengancam ego. Individu akan berusaha
mengurangi atau menghilangkan bahaya yang mengancam
tersebut dengan berbagai cara mekanisme pertahanan.
Mekanisme pertahanan tidak selalu bekerja sendiri, terkadang
beberapa mekanisme pertahanan akan bekerja sama dalam
menghadapi kecemasan. Tujuan dari semua mekanisme
pertahanan ini adalah agar individu lepas dari tekanan
sehingga dapat tetap menjalani kehidupannya dengan lebih
baik.
Psikoanalisis Klasik dan
Berbagai Mekanisme Pertahanan
terhadap Kecemasan
Andri*, Yenny Dewi P**
*Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta
**Departemen Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta
Abstrak: Teori kecemasan oleh Freud pertama kali diungkapkan tahun 1890, berawal dari
sebuah pemikiran bahwa kecemasan merupakan libido yang mengendap. Selanjutnya Freud
setuju dengan koleganya Otto Rank bahwa asal mula kecemasan berawal dari trauma masa
lahir. Kecemasan menurut Freud dibagi menjadi tiga yaitu kecemasan realitas, kecemasan
neurosis, dan kecemasan moral. Freud membagi kecemasan neurosis menjadi tiga bagian yang
berbeda yaitu kecemasan yang didapat karena adanya faktor dalam dan luar yang menakutkan,
kecemasan yang terkait dengan objek tertentu yang bermanifestasi seperti fobia, kecemasan
neurotik yang tidak berhubungan dengan faktor-faktor berbahaya dari dalam dan luar.
Mekanisme pertahanan terhadap kecemasan ada beberapa yaitu Represi, Reaksi Formasi,
Proyeksi, Regresi, Rasionalisasi, Pemindahan, Sublimasi, Isolasi, Undoing dan Intelektualisasi
Kata Kunci: teori kecemasan, Freud, mekanisme pertahanan
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
Anxiety Theory Based On Classic Psychoanalitic and Types of
Defense Mechanism To Anxiety
Andri*, Yenny Dewi P**
*Department of Psychiatry Faculty of Medicine University of Indonesia,
Cipto Mangunkusumo General Hospital
**Department of Mental Health, Gatot Subroto Army Central Hospital
Abstract: Anxiety theory was introduced by Freud in 1890. It began with a thought that anxiety
comes from the unrevealed libido. Afterward Freud than agree with his colleague, Otto Rank that
the nature of anxiety begin from early birth traumatic. Freud divided anxiety into three categories;
reality anxiety, neurotic anxiety, and moral anxiety. Then Freud divided again the neurotic anxiety
into three different part; anxiety because of the frightened inside and outside factor, anxiety that
related to specific object that manifested as phobia, and neurotic anxiety that has nothing to do with
the inside and outside factor. There are some defense mechanism to anxiety situation; repression,
reaction formation, projection, regression, rationalization, displacement, sublimation, isolation,
undoing and intellectualization .
Key words: anxiety theory, Freud, defense mechanism
Pendahuluan
Teori Freud tentang kecemasan pertama kali didasari
oleh suatu pemikiran berani yang mengungkapkan analogi
dari kesamaan respon tubuh selama serangan kecemasan
dengan yang terlihat saat berhubungan seksual (palpitasi,
nafas berat). Teori ini dikemukakan sekitar tahun 1894
sebagai penyambung dari teori koitus interuptus yang
sebelumnya telah dikemukakan.1 Sebelumnya pada tahun
1890, Freud melalui observasi klinisnya mengatakan bahwa
kecemasan adalah hasil dari “libido yang mengendap”. Freud
ingin mengatakan bahwa peningkatan fisiologis dari tekanan
seksual mengarah kepada peningkatan libido yang
merupakan representasi mental dari peristiwa fisiologis
tersebut. Pelepasan yang normal dari tekanan seksual ini
menurut pandangan Freud adalah melalui hubungan seksual.
Sedangkan banyak praktek seksual yang menurut Freud tidak
normal seperti koitus interuptus dan abstinensi, yang
akhirnya menahan pelepasan tekanan itu dan berakhir pada
neurosis sebenarnya (actual neurosis). Beberapa kondisi
peningkatan kecemasan yang berhubungan dengan
penahanan pelepasan libido termasuk neurasthenia,
hipokondriasis dan kecemasan neurosis. 2
Asal Mula Kecemasan
Freud melihat kecemasan sebagai bagian penting dari
sistem kepribadian, hal yang merupakan suatu landasan dan
pusat dari perkembangan perilaku neurosis dan psikosis.
Freud mengatakan bahwa prototipe dari semua anxietas
adalah trauma masa lahir (suatu pendapat yang pertama kali
dikemukakan oleh kolega Otto Rank).
Janin saat dalam masa kandungan merasa dalam dunia
yang nyaman, stabil dan aman dengan setiap kebutuhan
dapat dipuaskan tanpa ada penundaan. Tiba-tiba saat lahir
individu dihadapkan pada lingkungan yang bermusuhan .
Individu kemudian harus beradaptasi dengan realitas, yaitu
kebutuhan instinktual tidak selalu dapat ditemukan. Sistem
saraf bayi yang baru lahir masih mentah dan belum tersiapkan,
tiba-tiba dibombardir dengan stimulus sensorik yang keras
dan terus-menerus.
Trauma lahir, dengan peningkatan kecemasan dan
ketakutan bahwa Id (aspek dari kepribadian yang
berhubungan dengan dorongan insting yang merupakan
sumber energi psikis yang bekerja berdasarkan prinsip
kepuasan/pleasure principle dan selalu ingin dipuaskan)
tidak dapat terpuaskan merupakan pengalaman pertama
individu dengan ketakutan dan kecemasan. Dari pengalaman
ini diciptakan pola teladan dari reaksi dan tingkat perasaan
yang akan terjadi kapan saja pada individu yang ditunjukkan
bila berhadapan dengan bahaya di masa depan. Ketika
individu tidak mampu melakukan coping terhadap anxietasnya
pada waktu dalam keadaan bahaya atau berlebihan, maka
kecemasan itu disebut sebagai traumatik. Apa yang dimaksud
Freud dengan hal ini adalah individu, tak dihitung berapa
usianya, mundur pada suatu tahapan tak berdaya sama sekali,
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
seperti keadaan pada janin. Pada kehidupan dewasa,
ketidakberdayaan infantil diberlakukan kembali, untuk
beberapa tingkatan, dimana ego terancam.3
Kecemasan Menurut Freud
Freud membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu:
a.
Kecemasan Realitas atau Objektif (Reality or Objective
Anxiety)
Suatu kecemasan yang bersumber dari adanya ketakutan
terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata.
Kecemasan seperti ini misalnya ketakutan terhadap
kebakaran, angin tornado, gempa bumi, atau binatang
buas. Kecemasan ini menuntun kita untuk berperilaku
bagaimana menghadapi bahaya. Tidak jarang ketakutan
yang bersumber pada realitas ini menjadi ekstrim.
Seseorang dapat menjadi sangat takut untuk keluar
rumah karena takut terjadi kecelakaan pada dirinya atau
takut menyalakan korek api karena takut terjadi
kebakaran.3,4
b.
Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety)
Kecemasan ini mempunyai dasar pada masa kecil, pada
konflik antara pemuasan instingtual dan realitas. Pada
masa kecil, terkadang beberapa kali seorang anak
mengalami hukuman dari orang tua akibat pemenuhan
kebutuhan id yang implusif Terutama sekali yang
berhubungan dengan pemenuhan insting seksual atau
agresif. Anak biasanya dihukum karena secara berlebihan
mengekspresikan impuls seksual atau agresifnya itu.
Kecemasan atau ketakutan untuk itu berkembang karena
adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu.
Kecemasan neurotik yang muncul adalah ketakutan akan
terkena hukuman karena memperlihatkan perilaku
impulsif yang didominasi oleh Id. Hal yang perlu
diperhatikan adalah ketakutan terjadi bukan karena
ketakutan terhadap insting tersebut tapi merupakan
ketakutan atas apa yang akan terjadi bila insting tersebut
dipuaskan. Konflik yang terjadi adalah di antara Id dan
Ego yang kita ketahui mempunyai dasar dalam realitas.3,4
c.
Kecemasan Moral (Moral Anxiety)
Kecemasan ini merupakan hasil dari konflik antara Id
dan superego. Secara dasar merupakan ketakutan akan
suara hati individu sendiri. Ketika individu termotivasi
untuk mengekspresikan impuls instingtual yang
berlawanan dengan nilai moral yang termaksud dalam
superego individu itu maka ia akan merasa malu atau
bersalah. Pada kehidupan sehari-hari ia akan menemukan
dirinya sebagai “conscience stricken”. Kecemasan moral
menjelaskan bagaimana berkembangnya superego.
Biasanya individu dengan kata hati yang kuat dan puritan
akan mengalami konfllik yang lebih hebat daripada
individu yang mempunyai kondisi toleransi moral yang
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
lebih longgar. Seperti kecemasan neurosis, kecemasan
moral juga mempunyai dasar dalam kehidupan nyata.
Anak-anak akan dihukum bila melanggar aturan yang
ditetapkan orang tua mereka. Orang dewasa juga akan
mendapatkan hukuman jika melanggar norma yang ada
di masyarakat. Rasa malu dan perasaan bersalah
menyertai kecemasan moral. Dapat dikatakan bahwa yang
menyebabkan kecemasan adalah kata hati individu itu
sendiri. Freud mengatakan bahwa superego dapat
memberikan balasan yang setimpal karena pelanggaran
terhadap aturan moral.3,4
Apapun tipenya, kecemasan merupakan suatu tanda
peringatan kepada individu. Hal ini menyebabkan tekanan
pada individu dan menjadi dorongan pada individu termotivasi
untuk memuaskan. Tekanan ini harus dikurangi.
Kecemasan memberikan peringatan kepada individu
bahwa ego sedang dalam ancaman dan oleh karena itu
apabila tidak ada tindakan maka ego akan terbuang secara
keseluruhan. Ada berbagai cara ego melindungi dan
mempertahankan dirinya. Individu akan mencoba lari dari
situasi yang mengancam serta berusaha untuk membatasi
kebutuhan impuls yang merupakan sumber bahaya.
Individu juga dapat mengikuti kata hatinya. Atau jika
tidak ada teknik rasional yang bekerja, individu dapat
memakai mekanisme pertahanan (defence mechanism)
yang non-rasional untuk mempertahankan ego.
Kecemasan Neurosis
Freud membagi kecemasan neurosis (neorotic anxiety)
menjadi tiga bagian yang berbeda seperti di bawah ini:5
a. kecemasan yang didapat karena adanya faktor dalam dan
luar yang menakutkan
b. kecemasan yang terkait dengan objek tertentu yang
bermanifestasi seperti fobia
c. kecemasan neurotik yang tidak berhubungan dengan
faktor-faktor berbahaya dari dalam dan luar.
Kecemasan yang bermanifestasi dalam gangguan panik
merupakan bagian dari kelompok yang ketiga, terutama jika
penderita pada serangan pertama tidak mampu menjelaskan
hubungan antara pengalaman itu dengan adanya bahaya yang
mampu dikenali. Gejala fisiologis yang timbul pada saat
serangan panik tersebut seperti palpitasi, dispnea, adanya
rasa takut mati, dan adanya kecemasan akan terulangnya
kejadian tersebut. Perasaan takut gila juga sering terdapat
pada serangan panik karena ketidakmampuan penderita
mengkontrol pikirannya saat itu. Saat serangan panik timbul
pertama kali misalnya di tempat umum saat makan di restoran,
mengendarai bus atau berjalan di pasar, maka akan ada rasa
ketakutan yang berupa fobia di mana penderita merasakan
ketakutan jika serangan itu terjadi lagi dalam keadaan
demikian sehingga dia berusaha untuk menghindari keadaan
tersebut. Dalam klinik kita kenal sebagai agorafobia. Ada
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
perbedaan yang mencolok antara ketakutan pada situasi
tertentu (fobia khas) dengan gangguan panik, yaitu bahwa
fobia khas biasanya berhubungan dengan situasi tertentu
yang penderita ketahui dan ada kecenderungan untuk
menghindari situasi tertentu itu. Sedang pada serangan panik
terkadang penderita tidak mengetahui keadaan atau situasi
tertentu yang memicu timbulnya serangan panik.5
Menurut klasifikasi Freud fobia khas yang disebut
sebagai psychoneurosis dan kecemasan neurosis yang
disebut neurosis yang sebenarnya (actual neurosis) berbeda.
Hal ini dikarenakan bahwa ide dasar pada psiko-neurosis
ditandai oleh tanda kecemasan yang mengingatkan
kepada situasi bahaya yang pernah ditemui sebelumnya,
sedangkan kecemasan neurosis dan segala bentuk neurosis
yang sesungguhnya merupakan kecemasan yang berhubungan
dengan pengalaman sekarang dari ketidak-puasan
libido. Pada kecemasan jenis ini energi libido atau dorongan
seksual tidak terpuaskan dan terganggu pada saat pelepasannya.
Salah satu yang membedakan dengan fobia atau
histeria adalah bahwa gangguan ini berasal dari perkembangan
seksual infantil. Menurut Freud, munculnya
kecemasan pada kecemasan neurosis bukanlah berasal dari
sebuah konflik akan tetapi berasal dari konsepsi asli dengan
tidak dilepaskannya libido yang kemudian berubah menjadi
kecemasan dalam bentuknya yang beracun. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa pada kecemasan neurosis akan
mencapai sebuah tahapan panik sedangkan pada fobia tetap
merupakan suatu sinyal kewaspadaan yang membuat
penderita menghindari bahaya atau situasi yang dari
pengalamannya dapat menyebabkan suatu kecemasan. Akan
tetapi penjelasan di atas tidak dapat sepenuhnya diambil
sebagai suatu pegangan yang mutlak. Kenyataan bahwa
pada penderita fobia yang mengalami serangan panik jika
tidak mampu menghindari atau terjebak dalam suasana yang
menakutkan (fobic situation) membuat kita dapat mengatakan
bahwa pada dasarnya kecemasan pada fobia dan kecemasan
neurosis berasal dari sumber yang sama. Pada kecemasan
neurosis manifestasi kecemasan terlihat lebih nyata daripada
fobia karena mekanisme pertahanan pada kecemasan neurosis
bermula sejak mula dan tidak sempurna terbentuk seperti
pada pasien fobia. Atau mekanisme pertahanannya tidak siap
dimobilisasi segera untuk digunakan oleh the self sebagai
imbas dari pikiran-pikiran atau fantasi nirsadar atau prasadar.
Tanda kecemasan yang akan mengaktifkan mekanisme pertahanan
tidak terjadi, sehingga kecemasan akan mengambil
bentuk primer dari kecemasan yang berujung pada serangan
panik.5
Freud mengatakan bahwa ada empat bentuk kecemasan
yang berhubungan dengan fase perkembangan anak. Bentuk
yang paling awal muncul adalah kecemasan terhadap
disintegrasi atau penghancuran diri saat bayi baru pertama
kali datang ke dunia ini. Kecemasan berikutnya adalah
kecemasan perpisahan yang dirasakan oleh bayi karena
perpisahan dengan ibunya. Ketiga adalah kecemasan yang
berhubungan dengan fase psikoseksual menurut Freud,
ketika anak perempuan mempunyai kecemasan akan
hilangnya figur yang bermakna yaitu ibunya dan anak lakilaki
mempunyai kecemasan mengalami pemotongan penisnya
yang dilakukan oleh figur berkuasa yaitu ayahnya sendiri
atau sering disebut castration anxiety. Kecemasan terakhir
yaitu kecemasan superego yaitu ketika figur orangtua sudah
mulai terbentuk sehingga anak mempunyai kecemasan bahwa
suatu saat orang tua dapat menghentikan cintanya kepada
dirinya atau memarahi dirinya.2 Walau ide tentang adanya
perpisahan atau ancaman perpisahan dengan ibu cocok
dengan adanya suatu peringatan terhadap the self akibat
perpisahan tersebut, namun dirasakan tidak cocok untuk
mengerti kebanyakan dari gejala serangan panik yaitu
disintegrasi dari the self dan pemusnahan diri.5
Freud sudah berusaha keras untuk mencari bentuk
prototipe yang secara umum cocok untuk semua bentuk dari
kecemasan. Dia juga mengatakan bahwa trauma lahir yang
diperkenalkan oleh Rank merupakan pengalaman paling dasar
dari kecemasan.
Perkembangan psikoanalisis sekarang ini terutama pada
teori narsisistik dan diri telah banyak memberikan pengetahuan
yang lebih terhadap pemahaman dari asal muasal
kecemasan/panik. Pada teori psikologi diri (self psychology)
yang diperkenalkan oleh Kohut ada penambahan dari bentuk
kecemasan yang diperkenalkan Freud. Dua tambahan itu
adalah kecemasan akan disintegrasi diri dan kecemasan akan
pemusnahan diri. Ada kemiripan antara bentuk kecemasan
ini dengan ketakutan menjadi gila dan ketakutan akan
kematian pada penderita serangan panik. Namun hal ini
berbeda dengan pengalaman nyata disintegrasi diri dan
pemusnahan diri pada pengalaman prepsikotik pada pasien
dengan gangguan kepribadian narsisistik yang berat.
Perbedaan lain adalah bahwa regresi pada pasien panik lebih
terbatas daripada pasien dengan gangguan kepribadian
narsisistik. Struktur ego pada individu dengan kecemasan
panik lebih kuat daripada individu dengan gangguan
kepribadian narsisistik.5
Mekanisme Pertahanan terhadap Kecemasan
Kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya bahaya
yang akan terjadi, suatu ancaman terhadap ego yang harus
dihindari atau dilawan. Dalam hal ini ego harus mengurangi
konflik antara kemauan Id dan Superego. Konflik ini akan
selalu ada dalam kehidupan manusia karena menurut Freud,
insting akan selalu mencari pemuasan sedangkan lingkungan
sosial dan moral membatasi pemuasan tersebut. Sehingga
menurut Freud suatu pertahanan akan selalu beroperasi
secara luas dalam segi kehidupan manusia. Layaknya semua
perilaku dimotivasi oleh insting, begitu juga semua perilaku
mempunyai pertahanan secara alami, dalam hal untuk melawan
kecemasan.3
Freud membuat postulat tentang beberapa mekanisme
pertahanan namun mencatat bahwa jarang sekali individu
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
menggunakan hanya satu pertahanan saja. Biasanya individu
akan menggunakan beberapa mekanisme pertahanan pada
satu saat yang bersamaan. Ada dua karakteristik penting
dari mekanisme pertahanan. Pertama adalah bahwa mereka
merupakan bentuk penolakan atau gangguan terhadap
realitas. Kedua adalah bahwa mekanisme pertahanan
berlangsung tanpa disadari. Kita sebenarnya berbohong
pada diri kita sendiri namun tidak menyadari telah berlaku
demikian. Tentu saja jika kita mengetahui bahwa kita berbohong
maka mekanisme pertahanan tidak akan efektif. Jika
mekanisme pertahanan bekerja dengan baik, pertahanan akan
menjaga segala ancaman tetap berada di luar kesadaran kita.
Sebagai hasilnya kita tidak mengetahui kebenaran tentang
diri kita sendiri. Kita telah terpecah oleh gambaran keinginan,
ketakutan, kepemilikan dan segala macam lainnya.3,6,7
Beberapa mekanisme pertahanan yang digunakan untuk
melawan kecemasan antara lain adalah:3,6,7
a.
Represi
Dalam terminologi Freud, represi adalah pelepasan tanpa
sengaja sesuatu dari kesadaran (conscious). Pada
dasarnya merupakan upaya penolakan secara tidak sadar
terhadap sesuatu yang membuat tidak nyaman atau
menyakitkan. Konsep tentang represi merupakan dasar
dari sistem kepribadian Freud dan berhubungan dengan
semua perilaku neurosis.
b.
Reaksi Formasi
Reaksi formasi adalah bagaimana mengubah suatu impuls
yang mengancam dan tidak sesuai serta tidak dapat
diterima norma sosial diubah menjadi suatu bentuk yang
lebih dapat diterima. Misalnya seorang yang mempunyai
impuls seksual yang tinggi menjadi seorang yang
dengan gigih menentang pornografi. Lain lagi misalnya
seseorang yang mempunyai impuls agresif dalam dirinya
berubah menjadi orang yang ramah dan sangat bersahabat.
Hal ini bukan berarti bahwa semua orang yang
menentang, misalnya peredaran film porno adalah
seorang yang mencoba menutupi impuls seksualnya
yang tinggi. Perbedaan antara perilaku yang diperbuat
merupakan benar-benar dengan yang merupakan reaksi
formasi adalah intensitas dan keekstrimannya.
c.
Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme pertahanan dari individu
yang menganggap suatu impuls yang tidak baik, agresif
dan tidak dapat diterima sebagai bukan miliknya
melainkan milik orang lain. Misalnya seseorang berkata
“Aku tidak benci dia, dialah yang benci padaku”. Pada
proyeksi impuls itu masih dapat bermanifestasi namun
dengan cara yang lebih dapat diterima oleh individu
tersebut.
d.
Regresi
Regresi adalah suatu mekanisme pertahanan saat
individu kembali ke masa periode awal dalam hidupnya
Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 7, Juli 2007
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
yang lebih menyenangkan dan bebas dari frustasi dan
kecemasan yang saat ini dihadapi. Regresi biasanya
berhubungan dengan kembalinya individu ke suatu
tahap perkembangan psikoseksual. Individu kembali ke
masa dia merasa lebih aman dari hidupnya dan dimanifestasikan
oleh perilakunya di saat itu, seperti
kekanak-kanakan dan perilaku dependen.
e.
Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang
melibatkan pemahaman kembali perilaku kita untuk
membuatnya menjadi lebih rasional dan dapat diterima
oleh kita. Kita berusaha memaafkan atau mempertimbangkan
suatu pemikiran atau tindakan yang mengancam
kita dengan meyakinkan diri kita sendiri bahwa ada alasan
yang rasional dibalik pikiran dan tindakan itu. Misalnya
seorang yang dipecat dari pekerjaan mengatakan bahwa
pekerjaannya itu memang tidak terlalu bagus untuknya.
Jika anda sedang bermain tenis dan kalah maka anda
akan menyalahkan raket dengan cara membantingnya
atau melemparnya daripada anda menyalahkan diri anda
sendiri telah bermain buruk. Itulah yang dinamakan
rasionalisasi. Hal ini dilakukan karena dengan menyalahkan
objek atau orang lain akan sedikit mengurangi
ancaman pada individu itu.
f.
Pemindahan
Suatu mekanisme pertahanan dengan cara memindahkan
impuls terhadap objek lain karena objek yang dapat
memuaskan Id tidak tersedia. Misalnya seorang anak
yang kesal dan marah dengan orang tuanya, karena
perasaan takut berhadapan dengan orang tua maka rasa
kesal dan marahnya itu ditimpakan kepada adiknya yang
kecil. Pada mekanisme ini objek pengganti adalah suatu
objek yang menurut individu bukanlah merupakan suatu
ancaman.
g.
Sublimasi
Berbeda dengan displacement yang mengganti objek
untuk memuaskan Id, sublimasi melibatkan perubahan
atau penggantian dari impuls Id itu sendiri. Energi
instingtual dialihkan ke bentuk ekspresi lain, yang secara
sosial bukan hanya diterima namun dipuji. Misalnya
energi seksual diubah menjadi perilaku kreatif yang
artistik.
h.
Isolasi
Isolasi adalah cara kita untuk menghindari perasaan yang
tidak dapat diterima dengan cara melepaskan mereka dari
peristiwa yang seharusnya mereka terikat, merepresikannya
dan bereaksi terhadap peristiwa tersebut tanpa
emosi. Hal ini sering terjadi pada psikoterapi. Pasien
berkeinginan untuk mengatakan kepada terapis tentang
perasaannya namun tidak ingin berkonfrontasi dengan
perasaan yang dilibatkan itu. Pasien kemudian akan
Teori Kecemasan Berdasarkan Psikoanalisis Klasik
menghubungkan perasaan tersebut dengan cara pelepasan
yang tenang walau sebenarnya ada keinginan
untuk mengeksplorasi lebih jauh.
i.
Undoing
Dalam undoing, individu akan melakukan perilaku atau
pikiran ritual dalam upaya untuk mencegah impuls yang
tidak dapat diterima. Misalnya pada pasien dengan
gangguan obsesif kompulsif, melakukan cuci tangan
berulang kali demi melepaskan pikiran-pikiran seksual
yang mengganggu.
j.
Intelektualisasi
Sering bersamaan dengan isolasi; individu mendapatkan
jarak yang lebih jauh dari emosinya dan menutupi hal
tersebut dengan analisis intelektual yang abstrak dari
individu itu sendiri.
Kesimpulan
Teori kecemasan dari Freud merupakan salah satu poin
penting dalam membicarakan psikoanalisis. Teori ini dalam
perjalanannya mengalami beberapa perubahan seperti juga
teori Freud tentang struktur mental individu. Berbagai bentuk
kecemasan telah Freud sebutkan, tetapi pada kenyataannya,
prototipe semua bentuk kecemasan adalah trauma kelahiran.
Saat itulah pertama kalinya individu dihadapkan pada situasi
kecemasan yang sebelumnya tidak pernah dialami saat dalam
kandungan.
Kecemasan merupakan suatu tanda peringatan bahaya
dari luar yang mengancam ego. Individu akan berusaha
mengurangi atau menghilangkan bahaya yang mengancam
tersebut dengan berbagai cara mekanisme pertahanan.
Mekanisme pertahanan tidak selalu bekerja sendiri, terkadang
beberapa mekanisme pertahanan akan bekerja sama dalam
menghadapi kecemasan. Tujuan dari semua mekanisme
pertahanan ini adalah agar individu lepas dari tekanan
sehingga dapat tetap menjalani kehidupannya dengan lebih
baik.
Tips-Tips Mendidik Anak Sejak Dini
Tips-Tips Mendidik Anak Sejak Dini
Dari hasil pengamatan,wawancara dengan rekan kerja dan berdasarkan pengalaman sendiri bahwa, orang tua sangat besar peranya dalam mendidik anak, terutama pada anak-anak sejak kecil. Mendidik anak sejak dini sangat menentukan bagaimana perkembangan kedewasaan anak. Sebagai orang tua apapun tingkah lakunya akan dilihat oleh anak dan dijadikan contoh perilaku anak,baik yang baik maupun yang buruk sekalipun. Karena pada dasarnya anak berumur dibawah lima tahun rasa ingin tahu dan belajarnya sangat tinggi. Daya ingat bagi anak dibawah lima tahun sangat tajam dan sebagai orang tua sudah layaknya memberikan cotoh dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh bila orang tua suka membaca, atau suka menulis atau suka berolah raga atau suka menonton film-film barat dan sebagainya,si anakpun cenderung akan mencontohnya. Karena itu berbanggalah orang tua bila bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti tersebut diatas sebagai contoh, nantinya akan menanamkan jiwa pada diri anak untuk suka menulis,menggambar,membaca dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa tips mendidik anak sejak usia dini:
1.Berikan contoh dengan mengajaknya ikut serta pada kegiatan sehari-hari yang positif.
-Membersih ruangan rumah,Biasanya anak-anak yang suka bermain-main dengan mainanya akan membuat situasi berantakan di ruangan rumah, ajarkan pada anak untuk bisa membersihkan dan merapikan sendiri setelah selesai bermain.
-Membaca buku-buku bacaan. Buku-buku bacaan sebagai altenatif guru yang baik. Buku sebagai sumber ilmu yang tiada batas,banyak jenis buku yang bisa dibaca dan mebahas berbagai tema dan masalah.
-Membaca Majalah atau Koran,dengan membaca koran dan majalah akan menambah wawasan pada orang tua sehingga bisa mempunyai wawasan yang lebih luas dan bisa diajarkan.
-Membaca Kitab Suci.Dengan mendengarkan acaan kitab suci biasanya sianak akan memiliki spiritual yang lebih baik bila dewasa kelak.
-Menulis,Anak akan memperhatikan bila orang tua sedang menulis dan akan menirunya dengan coret-coret, biasanya didinding namun sebaiknya dibuku-buku yang telah disediakan orang tua,sehingga termasuk juga mengajarkan keapian dan kebersihan.
-Bagi keluarga yang punya halaman berumput, biasanya setiap bulan sekali rumput akan jadi panjang dan tidak beraturan, maka anak bisa diajari juga bagaimana merapikan halaman.
-Mencuci kendaraan,baik motor maupun mobil bila tidak terlalu kotor bisa dicuci sendiri dirumah, sekaligus mengajarkan anak bagaimana memperlakukan kendaraan.
-Mengajak kebengkel, biasanya anak akan senang bila diajak ikut serta kebengkel,dan biasanya akan menambah ide bagi si anak untuk lebih mengenal jenis kendaraan bermotor,bisa juga nanti menjadi idola sianak untuk berwiraswasta dengan membuka bengkel dan lain-lain.
2.Berikan contoh untuk mentaati waktu, Yaitu waktu bermain, waktu belajar dan waktu tidur. Biasanya anak dibawah lima tahun memerlukan waktu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa.Sehingga sebagai orang tua terutama Ibu harus bisa mengajarkan waktu-waktu kapan harus bermain dan kapan harus beristirahat. Hal ini dilakukan untuk kesehatan anak itu sendiri.
3.Menghindarkan anak-anak dari hal-hal yang bersifat buruk:
-Bertengkar didepan anak-anak, karena dengan bertengkar didepan anak-anak secara otomatis akan memberikan contoh kekerasan dalam keluarga didepan anak, sehingga bisa menimbulkan trauma psikis pada si anak itu sendiri.
-Membiarkan anak tidak disiplin, kadang didikan keras bisa membuat disiplin pada sianak,dengan dimanja anak tidak bisa mandii dan bertanggung jawab.
-Memukul anak secara langsung didepan anak-anak yang lain, akan mengakibatkan hilangnya rasa kepercayaan diri si anak.
-Bila Ayah sedang keras pada anak, dalam arti tujuan mendidik si ibu tidak boleh membela si anak, sebab bila dibela si anak tidak akan jera bila melakukan kesalahan. Sebaliknya bila Si Ibu sedang keras pada anak dalam arti mendidik,Sang ayah pun tidak boleh membela kesalahan pada anak,. Sehingga terjalin kerjasama mendidik anak yang baik dan seimbang.
-Jangan berikan tontonan baik berupa film-film kekerasan atau Sinotron drama yang bersifat cengeng dan mendramatisi, untuk menghindari anak dari sifat-sifat yang kurang baik dari dampak yang ditontonya.
4. Sisakan waktu bersama Anak-anak. Ditengah-tengah kesibukan sebagai orang tuan sisakan waktu untuk bermain bersama anak-anak,sehingga timbul rasa kasih sayang sekaligus pembelajaran pada anak.
5. Usia 7 tahun, bagi yang Moslem bila sampai belum Sholat ajarkan dengan sedikit keras, bisa dengan cambukan untuk mengingatkan anak agar segera sembahyang.
6. Diatas usia 7 tahun Anak akan bisa diberikan tangung jawab yang lebih,sehingga tidak terlalu merepotkan orang tua.
Semoga berhasil
Good Luck!
Dari hasil pengamatan,wawancara dengan rekan kerja dan berdasarkan pengalaman sendiri bahwa, orang tua sangat besar peranya dalam mendidik anak, terutama pada anak-anak sejak kecil. Mendidik anak sejak dini sangat menentukan bagaimana perkembangan kedewasaan anak. Sebagai orang tua apapun tingkah lakunya akan dilihat oleh anak dan dijadikan contoh perilaku anak,baik yang baik maupun yang buruk sekalipun. Karena pada dasarnya anak berumur dibawah lima tahun rasa ingin tahu dan belajarnya sangat tinggi. Daya ingat bagi anak dibawah lima tahun sangat tajam dan sebagai orang tua sudah layaknya memberikan cotoh dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh bila orang tua suka membaca, atau suka menulis atau suka berolah raga atau suka menonton film-film barat dan sebagainya,si anakpun cenderung akan mencontohnya. Karena itu berbanggalah orang tua bila bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti tersebut diatas sebagai contoh, nantinya akan menanamkan jiwa pada diri anak untuk suka menulis,menggambar,membaca dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa tips mendidik anak sejak usia dini:
1.Berikan contoh dengan mengajaknya ikut serta pada kegiatan sehari-hari yang positif.
-Membersih ruangan rumah,Biasanya anak-anak yang suka bermain-main dengan mainanya akan membuat situasi berantakan di ruangan rumah, ajarkan pada anak untuk bisa membersihkan dan merapikan sendiri setelah selesai bermain.
-Membaca buku-buku bacaan. Buku-buku bacaan sebagai altenatif guru yang baik. Buku sebagai sumber ilmu yang tiada batas,banyak jenis buku yang bisa dibaca dan mebahas berbagai tema dan masalah.
-Membaca Majalah atau Koran,dengan membaca koran dan majalah akan menambah wawasan pada orang tua sehingga bisa mempunyai wawasan yang lebih luas dan bisa diajarkan.
-Membaca Kitab Suci.Dengan mendengarkan acaan kitab suci biasanya sianak akan memiliki spiritual yang lebih baik bila dewasa kelak.
-Menulis,Anak akan memperhatikan bila orang tua sedang menulis dan akan menirunya dengan coret-coret, biasanya didinding namun sebaiknya dibuku-buku yang telah disediakan orang tua,sehingga termasuk juga mengajarkan keapian dan kebersihan.
-Bagi keluarga yang punya halaman berumput, biasanya setiap bulan sekali rumput akan jadi panjang dan tidak beraturan, maka anak bisa diajari juga bagaimana merapikan halaman.
-Mencuci kendaraan,baik motor maupun mobil bila tidak terlalu kotor bisa dicuci sendiri dirumah, sekaligus mengajarkan anak bagaimana memperlakukan kendaraan.
-Mengajak kebengkel, biasanya anak akan senang bila diajak ikut serta kebengkel,dan biasanya akan menambah ide bagi si anak untuk lebih mengenal jenis kendaraan bermotor,bisa juga nanti menjadi idola sianak untuk berwiraswasta dengan membuka bengkel dan lain-lain.
2.Berikan contoh untuk mentaati waktu, Yaitu waktu bermain, waktu belajar dan waktu tidur. Biasanya anak dibawah lima tahun memerlukan waktu tidur lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa.Sehingga sebagai orang tua terutama Ibu harus bisa mengajarkan waktu-waktu kapan harus bermain dan kapan harus beristirahat. Hal ini dilakukan untuk kesehatan anak itu sendiri.
3.Menghindarkan anak-anak dari hal-hal yang bersifat buruk:
-Bertengkar didepan anak-anak, karena dengan bertengkar didepan anak-anak secara otomatis akan memberikan contoh kekerasan dalam keluarga didepan anak, sehingga bisa menimbulkan trauma psikis pada si anak itu sendiri.
-Membiarkan anak tidak disiplin, kadang didikan keras bisa membuat disiplin pada sianak,dengan dimanja anak tidak bisa mandii dan bertanggung jawab.
-Memukul anak secara langsung didepan anak-anak yang lain, akan mengakibatkan hilangnya rasa kepercayaan diri si anak.
-Bila Ayah sedang keras pada anak, dalam arti tujuan mendidik si ibu tidak boleh membela si anak, sebab bila dibela si anak tidak akan jera bila melakukan kesalahan. Sebaliknya bila Si Ibu sedang keras pada anak dalam arti mendidik,Sang ayah pun tidak boleh membela kesalahan pada anak,. Sehingga terjalin kerjasama mendidik anak yang baik dan seimbang.
-Jangan berikan tontonan baik berupa film-film kekerasan atau Sinotron drama yang bersifat cengeng dan mendramatisi, untuk menghindari anak dari sifat-sifat yang kurang baik dari dampak yang ditontonya.
4. Sisakan waktu bersama Anak-anak. Ditengah-tengah kesibukan sebagai orang tuan sisakan waktu untuk bermain bersama anak-anak,sehingga timbul rasa kasih sayang sekaligus pembelajaran pada anak.
5. Usia 7 tahun, bagi yang Moslem bila sampai belum Sholat ajarkan dengan sedikit keras, bisa dengan cambukan untuk mengingatkan anak agar segera sembahyang.
6. Diatas usia 7 tahun Anak akan bisa diberikan tangung jawab yang lebih,sehingga tidak terlalu merepotkan orang tua.
Semoga berhasil
Good Luck!
Kepribadian Seseorang Menurut Urutan Kelahiran
Salah satu psikolog beraliran neo-freudian, Alfred Adler, melakukan penelitian dan mendalilkan pengaruh urutan anak terhadap kepribadian.
Ia mengamati, anak-anak sesuai urutan kelahirannya dalam keluarga memegang posisi kekuasaan yang berbeda. Pencarian identitas dan perhatian dipengaruhi oleh posisi urutannya. Perbedaan lingkungan yang hadir pada anak pertama, tengah, dan bungsu juga bisa membawa mereka pada kepribadian yang berbeda.
Dalam dalilnya, seperti dikutip dari forum diskusi psikologi di sebuah situs psikologi, disebutkan bahwa dalam pandangan Adler semua anak berusaha menjadi superior dan berjuang demi mendapat perhatian,serta kasih sayang orangtuanya. Mereka umumnya berkompetisi untuk menarik perhatian. Kondisi ini membentuk kepribadian mereka berbeda dan mencerminkan usaha mencari perhatian.
Disebutkan Adler, setiap anak lahir dalam tahapan berbeda. Sebagai contoh, anak pertama lahir dalam keluarga kecil, sehingga ía menerima banyak perhatian. Lalu anak kedua lahir dalam keluarga yang sudah terdapat anak yang lebih tua. Pada tahap ini, anak pertama umumnya lebih vokal dalam memberitahu adiknya atas apa yang harus dikerjakan serta bagaimana mengerjakannya.
Di sisi lain, anak kedua cenderung mengamati anak pertama. Ia merasa harus berkompetisi untuk mendapat perhatian dan kasih sayang. Anak kedua menemukan jalan yang berlainan untuk menjadi pusat perhatian. Mereka cenderung memilih jenis olahraga, hobi, dan areal yang berbeda dalam mencapai sesuatu. Sama halnya dengan ciri kepribadian mereka yang berbeda.
Anak terakhir biasanya mempunyai tantangan lebih sulit lagi. Terlebih pada masa ini, keluarga sudah dipenuhi oleh anak yang jumlahnya tidak satu, dengan usia lebih tua pula. Anak bungsu cenderung tidak sekuat yang dilihat. Mereka lebih bébas membentuk kepribadiannya, dan tidak dituntut menjadi high achiever.
Mereka tidak mendapat tekanan kuat dari orangtua untuk mencapai sesuatu lebih tinggi. Sebaliknya, mereka mendapat tekanan untuk tetap menjadi ‘bayi” atau anak kecil. Dengan begitu mereka tidak bisa tumbuh dengan cepat, walaupun menurut Adler, anak bungsu lebih santai dan lebih bebas.
Urutan anak dalam keluarga sangat kompleks. Faktor seperti usia orangtua, urutan anak serta jenis kelamin saudara, agama, dan keyakinan budaya serta variabel penting lainnya juga berperan dalam membuat tahapan atas sesuatu yang dipelajari anak.
Ciri Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran
Menurut Roslina Verauli, MPsi., karakteristik anak bisa dilihat berdasarkan urutan kelahiran seperti yang disebutkan bapak psikologi individual, Alfred Adler.
Sulung
* Kerap terbebani dengan harapan atau keinginan orangtua. Anak pertama sangat penting bagi ego orangtua. Itu sebabnya, si sulung didorong untuk mencapai standar sangat tinggi sebagai representasi orangtua.
* Cenderung tertekan.
* Senang menjadi pusat perhatian. Perkembangan kepribadiannya lebih optimal saat ia memperoleh perhatian.
* Orangtua cenderung lebih memperhatikan dalam mendidik anak pertama.
* Anak pertama biasanya seorang high achiever (memiliki keinginan berprestasi tinggi).
Saat adik lahir, ia mempunyai tempat kehormatan bagi adik. Meski begitu, saat pusat perhatiannya terganggu oleh adik, ia bisa iri dan tidak aman.
* Cenderung diberi tanggung jawab oleh orangtua untuk menjaga adiknya.
* Belajar bertanggung jawab dan mandiri melalui kegiatan sehari-hari.
* Dapat diandalkan.
* Cenderung terikat pada aturan-aturan.
* Dominan, konservatif, dan otoriter.
* Mempunyai pemikiran yang tajam.
* Lebih sensitif.
* Banyak anak pertama yang mendapat posisi puncak seperti direktur atau CEO. Tak sedikit anak pertama yang merasa menderita karena tidak sukses.
Anak kedua atau tengah
* Cenderung lebih mandiri sehingga dapat membentuk karakternya sendiri. Misalnya, sang ibu menggendong adik dan bapak memegang kakak, ia tidak tahu harus bergantung pada siapa. Akhirnya ia menjadi anak yang lebih mandiri.
* Karena terabaikan, anak kedua atau tengah cenderung mempunyai motivasi tinggi, bisa dalam hal prestasi maupun sosialisasi.
* Cenderung lebih bebas dari harapan orangtua dan independen.
* Pandai melihat situasi.
* Aturan yang diterapkan lebih longgar. Anak kedua umurnnya diperbolehkan melakukan hal-hal tertentu dengan sedikit batasan.
* Berjiwa petualang. Suka berteman dan hidup berkelompok.
* Bebas mengekspresikan kepribadiannya yang unik.
* Cenderung lebih ekspresif. Berambisi untuk melampaui kakaknya, terlebih bila jarak usianya berdekatan.
* Walau cenderung suka melawan, anak kedua biasanya lebih mudah beradaptasi.
* Tidak rapi.
* Memiliki bakat seni.
* Cenderung sangat membutuhkan kasih sayang.
* Kerap kesulitan menggambarkan kepribadiannya.
* Cenderung merasa tidak disayang orangtua dan merasa tidak bisa lebih baik daripada kakaknya.
Bungsu
* Tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model.
* Kerap merasa inferior (rendah diri), tidak sehebat kakak-kakaknya.
* Dalam pengasuhan kerap dibantu orang sekitar, sehingga tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya.
* Cenderung dimanjakan dan kasih sayang banyak tercurah padanya. Lebih merasa aman.
* Cenderung tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab.
* Biasanya paham bahwa mereka termasuk spesial.
* Dianggap sebagal “anak kecil” terus menerus.
* Aturan yang diberlakukan padanya lebih longgar.
* Hanya diberi sedikit tanggung jawab dalam keluarga.
* Umumnya tidak diberi banyak tugas, dan tak perlu mengasuh adik.
* Sedikitnya pengalaman dalam belajar bertanggung jawab membuat si bungsu menghindari tanggung jawab dan komitmen, terutama bila orangtua senang memperlakukannya sebagai “bayi”.
* Lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas.
* Banyak komedian dan pembawa acara merupakan anak tengah atau anak bungsu karena bebas mengembangkan kepribadian mereka yang unik.
Ia mengamati, anak-anak sesuai urutan kelahirannya dalam keluarga memegang posisi kekuasaan yang berbeda. Pencarian identitas dan perhatian dipengaruhi oleh posisi urutannya. Perbedaan lingkungan yang hadir pada anak pertama, tengah, dan bungsu juga bisa membawa mereka pada kepribadian yang berbeda.
Dalam dalilnya, seperti dikutip dari forum diskusi psikologi di sebuah situs psikologi, disebutkan bahwa dalam pandangan Adler semua anak berusaha menjadi superior dan berjuang demi mendapat perhatian,serta kasih sayang orangtuanya. Mereka umumnya berkompetisi untuk menarik perhatian. Kondisi ini membentuk kepribadian mereka berbeda dan mencerminkan usaha mencari perhatian.
Disebutkan Adler, setiap anak lahir dalam tahapan berbeda. Sebagai contoh, anak pertama lahir dalam keluarga kecil, sehingga ía menerima banyak perhatian. Lalu anak kedua lahir dalam keluarga yang sudah terdapat anak yang lebih tua. Pada tahap ini, anak pertama umumnya lebih vokal dalam memberitahu adiknya atas apa yang harus dikerjakan serta bagaimana mengerjakannya.
Di sisi lain, anak kedua cenderung mengamati anak pertama. Ia merasa harus berkompetisi untuk mendapat perhatian dan kasih sayang. Anak kedua menemukan jalan yang berlainan untuk menjadi pusat perhatian. Mereka cenderung memilih jenis olahraga, hobi, dan areal yang berbeda dalam mencapai sesuatu. Sama halnya dengan ciri kepribadian mereka yang berbeda.
Anak terakhir biasanya mempunyai tantangan lebih sulit lagi. Terlebih pada masa ini, keluarga sudah dipenuhi oleh anak yang jumlahnya tidak satu, dengan usia lebih tua pula. Anak bungsu cenderung tidak sekuat yang dilihat. Mereka lebih bébas membentuk kepribadiannya, dan tidak dituntut menjadi high achiever.
Mereka tidak mendapat tekanan kuat dari orangtua untuk mencapai sesuatu lebih tinggi. Sebaliknya, mereka mendapat tekanan untuk tetap menjadi ‘bayi” atau anak kecil. Dengan begitu mereka tidak bisa tumbuh dengan cepat, walaupun menurut Adler, anak bungsu lebih santai dan lebih bebas.
Urutan anak dalam keluarga sangat kompleks. Faktor seperti usia orangtua, urutan anak serta jenis kelamin saudara, agama, dan keyakinan budaya serta variabel penting lainnya juga berperan dalam membuat tahapan atas sesuatu yang dipelajari anak.
Ciri Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran
Menurut Roslina Verauli, MPsi., karakteristik anak bisa dilihat berdasarkan urutan kelahiran seperti yang disebutkan bapak psikologi individual, Alfred Adler.
Sulung
* Kerap terbebani dengan harapan atau keinginan orangtua. Anak pertama sangat penting bagi ego orangtua. Itu sebabnya, si sulung didorong untuk mencapai standar sangat tinggi sebagai representasi orangtua.
* Cenderung tertekan.
* Senang menjadi pusat perhatian. Perkembangan kepribadiannya lebih optimal saat ia memperoleh perhatian.
* Orangtua cenderung lebih memperhatikan dalam mendidik anak pertama.
* Anak pertama biasanya seorang high achiever (memiliki keinginan berprestasi tinggi).
Saat adik lahir, ia mempunyai tempat kehormatan bagi adik. Meski begitu, saat pusat perhatiannya terganggu oleh adik, ia bisa iri dan tidak aman.
* Cenderung diberi tanggung jawab oleh orangtua untuk menjaga adiknya.
* Belajar bertanggung jawab dan mandiri melalui kegiatan sehari-hari.
* Dapat diandalkan.
* Cenderung terikat pada aturan-aturan.
* Dominan, konservatif, dan otoriter.
* Mempunyai pemikiran yang tajam.
* Lebih sensitif.
* Banyak anak pertama yang mendapat posisi puncak seperti direktur atau CEO. Tak sedikit anak pertama yang merasa menderita karena tidak sukses.
Anak kedua atau tengah
* Cenderung lebih mandiri sehingga dapat membentuk karakternya sendiri. Misalnya, sang ibu menggendong adik dan bapak memegang kakak, ia tidak tahu harus bergantung pada siapa. Akhirnya ia menjadi anak yang lebih mandiri.
* Karena terabaikan, anak kedua atau tengah cenderung mempunyai motivasi tinggi, bisa dalam hal prestasi maupun sosialisasi.
* Cenderung lebih bebas dari harapan orangtua dan independen.
* Pandai melihat situasi.
* Aturan yang diterapkan lebih longgar. Anak kedua umurnnya diperbolehkan melakukan hal-hal tertentu dengan sedikit batasan.
* Berjiwa petualang. Suka berteman dan hidup berkelompok.
* Bebas mengekspresikan kepribadiannya yang unik.
* Cenderung lebih ekspresif. Berambisi untuk melampaui kakaknya, terlebih bila jarak usianya berdekatan.
* Walau cenderung suka melawan, anak kedua biasanya lebih mudah beradaptasi.
* Tidak rapi.
* Memiliki bakat seni.
* Cenderung sangat membutuhkan kasih sayang.
* Kerap kesulitan menggambarkan kepribadiannya.
* Cenderung merasa tidak disayang orangtua dan merasa tidak bisa lebih baik daripada kakaknya.
Bungsu
* Tergolong anak yang sulit karena mempunyai kakak yang dijadikan model.
* Kerap merasa inferior (rendah diri), tidak sehebat kakak-kakaknya.
* Dalam pengasuhan kerap dibantu orang sekitar, sehingga tidak terlalu sadar dengan potensi dirinya.
* Cenderung dimanjakan dan kasih sayang banyak tercurah padanya. Lebih merasa aman.
* Cenderung tidak dewasa dan kurang bertanggung jawab.
* Biasanya paham bahwa mereka termasuk spesial.
* Dianggap sebagal “anak kecil” terus menerus.
* Aturan yang diberlakukan padanya lebih longgar.
* Hanya diberi sedikit tanggung jawab dalam keluarga.
* Umumnya tidak diberi banyak tugas, dan tak perlu mengasuh adik.
* Sedikitnya pengalaman dalam belajar bertanggung jawab membuat si bungsu menghindari tanggung jawab dan komitmen, terutama bila orangtua senang memperlakukannya sebagai “bayi”.
* Lebih spontan dan mempunyai jiwa yang lebih bebas.
* Banyak komedian dan pembawa acara merupakan anak tengah atau anak bungsu karena bebas mengembangkan kepribadian mereka yang unik.
Langganan:
Postingan (Atom)